Lebih Baik Mana Ucap Assalamu'alaikum Atau Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh? Ini Adabnya
Ada sejumlah adab yang harus diperhatikan saat mengucapkan salam di dalam Islam, berikut penjelasan Syekh Ahmad Al-Misry.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Salam merupakan salah satu kebiasaan baik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa sallam terhadap umatnya.
Dalam Islam, salam terdiri dari ucapan yang juga bermakna doa, sehingga sangat baik untuk menambah keberkahan sebagai sesama muslim.
Akan tetapi, ada sejumlah adab yang harus diperhatikan saat mengucapkan salam.
Berikut ini adab-adab mengucapkan salam dijelaskan oleh Syekh Ahadm Al-Misry.
Salam dalam agama Islam merupakan ucapan yang dilontarkan kepada sesama muslim.
Tak hanya sekadar ucapan, melainkan di dalamnya terdapat doa kebaikan bagi yang mengucapkan maupun yang menjawab salam tersebut.
Ada yang mengucapkan Assalamu'alaikum, ada pula yang menucapkannya secara lengkap yakni Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, mana yang lebih baik?
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ
Arab latin: Assalamualaikum
Artinya: "Semoga kedamaian besertamu."
Ucapan salam secara lengkap berbunyi
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Artinya:
"Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT."
Untuk menjawab dan membalas salam tersebut sebagai berikut,
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ
Arab latin: Waalaikumsalam
Artinya: "Dan semoga keselamatan terlimpah juga kepada kalian"
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Arab latin: Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Artinya: "Dan semoga keselamatan dan rahmat Allah serta keberkahannya terlimpah juga kepada kalian."
Mengucapkan salam termasuk salah satu dari 6 hak muslim kepada muslim lainnya ini disebutkan dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi yang dinarasikan dari Abu Hurrairah.
Rasulullah SAW bersabda:
لِلْمُؤْمِنِ عَلَى الْمُؤْمِنِ سِتُّ خِصَالٍ يَعُودُهُ إِذَا مَرِضَ وَيَشْهَدُهُ إِذَا مَاتَ وَيُجِيبُهُ إِذَا دَعَاهُ وَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِذَا لَقِيَهُ وَيُشَمِّتُهُ إِذَا عَطَسَ وَيَنْصَحُ لَهُ إِذَا غَابَ أَوْ شَهِدَ
Artinya: "Ada 6 hak dari muslim kepada muslim yang lain yaitu mengunjungi saat sakit, bertakziah saat dia meninggal, menerima undangannya, memberi salam ketika berjumpa, mendoakan saat bersin, serta berharap yang terbaik saat dia ada dan tidak." (HR Tirmidzi).
Baca juga: Cara Mudah Khatam Alquran 30 Juz Dalam Satu Bulan Selama Ramadhan, Perhatikan 4 Hal Penting Ini

Keutamaan menjawab salam dengan ucapan dan doa yang lebih baik telah diterangkan dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 86,
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا
Arab latin: Wa iżā huyyītum bitahiyyatin fa hayyu bi`ahsana min-hā au rudduhā, innallāha kāna 'alā kulli syai`in hasībā
Artinya: "Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu."
Lantas manakah yang lebih baik mengucapkan Assalamu'alaikum atau Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh?
Berikut penjelasan Syekh Ahmad Al-Misry yang dibagikan melalui kanal YouTube Almisry Official.
Penjelasan mengenai ucapan salam termasuk ke dalam adab-adab berikut ini.
1. Berjabat Tangan dan Berpelukan
Apabila bertemu dengan seorang teman maka ucapkanlah dengan berjabat tangan disertai dengan berjabat tangan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Tanpa berpelukan kecuali ketika menyambut kedatangan orang dari bepergian jauh.
Tapi pada saat wabah ini dianjurkan tidak bersalaman atau berjabat tangan lebih dahulu, maka cukup dengan memberi salam dengan lisan saja.
Maka para sahabat dulu biasa mengucapkan salam apabila mereka bertemu dan berjabat tangan.
Tetapi apabila mereka datang dari bepergian, mereka saling berpelukan.
2. Membaca Salam Secara Sempurna
Kemudian sangat dianjurkan untuk membaca salam secara sempurna yaitu dengan mengucapkan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Karena dijelaskan dalam hadits Rasulullah, seorang laki-laki datang kepada Nabi Sholallahu'alaihiwasallam dan mengucapkan Assalamu'alaikum,
Maka Nabi menjawab salamnya, kemudian dia duduk, Nabi bersabda sepuluh.
Kemudian datang pula orang lain yang kedua memberi salam, Assalamu'alaikum warahmatullah.
Setelah dijawab oleh Nabi Sholallahu'alaihiwasallam, ia pun duduk, Nabi bersabda dua puluh.
Kemudian, datang orang yang lain yang ketiga dan mengucapkan Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Maka dijawab oleh Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasallam, kemudian beliau pun duduk, sahabat yang mengucapkan salam tersebut pun duduk dan Nabi Sholallahu'alaihiwasallam bersabda tiga puluh.
Maka kalau kita memberi salam dengan sempurna, maka mendapatkan pahala, kalau cukup Assalamu'alaikum dapat pahala 10, Assalamu'alaikum warahmatullah dapat pahala 20, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh dapat pahala 30.
3. Salam yang Tidak Diperbolehkan
Tidak disyari'atkan mengucapkan salam dengan lafaz Assalamu'ala manittaba'al huda.
Artinya semoga keselamatan tercurah hanya kepada orang yang mengikuti petunjuk.
Apabila yang diberi salam seorang muslim, karena lafaz salam di atas khusus diperintahkan selain muslim-muslimin.
Sebagaimana dalam surat Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam kepada salah satu raja yakni penguasa bangsa Romawi.
4. Larangan Ucapan Salam dengan Lafaz Ini
Dilarang ucapkan salam dengan lafaz a'alaikasalam, semoga keselamatan salam senantiasa tercurah atasmu.
Karena Nabi Sholallahu'alaihi wa sallam mengatakan bahwa itu salam atau tahiyyatul mauta, itu adalah salam kepada orang yang mati.
5. Diperbolehkan Berdiri
Diperbolehkan diri untuk memberikan salam sebagai ucapan salam sebagai ucapan selamat atau belasungkawa.
Atau berdiri untuk menolong orang yang sudah lemah, atau berdirinya seorang anak untuk menghormati orangtuanya.
Atau seorang istri kepada suaminya, atau sebaliknya.
6. Tidak Diperkenankan Salam Hanya Dengan Isyarat
Tidak dibenarkan mengucapkan salam hanya dengan isyarat lambaian tangan semata tanpa menyertainya dengan lafaz Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Sebagaimana Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam menerangkan karena itu adalah salamnya orang Yahudi ketika dengan isyarat tanpa mengucap Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
7. Tebarkan Salam
Berusaha bersungguh-sungguh untuk menyebarkan salam dan tidak kikir dalam melakukannya.
Sebagaimana Rasulullah mengatakan maukah aku tunjukkan pada kalian sesuatu perbuatan apabila kalian lakukan niscaya akan membuat kalian saling mencintai satu sama lain, sebarkanlah salam di antara kalian ketika saling bertemu.
8. Salam Terhadap Anak Kecil Tetap Berlaku
Tidak selayaknya untuk meninggalkan adab-adab ucapan salam kepada anak kecil sebagaimana riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam, beliau melewati beberapa anak-anak kecil, lalu beliau memberi salam kepada mereka dan berkata Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam melakukan hal tersebut.
9. Salam di Majelis
Tidak selayaknya meninggalkan ucapan salam ketika selesai dari satu majelis.
Mau bubar dari majelis maka beri salam lebih dahulu.
10. Salam pada Orang Kafir
Kemudian ada sebagian ulama mengatakan tidak selayaknya memulai memberikan salam kepada orang orang kafir, sebagaimana ada sebuah riwayat.
Tetapi ada ulama lain mengatakan kalau anda mengucapkan Assalamu'alaikum saja itu cukup.
Ada ulama lain mengatakan tidak perlu anda tambahkan warahmatullahi wabarakaatuh.
Dan ada ulama lain mengatakan lebih bagus anda gunakan kalimat-kalimat yang lain, tidak menggunakan kalimat salam yang biasa kita gunakan, cukup dengan selamat pagi, selamat sore dan selamat malam.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Witir 1 Rakaat, 2 Rakaat, 3 Rakaat, Baik Sendirian atau Berjamaah, Arab dan Arti
SUBSCRIBE US