Adakah Pahalanya Mendengarkan Ceramah Lewat YouTube? Ternyata Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Seiring berjalannya waktu, ceramah bisa dilakukan tanpa harus di mimbar, pun dengan yang mendengar ceramah bisa juga lewat YouTube, apa sih hukumnya?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Apa hukum mendengar ceramah melalui YouTube? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Ceramah merupakan kegiatan pengajian yang diisi dengan materi dan ilmu keagamaan dalam Islam.
Biasanya kegiatan ceramah ini diisi oleh seorang alim atau guru yang dengan panggilan ustaz, habib syekh dan lain-lain.
Dan penceramah ini menyampaikan isi materi sesuai dengan bidangnya masing-masing mulai dari ilmu fikih hingga ilmu Alquran.
Pada umumnya, ceramah dilakukan di sebuah tempat yang bisa dihadiri oleh jemaah yang cukup banyak.
Dan kebanyakkan juga ceramah dilakukan di mimbar-mimbar masjid.
Hal rutin dilakukan yakni saat ada momen-momen hari besar Islam, maupun dalam kegiatan sehari-hari selepas sholat di masjid.
Namun, seiring berjalannya waktu dengan teknologi yang seba canggih, kini di mana saja dan dari mana saja seseorang bisa mendegar ceramah tanpa harus ke tempatnya.
Ya, kini berseliweran video-video ceramah para pendakwah baik di media sosial maupun platform digital seperti YouTube.
Sehingga hal ini memudahkan seseorang untuk mendengar dan menonton ceramah hanya dengan mencarinya di YouTube.
Lantas, bagaimana hukum mendengarkan ceramah lewat YouTube tersebut? Apakah dapat pahala?
Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang dibagikan melalui tayangan YouTube Kajian Islam Official.
Baca juga: Manakah yang Lebih Utama Mendengar Murottal atau Kajian? Berikut Penjelasan Tepat Ustaz Adi Hidayat

Baca juga: Jalankan Puasa Tapi Tidak Sholat, Apakah Sah Puasanya? Begini Kata Ustaz Abdul Somad: Dia Bisa Kafir
Dalam sisi mendengar ceramah lewat YouTube tanpa datang ke tempatnya diuraikan Ustaz Adi Hidayat sebagai berikut.
"Ada kemuliaannya walaupun tidak sama dengan yang datang, yang di YouTube ada masyaAllah anda jauh masih mau mendengar, ada orang dekat nggak mau datang, itu luar biasa gitu kan, ada pahalanya, pahala dia belajar, ada perubahannya, ada materi dia catat," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Ada pahala besar sekali walaupun dia tidak hadir ke tempatnya, ada pahalanya, jadi pahala dari pelajaran dia, pahala dari penyimakan dia, pahala tekad dia berubah, pahala setiap dia menulis, pahala dia mengamalkan, ada banyak sekali kan kaidah fikihnya begitu," tambahnya.
Sesuatu yang tidak bisa dilakukan kecuali dengan itu (menonton ceramah di YouTube), maka itu menjadi hal yang melekat pada dirinya.
"Saya nggak bisa dateng, tapi saya punya perangkat, saya kerjakan lewat itu," jelasnya.
Atau sesuatu yang tidak bisa dikerjakan semuanya, jangan ditinggalkan seluruhnya.
"Saya nggak bisa datang, tapi saya bisa simak dari sebagian tayangannya boleh, silahkan, itu ada pahalanya bagi kita semua," tutur Ustaz Adi Hidayat.
"Tapi, kalau anda bisa hadir dan bisa dijangkau, maka pahalanya lebih banyak lagi," terangnya.
Hal ini tercantum dalam hadits Ibnu Majah No 233, riwayatnya dari Abu Darda,
Siapa yang menyiapkan dirinya, bersiap-siap menempuh jalan untuk belajra sampai datang ke tempat tujuan, setiap langkahnya akan dihitung kata Nabi untuk meringankan langkahnya ke surga saat di akhirat
• Apakah Berbohong Demi Kebaikan Membatalkan Puasa dan Pahala Kebaikan Sia-sia? Begini Kata Buya Yahya
Dan para malaikat kalau anda tahu sejak anda berangkat dari tempat anda tinggal, itu membetangkan sayapnya, memberikan ridho kepada anda, sampai anda pulang lagi.
"Hanya dijadikan ghoib, tidak tampak pada pandangan kita oleh Allah supaya kito nggak khawatir," jelasnya.
Kemudian, seluruh penghuni langit dan bumi sampai paus-paus, hiu-hiu yang ada di lautan memohonkan ampunan kepada Allah untuk para penuntut ilmu.
"Jadi saat kita belajar ini anda jangan kira, semua ahli langit dan bumi yang beriman kepada Allah, bahkan hewan-hewan itu memohonkan ampunan untuk para penuntut ilmu," tambahnya.
"Tapi bukan yang biasa, yang mau merubah dirinya untuk lebih dekat kepada Allah Subhanahuwata'ala, jadi bukan pelajaran-pelajaran yang menjaukan engkau dari Allah, hati-hati anda ngaji tapi dalam pelajaran itu anda diminta menjauh dari Allah, itu bukan, nggak ada manfaatnya, ada keburukan," urainya.
Sehingga dalam hal ini Ustaz Adi Hidayat menuturkan jika hasil taklim yang benar pasti semuanya baik.
"Jadi saya tidak ingin ada orang-orang yang belajar kemudian apalagi belajar dengan kita sama-sama menyakiti orang lain, tidak boleh ada, walaupun ada yang mencela balas dengan kebaikan, jangan diolok-olok yang salah itu orangnya bukan perbuatannya," kata Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: Manakah yang Lebih Utama Mendengar Murottal atau Kajian? Berikut Penjelasan Tepat Ustaz Adi Hidayat
Mana yang lebih utama mendengar murottal atau kajian?.
"Tergantung kebutuhannya, kalau dari tingkat keutamaannya kajian lebih utama, karena kajianitu memberikan pemahaman ilmu, sedangkan ilmu lebih tinggi dibandingkan dengan ibadah-ibadah sunnah bahkan sholat kalau ada sholat sunnah dengan ada tolabul ilmi itu lebih tinggi nilainya dibanding sholat sunnah," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Mendengarkan murottal kalau sekedar anda mendengarkan dengan memahami isinya, itu lebih penting memahami isinya," lanjutnya.
"Saya beri contoh begini misalnya kalau ibu mendengar murottal ada pahalanya nggak?
Kalau baca murottal ada pahalanya?
Baca murottal ada setiap hurufnya sepuluh kebaikan.
Kalau anda cuma mendengar saja dapat pahala dari situ, pahala mendengarkannya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ada dua ayat di sini yakni Alquran surat Al-Anfal ayat 2,
Artinya :
esungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,
"Jadi ada orang-orang tertebtu ketika mendengar murottal-murottal Quran ada getaran dalam imannya, nah itu melahirkan pahala lebih," jelasnya.
Dan yang kedua tedapat dalam Alquran yang artinya jika Alquran dibacakan pada anda, maka simak dan dengarkan.
"Jadi orang yang mendengarkan bacaan Alquran mendapatkan rahmat Allah Subhanahuwata'ala," tutur Ustaz Adi Hidayat.
"Anda mendengar murottal Quran rahmat Allah diturunkan kepada anda, tapi anda mendengar ta'lim mendapat 4 yang diberikan oleh Allah lewat lisan Nabi yang tidak diberikan kepada selainnya," tambahnya.
Empat hal tersebut tercantum di hadits muslim nomor 2010.
Tidak pernah orang kumpul di satu tempat di rumah Allah, dia kemudian bertilawah Alquran, kemudian mereka membahas itu (berdiskus) ta'lim, kecuali diberikan 4 hal,
1. Allah akan menaungkan rahmatnya bagi orang itu
"Anda mendengar murottal Quran rahmat Allah turun, anda mendengar kajian rahmat Allah dinaungkan, apa bedanya naung dan turun?," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Kalau turun itu bisa di mana saja, tapi tidak semua kena, tapi kalau dinaungi semuanya kena," jelasnya.
2. Allah berikan sakinah (ketenangan) pada jiwa orang yang belajar
Anda mendengar bacaan Quran iman anda meningkat, ada getaran dalam jiwa.
Tapi kalau anda mendengar bacaan-bacaan dari ta'lim, dari pelajaran, bukan cuma meningkat iman tapi juga ada ketenangan dalam diri anda.
Ini hadits kata para ulama menunjukkan dua hal yakni faedah taklim mendapatkan kelebihan, yang kedua memberikan gambaran kepada taklim yang benar.
"Taklim yang benar itu berdampak pada ketenangan jiwa.
Jadi kalau anda belajar di mana pun tidak mendapat hati anda tenang, jauh dari Allah, berarti taklim anda belum sempurna, tinggalkan cari yang lebih baik," ujarnya.
3. Orang yang ikut taklim dikerumuni oleh malaikat
4. Disanjung-sanjung oleh Allah taklimnya di sekitar makhluk yang ada di sekitarannya.
"Anda bayangkan, anda mendengar murottal quran cuma dapat satu rahmat Allah tambahan bonusnya adalah getaran jiwa, tapi kalau anda ikut taklim kemudian pengajian dan sebagainya dan sifat pengajiannya benar, maka 4 diberikan, satu banding empat," jelasnya.
"Apalagi kemudian taklimnya itu disinggung tentang ayat-ayat Allah, dibacakan juga, pahalanya ada plus lagi dengan yang lain dan seterusnya," tutupnya.
Baca juga: Perbanyak Doa di 10 Akhir Bulan Ramadhan, Berikut Kumpulan Doa yang Dianjurkan Dibaca Setelah Sholat
SUBSCRIBE US