Kecanggihan Poseidon Milik AS Pernah Ditolak Masuk Indonesia 2020 Lalu, Siap Temukan KRI Nanggala
Seperti diketahui, P-8 Poseidon adalah produksi dari Boeing yang dirancang untuk misi penyelamatan dan mata-mata super canggih
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Fakta tentang P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce, atau Poseidon Milik AS yang pernah ditolak masuk Indonesia 2020 Lalu. Namun kini, Pesawat yang kerap disebut Jet Mata-Mata AS ini, Siap Temukan KRI Nanggala 402 dan melakukan pencarian di sekitar utara Luat Bali, Jumat (23/4/2021).
Seperti diketahui, P-8 Poseidon adalah produksi dari Boeing yang dirancang untuk misi penyelamatan dan mata-mata super canggih
Terkait kecanggihan dan spesifikasi Poseidon ini, akan dibahas di akhir naskah dari tulisan ini. Nanti akan terungkap bagaimana kekuatan Poseidon dan apakah bisa dengan cepat menemukan KRI Nanggala 402 tersebut.
Sebagai gambaran, selain memiliki kecanggihan luar biasa, Jet Tempur P-8 Poseidon ini dibekali beberapa senjata ampuh diantara Terpedo, Rudal Anti Kapal Harpoon dan kapal selam serta senjata lainnya.
Terkait dengan kedatangan Poseidon ini, sudah dijelaskan oleh TNI yakni, Kapuspen Penerbangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad. Diperkriakan malam ini sudah mendarat di Bali Jumat (23/4/2021).
Bahkan, Personel Angkatan Udara As yang akan mengawaki Pesawat P-8 Poseidon ini sudah berada di Bali sejak Jumat sore.
Menurut Riad, Tim ini merupakan operator dari P-8 Poseidon.
"Dari Poseidon yang nanti akan sebagai operator ataupun membantu P-8 Poseidon Amerika dari US Airforce yang mudah-mudahan bisa datang malam atau dini hari nanti."
Poseidon akan melakukan pencarian bergabung bersama tim KRI dari Indonesia, India, Singapura dan Australia.
"Akan membantu proses pencarian, timnya sudah datang di sini tadi untuk berkoordinasi," kata Riad saat konferensi pers, Jumat (23/4/2021).
Sudah Dapat Izin Masuk Indonesia
Jika 202 lalu ada isu ditolak masuk ke Indonesia, maka dalam misi penyelamatan ini, pihak pemerintah Indonesia sudah memberi izin.
Hal ini dikatakan Riad, bahwa P-8 Poseidon sudah mendapat izin masuk ke Indonesia.
"Kemudian terkait clearence semuanya sudah clear. Ini sudah kita terima semua, untuk Amerika Poseidon sudah clear," kata Riad.
Kecanggihan Sang Dewa Laut
Poseidon ini, jika dalam bahasa Yunani dikenal dengan nama Dewa Penguasa Laut, Sungai dan Danau, lalu Seperti apa kecanggihan Pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) P-8 ?
Diketahui, P-8 Poseidon yang pernah ditolak masuk Indonesia Tahun Lalu, atau tempatnya, Selasa, 20 Oktober 2020 silam, saat izin mendarat dan mengisi bahan bakar.
Kini, dipekirakan Pesawat P-8 Poseidon sudah tiba di Bali malam atau dini hari nanti, dan siap Temukan KRI Nanggala atau membantu melakukan percarian di Utara Laut Bali.
Jauh sebelumnya, P-8 diketahui, adalah pesawat yang berperan sebagai mata-mata, mengawasi aktivitas militer China di Laut China Selatan, dan sebagian besar diklaim oleh Beijing sebagai wilayah kedaulatan.
Bahkan, Marinir AS memang kerap menggunakan pesawat P-8 Poseidon ini untuk melakukan patroli di sekitar laut Filipina maupun perairan China Selatan.
Melansir dari situs resmi Boeing, disebutkan bahwa Boeing P-8 merupakan pesawat patroli dengan misi maritim multi usi, unggul dalam perang anti kapal selam, jago dalam perang anti permukaan, merupakan pesawat intelijen, bisa melakukan pengintaian di segala medan, hingga melacak dan melakukan pencarian serta penyelamatan.
Dalam beroperasi, P-8 bisa terbang tinggi bahkan hingga mencapai 41.000 kaki, dengan kecepatan melebihi angin yakni kecepatan 490 knot.
Power atau kekuatan mesin P-9 adalah CFM56-7 yang bisa menghasilkan daya dorong sangat besar yakni 27.000 lbf. Sangat kuat dan cepat sehingga saat pencarian nanti tim bisa menemukan letak pasti dari KRI Nanggala.
Pesawat Pengintai Berbadan Besar
Meski disebut pesawat pengintai, pesawat ini berukuran cukup besar yakni memiliki panjang sekitar 129,5 kaki, atau 39,47 meter, dengan rentang sayap yakni panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.
Untuk ukuran tinggi pesawat ini memiliki tinggi sekitar 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.
Dalam beberapa misi penting, P-8 memiliki jam terbang tinggi. Sebab pesawat P-8 Poseidon ini, dirancang untuk misi ketiggian renda dan telah terbukti andil dalam penyelamatan manusia, maka itu, P-8 Poseidon menjadi salah satu harapan agar KRI Nanggala 402 bisa ditemukan tepat waktu.
Turunan Generasi Terbaru Boeing 737-800
P-8 Poseidon adalah pesawat ukuran sempit atau kecil yang memiliki peralatan canggih. Sebab, Poseidon ini dirancang untuk bisa beroperasi selama 25 tahun atau melakukan penerbangan cukup lama.
Yakni terbang sekitar 25.000 jam, bisa melintasi di kawasan maritim paling keras sekalipun bahkan di lingkungan lapisan es paling dingin.
Dua Varian
Sebenarnya, P-8 memiliki varian yakni P-8I yang diterbangkan angkatan laut India dan P-8A yang diterbangkan oleh angkatan laut AS dan angkatan udara Australia memang memiliki kecanggihan berbeda, tetapi nyaris serupa.
Apalagi, Pesawat patroli ini terjual ke setidaknya tujuh negara. Yakni, selain As, India dan Australia, negara lain yang telah membeli pesawat P-8 ini adalah Korea Selatan, Selandia Baru, Nowegia dan Inggris.
Selain itu, P-8 Poseidon adalah pesawat yang awalnya diproduksi khusus untuk US Navy oleh Boeing Defense, Space, and Security. Memang khusus untuk keadaraan daruat, perang dan misi penyelamatan.
Maka itu, P-8 Poseidon bisa dikatakan mampu membawa muatan lebih banyak, terbang di ketinggian lebih tinggi, serta menjangkau area lebih luas, dengan kekuatan dan keunggulannya.
Selain itu, beberapa perangkat canggih yang dimiliki pesawat sepanjang 39,47 meter ini adalah High Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capability (HAAWC) serta AGM-88 Harpoon Anti-Ship Missile. Lalu, P-8 Poseidon juga memiliki sensor hidrokarbon yang digunakan untuk mendeteksi uap bahan bakar kapal selam.
Sensor Akustik Multi Statis dan Pasif
Lalu bagaimana P-8 beroperasi dalam perang anti-kapal selam (anti-submarine warfare/ASW), perang anti-permukaan (anti-surface warfare/ASUW), dan berperan sebagai larangan pengiriman.
Disebutkan dalam Military.com bahwa, Pesawat ini dipersenjatai dengan torpedo, rudal anti-kapal Harpoon, kemudian senjata lainnya, dapat menjatuhkan dan memantau sonobuoy.
Kemudian serta dapat beroperasi bersama dengan aset lain, termasuk Northrop Grumman MQ-4C Triton pengawas maritim kendaraan udara tak berawak (UAV), sehingga Poseidon bisa dengan mudah melakukan pelacakan.
Poseidon yang kerap disebut sebagai jet tempur P-8 Poseidon versi militer dari pesawat komersial Boeing 737 ini, sebagai pengganti armada P-3 Orion Angkatan Laut AS, yang sudah dipensiunkan, sebagai pesawat perang anti-kapal selam garis depan. Dalam artian generasi tercanggih yang dimiliki AS.
Untuk diketahui pula, jika P-8A ini, memiliki sistem sensor akustik multi-statis dan pasif aktif, kemudian radar apertur sintetik terbalik, lalu sistem pengukuran dukungan elektronik baru, dilengkap ula dengna sensor elektro-optik atau inframerah baru, dan detektor anomali magnetik digital.
Kecanggihan inilah yang diharapkan bisa menentukan titik ordinat di mana sebenarnya KRI Nanggala 402 hilang kontak alias black out.
Untuk diketahui, P-8 ini, bisa membawa 9 awak di kabinnya, P-8 Poseidon mampu menjalankan misi selama 6 jam, yakni untuk rentang wilayah 1.100 kilometer dan 4 jam untuk rentang wilayah 2.000 kilometer.
Jika sebelum dikabarkan jika KRI Nanggala-402 terjebak di sebuah cerukan 40 Meter Utara Laut Bali, maka diprediksi P-8 Poseidon bisa menemukannya tepat waktu.
Sebab, saat ini kondisi 53 awak KRI Nanggala dipastikan dalam kondisi darurat, mengingat ketersediaan oksigen di dalam pesawat yang hanya kurang dari 8 jam.
Setelah berlangsung sejak Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIT dini hari kemarin waktu Bali. Maka diperkirakan butuh waktu yang cukup untuk menemukan dan mengevakuasi kapal selam KRI Nanggala.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Update Pencarian KRI Nanggala 402, Personel Pesawat Poseidon P8 Tiba di Bali, Ini Kata Kadispen TNI, https://bali.tribunnews.com/2021/04/23/update-pencarian-kri-nanggala-402-personel-pesawat-poseidon-p8-tiba-di-bali-ini-kata-kadispen-tni