Kapal Selam Hilang Kontak
KRI Nanggala-402 Tenggelam Terlampau Dalam, Ahli Asing Sebut Kemungkinan Buruk: Maksimal 500 Meter
Menurutnya, kondisi tersebut membuat tim penyelamat sangat sulit untuk menjangkaunya sebagaimana dilansir Associated Press.
Owen juga mengatakan, kapal selam itu bisa diselamatkan dari kedalaman 500 meter tanpa kerusakan apa pun.
Namun, jika berada pada kedalaman 700 meter, dia tidak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi.
Seorang pejabat dari Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DMSE) Korea Selatan, Ahn Guk-hyeon, mengatakan, kapal selam tersebut akan rusak jika melampaui kedalaman 200 meter.
Dia menambahkan, perusahaannya memperbarui banyak struktur dan sistem internal kapal selam itu ketika menjalani modernisasi pada 2009-2012.
Namun, kini Ahn mengaku tidak memiliki informasi terbaru tentang kapal tersebut.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad menyebutkan, pencarian dikonsentrasikan di sembilan titik perairan utara Celukan Bawang, Bali.
"Sesuai dengan data yang kami terima sampai sore hari ini, ada sembilan titik, termasuk ada yang tumpahan maupun ada yang daya magnetnya sangat kuat," ujar Riad.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Asing Sebut KRI Nanggala-402 Tenggelam Terlalu Dalam"
KRI Nanggala-402 Masuk Perangkap Titik 60 Palung Bali
Mantan Komandan Korps Marinir, Letjen Mar TNI (Purn) Nono Sampono, menyebut kapal selam Nanggala-402 didesain untuk operasi senyap.
Desain tersebut, lanjut Nono, menjadikan kapal selam sulit dideteksi keberadaannya.
"Dalam keadaan dia aktif saja, kan sulit dideteksi, apalagi dalam keadaan bermasalah," ungkap Nono dalam program Kompas Petang, Jumat (23/4/2021).
Nono menyebut, pencarian hilangnya kapal selam tidak bisa disamakan dengan pesawat terbang yang memiliki kotak hitam di dalamnya.
Sulit terdeteksinya kapal selam, menjadi kehebatan sekaligus kekurangan.
"Sejarah di masa lalu, satu kapal selam Rusia bergerak ke arah Kuba, satu gugus armada Amerika pusing mencari tidak ketemu."