Ini yang Dilakukan Melisa Istri Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang, Sempat tak Ada di Kayuagung

Istri penganiaya perawat RS Siloam Palembang, Melisa, terpantau sempat tidak ada di kediamannya pada Minggu (18/4/2021)

Editor: Refly Permana
Kolase Sripoku.com
Melisa istri suami yang melakukan penganiayaan pada suster RS Siloam Palembang yang mendadak viral 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Istri penganiaya perawat RS Siloam Palembang, Melisa, terpantau sempat tidak ada di kediamannya pada Minggu (18/4/2021) atau dua hari setelah suaminya ditangkap Polrestabes Palembang.

Menurut pegawai di tempat tinggalnya, warga Kecamatan Kayuagung, OKI itu pergi ke Palembang.

Pegawai itu tak mengetahui apa yang dilakukan atasannya itu di Kota Pempek.

Termasuk Taurus, 3 Zodiak Ini Akan Beruntung Minggu Ini 19-25 April 2021, Capricorn Siap Bertualang

Kini, terkuak apa yang dikerjakan Melisa di Palembang.

Dikatakannya pada Senin (19/4/2021), ia ternyata dipanggil sebagai saksi dalam kasus penganiyaan yang dilakukan suaminya terhadap perawat di RS Siloam Palembang terjadi pada Kamis (15/4/2021) lalu.

Melisa yang merupakan istri JT memenuhi panggilan dan mendatangi Polrestabes Palembang.

"Iya kemarin saya diperiksa sebagai saksi.

Disana saya menjelaskan semua penyebab sebelum terjadinya penganiayaan kepada pihak kepolisian," jelasnya saat ditemui, Senin (19/4/2021) sore.

Selama pemeriksaan itu pula, ia didampingi kuasa hukumnya mengajukan pembelaan agar dapat meringankan proses hukum suaminya.

"Kami sekarang lagi fokus upaya untuk meringankan hukuman bagi suami saya," ujarnya, meminta doa restu supaya kasus tersebut dapat selesai.

Penumpang Sriwijaya Air Meningkat 20 Persen Sebelum 6 Mei, Mayarakat Ramai-ramai Mudik Lebih Cepat

Saat disinggung mengenai wacana pihaknya melakukan pelaporan balik terhadap perawat di RS Siloam yang dianiaya suaminya, Melisa tidak banyak berkomentar.

"Kalau saat ini tidak ada kepikiran ke situ. Sekarang ini diusahakan dulu yang terbaik, kalau yang lain-lain belum terpikir," kata dia.

Sementara itu, mengenai aduan yang dilayangkan oleh PT Immortal Cosmedika ke pihak kepolisian, Melisa enggan memberikan komentar.

"No comment (tidak ada komentar-red)," pungkasnya menyudahi obrolan.

Seperti yang diketahui, Melisa melayangkan permintaan maaf atas perbuatan suaminya ke perawat di RS Siloam Palembang.

Meski demikian, Melisa juga memiliki alasan mengapa suaminya berbuat demikian.

Gapensi Muara Enim Pertanyakan Proyek Pemeliharaan Tidak Masuk Tender Konstruksi

Komentar Melisa tentang Perawat RS Siloam yang dianiaya suaminya:

"Pertama-tama saya memohon maaf kepada suster (perawat) dan pihak rumah sakit atas kejadian kemarin yang sangat meresahkan masyarakat luas.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.

Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita,"

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.

Dari nada bicaranya saja agak ketus, saat menangani anak saya yang rewel juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.

Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu,"

"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur,"

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak,"

"Sebagai orangtua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah liat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf,"

"Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," pungkasnya.

"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut di kasih plester,"

"Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," bebernya.

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun.

Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi,"

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved