Atta Halilintar Pengurus Sriwijaya FC

Atta Halilintar Mau Gabung ke Sriwijaya FC, Striker Rudiyana Sebut Hal Positif, Berikut Alasannya?

Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana mendoakan agar youtuber Atta Halilintar betul-betul bergabung dengan manajemen untuk memajukan Sriwijaya FC

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana mendoakan agar youtuber Atta Halilintar betul-betul nantinya bergabung dengan manajemen untuk ikut memajukan Sriwijaya FC.

"Ya kita juga dengar ada kemajuan juga Bapak Presiden Sriwijaya FC mengajak Atta Halilintar," ungkap Rudiyana usai latihan di Lapangan Atletik Luar JSC, Kamis (29/4/2021).

Striker nomor punggung 29 asli Bandung ini berharap dengan masukkan youtuber Atta Halilintar yang baru saja menikahi penyanyi Aurel Hermansyah nantinya bisa mengangkat lagi kejayaan Sriwijaya FC.

"Dengan ajakan itu bisa tertarik bergabung dengan Sriwijaya FC. Untuk bisa lebih mengangkat lagi Sriwijaya FC ini," ujarnya.

Baca juga: Diisukan Atta Halilintar Jadi Pengurus Sriwijaya FC, Langsung Dapat Dukungan Dari Pelatih Nil Maizar

Baca juga: BREAKING NEWS: Youtuber Atta Halilintar Tanggapi Ajakan Jadi Pengurus Sriwijaya FC, Mari Berbincang

Baca juga: Direspon Youtuber Atta Halilintar, Presiden Sriwijaya FC Layangkan Surat Resmi Ajak Bincang

Rudiyana menyatakan optimis kerangka tim yang tengah dibentuk Head Coach Nil Maizar dalam mempersiapkan Sriwijaya FC bersaing mnghadapi kompetisi Liga 2 2021 mendatang.

Mantan striker andalan Sulut United yang pada masa libur pandemi covid 19 konsent menjadi pelatih anak-anak SSB Bina Pakuan usia 13 Tahun di lapangan Batununggal Indah Bandung.

"Bisa bergabung latihan bareng tentunya sangat senang ya karena kita tahun ini kegiatan sepakbola dengan bergabung ini disambut positiflah," kata pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992.

Rudiyana dinilai selama ini 'tersingkir' ketika hadirnya sang bomber naturalisasi asal Brazil pinjaman klub asalnya Tim Liga 1 Madura United, Alberto 'Beto' Goncalves menilai lumlah adanya perubahan tim setiap musimnya.

"Udah lumlarhlah di setiap perubahan musim di sepakbola. Baik itu pemain maupun pelatih," ujar Rudi.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” kata mantan striker PSIM. 

Pesepakbola beristrikan Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017 namanya melejit di klub Sriwijaya FC ketika memulai latihan musim kompetisi 2020 lalu.

Di setiap latihan maupun petandingan ujicoba, Rudiyana kerap membuktikan kepiawaiannya dalam menjebol gawang lawan. 

Antara lain Rudiyana mencetak 5 gol pada ujitanding perdana mengalahkan Tim All Star Inzhagi PCL dengan skor 10-0 di Stadion GSJ, Sabtu (1/2/2020) lalu.

Untuk membantu Sriwijaya FC juara, Rudiyana memiliki target pribadi. Rudi yang menjadikan tanggal pernikahannya sebagai nomor punggung jerseynya ini ingin mengejar sepatu emas Liga 2.

Lama dia tidak menjadi pencetak gol terbanyak kompetisi. Koleksi gol terbanyak dirasakan saat memperkuat Persis Solo dengan sembilan gol pada 2017.

Setelah itu produktivitasnya menurun. Penurunan ini bukan karena alami kemerosotan kualitas melainkan pergeseran posisi di lapangan.

Posisi Rudiyana saat di Karawang pada 2018 dan PSIM Yogyakarta juga Sulut United selusin berikutnya lebih banyak beroperasi di sektor sayap.

“Pergeseran posisi itu ikut mempengaruhi produktivitas gol. Semoga di Sriwijaya FC saya kembali menempati posisi ideal, yaitu striker.

Dengan begitu saya bisa mewujudkan target mencetak 20 gol semusim. Artinya 10 gol untuk putaran pertama.

Target setinggi mungkin. Yang lebih penting kemenangan tim. Cetak gak cetak gak masalah, yang penting raih 3 poin setiap kali pertandingan," ujarnya.

Rudi yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini mengaku berawal dari pemain bola kampung di Bandung.

"Saya lambat masuk SSB, baru 2005 atau 2006 sekitar awal kelas 2 SMP. Setelah beberapa tahun ikut KU Suratin Haornas, U21 sampai senior di Bandung. Pas ada 2 kubu Persibat Batang, PS Beltim, Persib U21 baru ke senior," terangnya.

Ia menceritakan awalnya dulu di SSB mendapat posisi stoper. Suatu ketika ada turnamen strikernya berhalangan, ia yang ditunjuk menjadi striker pengganti.

"Mulai dari situlah. Kalau ada bola corner penjuru saya hiding. Harapan lain datang ke sini bantu Sriwijaya bisa juara dan lolos Liga 1. Optimis pelatih manajemen, teman semua dari kekeluargaan sangat erat paling penting. Tidak hanya materi latihan, kualitas. Kalau kekeluargaan sangat kuat di dalam dan dalam luar lapangan," pungkas Rudiyana.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved