Reshuffle Kabinet
SEMUA Berinisial M, Ini Dia Alasan 4 Menteri yang Santer Bakal Tergusur di Kabinet Jokowi
Publik yakin bahwa Presiden Joko Widodo benar-benar akan merombak posisi sejumlah menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Isu reshuffle kabinet Indonesia Maju berembus semakin kencang.
Ada kementerian baru yang akan dibentuk oleh Presiden okowi dengan nama Kementerian Investasi.
Nama Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, disebut-sebut akan masuk ke bursa calon menteri baru reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Ia diprediksikan akan menduduki salah satu kursi kabinet sebagai Menteri Investasi.
Presiden Jokowi kabarnya akan melakukan reshuffle kabinet pada pekan ini.
Dikutip dari Tribunnews, reshuffle kabinet tersebut dikabarkan akan dilakukan Jokowi pada pekan ini.
Lantas bagaimana tanggapan pengamat terkait isu reshuffle kabinet Jokowi?
Pengamat politik dan ketatanegaraan, Agus Riwanto, menyampaikan isu reshuffle kabinet muncul setelah Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan kementerian.
"Isu reshuffle kabinet ini muncul setelah Pak Jokowi mengajukan nomenklatur perubahan baru penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud."
"Kemudian penambahan baru Menteri Investasi, maka kemungkinan besar reshuffle akan dilakukan terhadap dua kementerian," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (14/4/2021).
Ia menyampaikan penggabungan dua kementerian tersebut tentunya akan berdampak pada reshuffle Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.
Kemudian, pasti juga ada penunjukkan menteri baru terkait pembentukan Kementerian Investasi.
Lalu siapa menteri yang akan duduk dikursi panas di kementerian yang baru tersebut?
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai ada sejumlah nama tokoh yang berpeluang ditunjuk Presiden Jokowi dalam reshuffle kabinet kali ini.
"Kementerian Investasi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru. Di sini peran Menteri diuji bagaimana menarik investor masuk meramaikan ibu kota tanpa melupakan daerah atau provinsi Lainnya," kata Fadhli saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).