KRI Nanggala Tenggelam
'Papa Harusnya Tidak Tugas di Kapal Itu' Letda Munawir Ditugaskan di Nanggala Karena Kekurangan Awak
Tak pernah dibayangkan Aura Aulia, ayahnya, Letda Munawir kini menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala 402.
SRIPOKU.COM - Putri dari salah satu awak kapal selam yang hilang yakni KRI Nanggala-402 mengungkap cerita sedihnya bahwa sang ayah ternyata harusnya tak ada di kapal selam tersebut.
Aura Aulia, putri Letda Munawir berharap sang ayah dan awak KRI Nanggala 402 lainnya selamat.
Tak pernah dibayangkan Aura Aulia, ayahnya, Letda Munawir kini menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Besar harapan Aura Aulia agar sang ayah, Letda Munawir dan semua awak KRI Nanggala 402 ditemukan dalam keadaan selamat.
Mengutip dari Tribunnews.com, Berat Terima Kenyataan sang Ayah Ada di KRI Nanggala-402, Putri Letda Munawir Ungkap Harapannya, siswi kelas XII SMA itu menceritakan, sang ayah pamit dari rumah untuk bertugas di KRI Nanggala pada Senin (19/4/2021) pagi, pukul 06.30 WIB.
Letda Munawir sebenarnya bertugas di kapal selam KRI Cakra.
"Katanya Nanggala kekurangan awak kapal, akhirnya papa ditugaskan ke Selat Bali," ungkap Aura saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (24/4/2021).
Aura menyebut, tugas tersebut sudah direncanakan sejak pekan lalu.
Letda Munawir diketahui tinggal di Surabaya bersama istri dan kedua anaknya.
Baca juga: Berinteraksi Lewat WA Meski tak Terbalas Reporter TV Bergetar Datangi Istri Komandan KRI Nanggala
Baca juga: Merinding! Kondisi Dalam Diduga KRI Nanggala-402, Terkuak Usai Video Awak Nyanyi Viral: Sampai Jumpa
Aura, putri sulungnya, mendengar kabar KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu malam.
"Waktu kapal hilang kontak hari Rabu jam 03.00 pagi, saya baru mendengar berita jam 18.30 WIB," ungkapnya.
Kepada keluarga, Letda Munawir menyebut akan pulang pada Sabtu.
"Masih berat buat terima kenyataan kalau papa ada di kapal itu," ungkap Aura.
Suasana berat penuh pengharapan akan keselamatan Letda Munawir masih menyelimuti keluarga.
"Saat ini di sini saya cuma sama keluarga inti dan papa masih belum ditemukan."
"Harapannya semoga KRI Nanggala segera ditemukan dalam keadaan utuh beserta awak kapal yang sehat untuk kembali ke keluarganya masing masing."
"Dan semoga rakyat Indonesia tetap senantiasa mendoakan KRI Nanggala," ungkap Aura.
Detik-detik KRI Nanggala-402 Hilang Kontak
Kapal selam KRI Nanggala-402 menghilang tepat 46 menit setelah izin menyelam.
Detik-detik hilangnya KRI Nanggala-402 ini dibeberkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers yang digelar Kamis (22/4/2021).
Seperti diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) saat latihan menembak rudal D802 dan torpedo.
Dilansir Tribunnews, berikut detik-detik KRI Nanggala-402 hilang kontak:
02.30 WITA: Latihan dimulai.
03.00 WITA: KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan penembakan torpedo, sambil didampingi sea rider.
03.00-03.30 WITA: Geladak haluan KRI Nanggala-402 masih terlihat oleh tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter.
Dalam kurun waktu ini, KRI lainnya menempati posisi untuk mengecek torpedo, dalam hal ini adalah unsur-unsur lain yang saat itu juga sedang persiapan peluncuran torpedo.
03.46 WITA: Sea rider memonitor lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan-lahan mulai menyelam dan tidak terlihat untuk penembakan torpedo.
03.46-04.46 WITA: Personel di permukaan terus-menerus memanggil KRI Nanggala-402, tapi tak ada respons.
Mengetahui KRI Nanggala-402 tak merespons, helikopter diterbangkan dari KRI Gusti Ngurah Rai untuk melakukan deteksi visual.
Namun, hasilnya nihil.
06.46 WITA: Dilakukan isyarat sub-miss atau kapal selam hilang.
Meski KRI Nanggala-402 hilang kontak, Yudo mengungkapkan belum ada bukti autentik kapal selam buatan Jerman ini tenggelam.
Hal ini berdasarkan kronologis hilangnya KRI Nanggala-402 yang sampai saat ini masih dalam pencarian.
Diprediksi Ada di Kedalaman 850 Meter
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan posisi kapal selam KRI Nanggala-402 diprediksi berada di kedalaman 850 meter.
Hal itu berdasarkan barang-barang yang diduga dari KRI Nanggala-402, ditemukan di sebuah palung laut berkedalaman 850 meter.
Adapun, lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang.
Menurut Yudo, posisi di kedalaman 850 meter ini menyulitkan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (Remotely operated underwater vehicle).
Yudo juga mengungkapkan, kondisi KRI Nanggala-402 mengalami keretakan yang cukup besar.
"Dengan alat (serpihan dan barang) yang sudah keluar, terjadi keretakan."
"Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujar Yudo dalam konferensi pers di Bali, Sabtu (24/4/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.
"Sehingga barang-barang keluar, karena barang ini sebenarnya ada di dalam; penahan atau pelurus torpedo ini sampe keluar. Jadi ada keretakan besar," tambahnya.
Dari keretakan itu, Yudo menduga, air laut sudah masuk ke dalam kapal selam, tetapi bisa jadi belum semuanya masuk.
Sebab, ada pembagian kompartemen di dalam kapal.
"Air (yang masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air tidak masuk."
"Air itu bisa ada bagian enggak masuk.
Jadi di dalam ruang itu di bagi kompartemen."
"(Kalau) Anggota sempat tutup, ada kemungkinan tidak kemasukan air," jelasnya.
Sehingga, menurut Yudo, pihaknya akan mengerahkan kapal untuk melakukan evakuasi terhadap para ABK yang dimungkinkan masih dalam kondisi selamat.
"Tetap dengan kesulitan ini, kami tetap melakukan prosedur untuk pengangkatan atau evakuasi berikutnya," ungkap Yudo.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul 'Berat Terima Kenyataan' Pilu Aura, Berharap Ayah & Awak KRI Nanggala Selamat: Papa Ada di Kapal Itu