Kapal Selam TNI AL Hilang

Hilang di Perairan Bali KRI Nanggala–402 Sudah Berumur 42 Tahun Ini Profilnya Hingga Persenjataannya

KRI Nanggala–402 merupakan satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia yang dikabarkan hilang, Rabu (21/4/2021) pagi di perairan Pulau Bali.

Editor: adi kurniawan
Wikipedia
Berikut kapal selam KRI Nanggala–402 

SRIPOKU.COM -- KRI Nanggala–402 merupakan satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia yang dikabarkan hilang, Rabu (21/4/2021) pagi di perairan Pulau Bali.

Kapal selam KRI Nanggala–402 merupakan kapal buatan Jerman tahun 1979 tersebut, dikhawatirkan, tenggelam.

Dengan buatan tahun 1979 maka umurnya saat ini sekitar 42 tahun.

Dilansir dari Wikipedia, kapal selam KRI Nanggala–402 dilengkapi dengan dipersenjatai 14 buah torpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung.

KRI Nanggala–402 merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra dan dibawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur.

Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL.

Mempunyai motto Tabah Sampai Akhir.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapal Selam TNI AL Dikabarkan Hilang di Perairan Bali, Ini Kata Panglima TNI

KRI Nanggala termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal selam lain dalam kelas Cakra adalah KRI Cakra (401).

KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam kedua yang menyandang nama Nanggala.
Kapal pertama merupakan salah satu dari 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang di-scrap tahun 1970-an.

KRI Nanggala-402 (Pertama) buatan Rusia tahun 1952 (Whiskey Class) yang telah discrap pada tahun 1970 itu, pernah terlibat dalam penugasan negara dalam perebutan Irian Barat, kembali ke pangkuan NKRI.

KRI Nanggala-402, waktu itu dikomandani oleh Komodor Laut Manambai Abdulkadir, sekaligus dalam Operasi Mandala (Trikora) Komodor Laut Manambai Abdulkadir ditugasi sebagai Komandan Komando Gugus Kapal Selam.

Dalam perjalanan sejarah, Manambai Abdulkadir, mencapai puncak karier di TNI Angkatan Laut, sebagai Deputy Kepala Staf TNI Angkatan Laut (DEKASAL) dengan pangkat Laksamana Madya TNI, dan kemudian ditugaskan sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh Pemerintah Indonesia untuk Tanzania (1974-1978).

Sedangkan tenaga digerakan oleh motor listrik Siemens jenis low-speed disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal.

Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal, baterai dibuat oleh Varta (low power) dan Hagen (Hi-power).

Tenaga batere diisi oleh generator yang diputar 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved