Termasuk Memotong Kuku, 6 Amalan Ini yang Bisa Dikerjakan Pada Lebaran Idul Fitri, Sampai Wewangian

Simak disela-sela berita ini 6 amalan tersebut, dilengkapi juga dengan panduan takbir Idul Fitri dikutip dari Fatwa MUI

Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/Anton
Ilustrasi - Sholat Berjamaah. 

SRIPOKU.COM -- Berikut ada 6 amalan sunnah yang bisa dilakukan pada saat Lebaran Idul Fitri mendatang.

Simak disela-sela berita ini 6 amalan tersebut, dilengkapi juga dengan panduan takbir Idul Fitri dikutip dari Fatwa MUI.

Seperti diketahui, umat Islam tengah bersukacita merayakan hari kemenangan.

Selain sholat, terdapat beberapa amalan sunnah di Hari Raya Idul Fitri.

Mulai dari memakai baju terbaik hingga makan sebelum Sholat Idul Fitri.

Minggu (24/5/2020) hari ini, umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri 1442 H atau Lebaran 2021.

Sholat Idul Fitri menjadi pembuka perayaan hari yang suci.

Sholat Idul Fitri menjadi satu simbol kemenangan setelah menahan hawa nafsu selama bulan ramadhan.

Meski pandemi tengah melanda Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan masyarakat untuk Sholat Idul Fitri berjamaah dengan beberapa ketentuan.

Untuk meraih kesempurnaan pahala, selain Sholat Idul Fitri, ada beberapa amalan lain di hari raya yang bisa dilakukan.

Termasuk memakai pakaian terbaik.

Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia untuk beli baju di hari lebaran.

Padahal pakaian terbaik tak mesti baju yang baru.

Berikut ini amalan sunnah di Hari Raya Idul Fitri yang dikutip Tribunnews dari Fatwa MUI Nomor: 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri saat Pandemi Covid-19.

1. Mandi dan memotong kuku

2. Memakai pakaian terbaik dan wangi-wangian

3. Makan sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri

4. Mengumandangkan takbir hingga menjelang shalat

5. Melewati jalan yang berbeda antara pergi dan pulang

6. Saling mengucapkan selamat (tahniah al-id) antara lain dengan mengucapkan تقبل هللا منا و منكم

Pada poin nomor 4, disebutkan salah satu amalan sunnah adalah mengumandangkan takbir.

Tradisi masyarakat Indonesia, biasanya melakukan takbir secara berkeliling.

Namun, di tengah pandemi ini, tradisi tersebut dilarang sementara.

Meski demikian, takbir masih bisa dikumandangkan dalam berbagai kesempatan.

Berikut ini panduan takbir Idul Fitri dikutip dari Fatwa MUI:

1. Setiap muslim dalam kondisi apapun disunnahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid, tahlil menyeru keagungan Allah SWT

2. Waktu pelaksanaan takbir mulai dari tenggelamnya matahari di akhir ramadhan hingga jelang dilaksanakannya shalat Idul Fitri

3. Disunnahkan membaca takbir di rumah, di masjid, di pasar, di kendaraan, di jalan, di rumah sakit, di kantor, dan di tempat-tempat umum sebagai syiar keagamaan

4. Pelaksanaan takbir bisa dilaksanakan sendiri atau bersama-sama, dengan cara jahr (suara keras) atau sirr (pelan).

5. Dalam situasi pandemi yang belum terkendali, takbir bisa dilaksakan di rumah, di masjid oleh pengurus takmir, di jalan oleh petugas atau jamaah secara terbatas, dan juga
melalui media televisi, radio, media sosial, dan media digital lainnya

6. Umat Islam, pemerintah, dan masyarakat perlu menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil saat malam Idul Fitri sebagai tanda syukur sekaligus doa agar wabah COVID-19 segera diangkat oleh Allah SWT.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved