Berita Sriwijaya FC

Respon Nil Maizar Dengar Rencana Besok Doa untuk Kemenangan Sriwijaya FC di Ponpes Aulia Cendekia

Doa nantinya akan dipimpin oleh Pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendekia, KH Hendra Zainuddin MPdi

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Nil Maizar 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Nil Maizar mengaku telah mendengar dari Presiden klub Sriwijaya FC, H Hendri Zainuddin bakal melakukan tradisi berdoa untuk kemenangan tim kebanggaan Sumsel, Sriwijaya FC yang akan mengarungi kompetisi Liga 2 2021, di Pondok Pesantren Aulia Cendekia Talang Jambe, Jumat (16/4/2021).

"Sebenarnya kemarin saya diskusi dengan Pak HZ Hendri Zainuddin, Presiden Sriwijaya FC. Secara tidak langsung kita mungkin satu hati.

Coach besok sebelum puasa kita ke Ponpes kalau tidak kita ke tempatnya anak yatim piatu atau panti asuhan," ungkap Nil Maizar kepada Sripoku.com.

Ternyata mantan Pelatih Persela Lamongan ini memiliki tradisi yang sama di mana pun dirinya berada mengajak untuk mendoakan tim yang akan dibawanya bertanding.

"Dan saya sangat luar biasa itu mau saya lakukan di manapun saya berada. Bahkan kalau tim itu tidak ada, kita akan ingatkan.

Karena saya memohon doalah. Kita berbagi rasa dengan anak yatim, ponpes itu suatu niat yang luar biasa. Memang di manapun saya lakukan.

Apakah di Semen Padang, Persela Lamongan kemarin kita tetap," kata mantan pelatih Timnas Indonesia.

Bahkan secara individu, terang Nil, beberapa teman ketika kita menang kita sisihkan bonus kita ke panti asuhan. 

"Itu saya lakukan di Semen Padang, di Persela Lamongan. Kan sedikit rezeki kan boleh, gak banyak juga tapi dari hati mereka kasih.

Itu kebiasaan bagus. Dan harus ditradisikan," kata pelatih kelahiran Payakumbuh (Sumbar) 2 Januari 1970.

Nil yang lama mengarsiteki Semen Padang mengaku prihatin ketika dimintai komentarnya tentang nasib Sriwijaya FC yang belum beruntung pada musim kompetisi 2019 SFC yang saat itu coachnya Kas Hartadi, sudah berada di semifinal. Dan tapi terlemper diduga ada permainan. 

"Tapi itu memang luar biasa. Kalau di posisi saya mudah-mudahan jangan terjadilah. Ketika saya ingin. Karena pengalaman dari empat situasi yang sulit, itu Insya Allah saya lewat," ujar Nil.

Bapak dua anak (Medina Amanda dan Rania Salsabila) buah pernikahannya dengan Mairosra yang kini tinggal bersama di cluster Alexandria Jakabaring pun membeberkan pengalamannya yang pernah nyaris gagal dalam membawa tim.

"Pertama saya sebagai asisten membawa Semen Padang dari Liga 2 ke Liga Super 2010 itu di Solo. Jadi ketika kita sudah 4 besar, di partai pertama itu Semen Padang kalah. Adu penalti. Tapi mencari posisi satu, kita menang satu kosong," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved