Negara Kewalahan, Pasien Covid-19 India Tewas Tiap Jam, Jenazah Dikremasi di Jalanan: Tak Ada Tempat

Kementerian kesehatan melaporkan 2.771 kematian lainnya dalam 24 jam, dengan sekitar 115 orang India meninggal karena Covid-19 setiap jam.

Editor: Fadhila Rahma
ANTARA FOTO
Kremasi massal korban yang meninggal akibat COVID-19 terlihat di tempat krematorium di New Delhi, India, (22/4/2021) 

SRIPOKU.COM - Tsunami Covid-19 menyebabkan krematorium di India kewalahan karena setiap hari ada ratusan korban Virus Corona yang harus dikremasi.

Krematorium darurat didirikan di ibukota India, New Delhi.

Kepulan asap memenuhi fasilitas itu, mewakili kematian baru dalam krisis Covid-19 di negara ini.

"Orang-orang sekarat, sekarat dan sekarat," kata Jitender Singh Shanty, yang mengatur kremasi sekitar 100 jenazah setiap harinya di timur kota.

"Jika kami mendapatkan lebih banyak jenazah maka kami akan dikremasi di jalan. Tidak ada tempat lagi di sini," lanjut Shanty, dikutip dari Mirror UK.

Baca juga: THR Pensiunan 2021, PNS dan TNI-Polri Mulai Cair, Berikut Besaran Lengkap dengan Cara Mengaturnya

Baca juga: BREAKING NEWS: Pelajar SMP di Lubuklinggau Dikabarkan Tenggelam di Sungai Kelingi, Masih Dicari

Baca juga: SILAKAN Kremasi di Halaman Rumah, KEMATIAN Covid 19 di India Meroket: Banyak Jenazah Telantar

Baca juga: Mencekamnya Gelombang Kedua Covid-19 di India, Mayat Bergelimpangan di Lahan Parkir Menanti Kremasi

Tsunami Covid-19 menyebabkan krematorium di India kewalahan karena setiap hari ada ratusan korban virus corona yang harus dikremasi. (Tangkap Layar Video The Telegraph)
Tsunami Covid-19 menyebabkan krematorium di India kewalahan karena setiap hari ada ratusan korban virus corona yang harus dikremasi. (Tangkap Layar Video The Telegraph) ()

Tempat parkir disulap menjadi krematorium sementara, menunjukkan kepulan asap dari tumpukan kayu.

Jenazah Covid-19 langsung dikremasi tanpa ada ritual Hindu yakni melepaskan jiwa untuk dilahirkan kembali.

"Virus menelan orang-orang kota kami seperti monster," kata Mamtesh Sharma, seorang pejabat di krematorium Bhadbhada Vishram Ghat di Bhopal.

"Kami hanya membakar mayat saat mereka tiba. Seolah-olah kita berada di tengah perang," ujarnya.

India mencatat lebih dari 320.000 kasus baru infeksi Covid-19 pada Selasa (27/4/2021).

Kementerian kesehatan melaporkan 2.771 kematian lainnya dalam 24 jam, dengan sekitar 115 orang India meninggal karena Covid-19 setiap jam.

Sementara itu, bantuan dari berbagai negara mulai berdatangan termasuk di antaranya 100 ventilator dan 95 konsentrator oksigen dari Inggris.

Negara lain termasuk AS, Jerman, Israel, Prancis, dan Pakistan juga telah menjanjikan bantuan medis ke India.

Dilansir BBC, saat ini jumlah kematian di India tembus angka 200.000 lebih.

Petugas membersihkan diri dengan disinfektan usai melakukan kremasi mayat korban covid-19. (ap)
Petugas membersihkan diri dengan disinfektan usai melakukan kremasi mayat korban covid-19. (ap) ()

India kini duduk di posisi keempat jumlah korban Covid-19 terbanyak di dunia setelah AS, Brasil, dan Meksiko dan mencatat angka kematian tertinggi dalam sehari.

Euforia pemilu dan festival Hindu besar-besaran diduga menjadi awal mula peningkatan kasus infeksi.

Kini fasilitas kesehatan India kewalahan di tengah gelombang tsunami Covid-19.

Rumah sakit kekurangan obat hingga oksigen untuk pasien.

Lonjakan Covid-19 yang ekstrem di India ini sejatinya berdampak pada seluruh dunia.

Sebab India salah satu produsen vaksin di dunia, artinya penurunan produksi yang terjadi akan berdampak pada stok vaksin global.

Kemudian ada kemungkinan infeksi yang tidak terkendali menyebabkan mutasi virus lebih lanjut, berpotensi kebal terhadap vaksin.

Varian Covid-19 India Menyebar di 17 Negara

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (27/4/2021) mengatakan bahwa varian Covid-19 India telah ditemukan di 17 negara.

Dilansir CNA, varian Covid-19 baru di India bernama B1617 itu diduga menjadi alasan terjadi tsunami kasus infeksi di negara tersebut.

Badan kesehatan dunia ini mengatakan B1617 telah terdeteksi di lebih dari 1.200 database yang diunggah ke GISAID dari setidaknya 17 negara.

Sebagian besar kasusnya berada di 4 negara termasuk India.

Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021. (Narinder NANU / AFP)
Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021. (Narinder NANU / AFP) ()

"Sebagian besar urutan diunggah dari India, Inggris Raya, AS, dan Singapura," kata WHO dalam pembaruan epidemiologis mingguan pandemi Covid-19.

WHO baru-baru ini menyebut B1617 sebagai "variant of interest".

Namun sejauh ini badan itu tidak melabelinya sebagai "variant of concern".

Label itu akan menunjukkan bahwa varian ini lebih berbahaya daripada versi asli virus.

Tingkat berbahaya atau tidaknya didasarkan kemampuannya yang lebih mudah menular, mematikan, atau kebal terhadap vaksin.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 115 Pasien Covid-19 India Tewas Tiap Jam, Jenazah Dikremasi di Jalanan Jika Krematorium Penuh

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved