Ramadan 2021

Ustaz Adi Hidayat Beberkan Tanda Munculnya Malam Lailatul Qadar: Bergegas Ibadah Jika Rasakan Ini

Ada salah satu malam yang penuh dengan kemuliaan di bulan Ramadam yang disebut dengan Lailatul Qadar yakni lebih baik dari seribu bulan, apa tandanya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Facebook Motvasi Dakwah
Ustaz Adi Hidayat 

"Tanda di awal yang saya maksudkan waktu menjelangnya tidak ada yang spesifik, Nabi Sholallahu'alaihiwasallam pernah bermimpi ditampakkan oleh Allah malam Al-Qadar, terus keadaan setelahnya, Nabi sedang dalam keadaan sholat, tahiyat, ketika salam, nampak lumpur di keningnya," jelasnya.

(Lumpur ini nampak karena di zaman nabi masjidnya masih terbatas, alasnya masih tanah, kemduain tiang-tiangnya pelepah kurma, atapnya dari daun-daun kurma)

"Jadi kalau mau hujan ya hujan, jadi ketika hujan, basah, pasti orang sholat itu keningnya kotor, kalo panas ya panas, ada sebagian sahabat yang mengahamparkan kayak sapu tangan untuk bisa menahan panasnya saat sujud," terangnya.

"Jadi ketika Nabi Sholallahu'alaihiwasallam bangun, oleh Allah itu dibuat ghoib, dibuat lupa waktunya kapan, malam ke berapa, apakah pertama, kedua, terakhir, oleh Allah Subhanahuwata'ala dibuat lupa," lanjutnya.

"Tapi tanda itu masih nampak kata Nabi di kening saya itu ada lumpur," tambahnya.

"Yang menarik keesokan harinya, Nabi Sholallahu'alaihiwasallam sholat dengan para sahabat subuh-subuh, begitu salam terlihatlah di kening nabi ada lumpur, maka para sahabat menyadari ya Allah tadi malam itu malam Al-Qadar," jelasnya.

Baca juga: Dahsyatnya Kekuatan Doa Malam Lailatul Qadar Sesuai Ajaran Rasulullah, Pahala Setara Ibadah 83 Tahun

Jadi, ada sebagian yang mengambil kesimpulan bahwa malam Al-Qadar ditandai dengan hujan sebelumnya atau ditandai dengan apa.

Dikatakan oleh Ustaz Adi Hidayat sesungguhnya tidak ada narasi seperti itu.

Narasi yang disampaikan tanda kebanyakkan setelahnya.

"Bisa ada hujan, cuaca cerah bisa jadi, karena mungkin peristiwa spesifik pada zaman nabi saja saatu itu keadaannya mungkin hujan, boleh jadi di masa-masa yang berbeda tidak hujan, mungkin keadaannya nyaman, tenang," tuturnya.

"Hanya ada digambarkan bahwa malam pasca itu oleh Alquran disebutkan kalimat salam, tenang, damai, jadi feel yang diberikan ke dalam perasaan kita, kata Allah feeling kita di hati malam ini kok beda ya," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Lihat surat Al-Qadar di ujunnya, salamun hiya hatta mathla'il fajr, malam itu begitu tenang, damai, jadi ada suasana satu malam yang terasa bagi sementara orang kok enak banget ya, ibadanya enak, nyaman, berdoa tuh kayak khusyuk, nah itu ada yang menyebutkan tanda yang diberikan oleh Allah ke dalam jiwa kita," jelasnya.

"Dan keesokan harinya itu digambarkan suasana alam, kalo ini benar riwayatnya ya, lebih tenang, kemudian nggak terlalu mendung, nggak terlalu terang, keliatan tumbuh-tumbuhan tuh sejuk kayak abis bersujud," tambahnya.

Kenapa digambarkan begitu tenang?

Karena di Alquran disebutkan di sebuah riwayat dalam firman Allah Subhanahuwata'ala bahwa malaikat turun semua.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved