Mengenal Fawwaz Hafiz Cilik Asal Palembang, Jadi Anak Yatim saat Usia 7 Tahun, Begini Kisahnya!

Kira-kira bagaimana perjalanan hidup Fawwaz seorang bocah penghafal Alquran yang bisa membuat orang menitikkan air mata saat mengetahui kisahnya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Hafiz Indonesia
Fawwaz Hafiz Indonesia 2021 

4 tahun lalu, Fawwaz harus berpisah untuk selama-lamanya dengan sang ayah tercinta.

Diketahui jika sang ayah mengidap penyakit kanker otak yang sudah cukup lama dideritanya.

Saat itu Irfan Hakim sebagai pembawa acara turut bersimpati dan berduka atas meninggalnya ayah Fawwaz.

"Mah turun prihatin, turut berbelasungkawa," ucap Irfan.

"Iya, makasih," jawab ibunda Fawwaz.

"Jadi ketika Fawwaz usia 7 tahun katanya, papanya meninggal dunia, kanker otak sudah berapa lama itu?," tanya Irfan.

"Itu baru ketahuan satu tahun sebelumnya, jadi beliau itu selalu ada keluhan, pusing sama mual, setiap kali kita ke dokter itu selalu diagnosanya magh," jelas ibunda Fawwaz.

"Jadi ketika tau bener-bener ini kanker, setelah itu efeknya ke mata, mata itu tertutup sebelah, makanya kita langsung bawa ke dokter, ini sudah istilahnya nol persen mata itu udah nggak bisa lihat sebelah kanan itu, ini pasti ada sesuatu," terangnya.

Fawwaz Hafiz Indonesia 2021
Fawwaz Hafiz Indonesia 2021 (Tangkap layar YouTube Hafiz Indonesia)

Baca juga: Tanpa Syekh Ali Jaber di Hafiz Indonesia, Tangis Irfan Hakim Pecah, Tak Bisa Lagi Lihat Senyumnya

Setelah itu, ayahnya Fawwaz dirawat di rumah sakit.

Saat tinggal di rumah sakit, baru ketahuan bahwa ada tumor di dalamnya.

"Beliau sebenernya tidak begitu ingin secara medis, ia kepinginnya alternatif aja, tapi tidak konsisten pada satu tempat, kalo ini belum ada hasil jadi pindah ke tempat lain," ungkap ibunda Fawwaz.

Sehingga pada akhirnya perkembangan kesehatannya menjadi semakin buruk.

Saat itu ibunda Fawwaz juga tengah mengandung adiknya yang sudah berusia 8 bulan di dalam kandungan.

"Kebetulan waktu itu saya sedang mengandung adeknya, akhirnya ketika adeknya usia sekitar 8 bulan, papanya
dirawat di Jakarta," tambahnya.

"Tiga bulan setelah itu, ntah apa, beliau ini kepengen pulang, kesadarannya terus menurun, sudah ngomong
antara jam sekarang bilang jam 9 pagi, padahal itu jam 2 malem," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved