Jika Besok Belum Menyerahkan Diri Jangan Salahkan Kami, Pesan untuk Bandit Pecah Kaca di Prabumulih
"Tim patut kita apresisasi karena melakukan pengejaran ke berbagai tempat dan pantang pulang sebelum pelaku dapat. Pengejaran terus dilakukan,"
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi SH SIK MH, mengungkapkan akan memberikan tindakan tegas terukur kepada para pelaku bandit pecah kaca di Prabumulih yang masih buron dan tidak mau menyerahkan diri.
"Kepada para pelaku bandit pecah kaca yang masih buron, agar menyerahkan diri dalam waktu 3x24 jam terhitung sejak Jumat.
Jika tidak, maka jangan salahkan kami jika diberikan tindakan tegas terukur," kata Siswandi belum lama ini.
Orang nomor satu di Polres Prabumulih itu mengungkapkan, satu pelaku tindak kejahatan pencurian uang dengan modus pecah kaca mobil telah ditangkap, yakni Maradona.
• Syarat Mendapatkan Dana Bantuan UMKM, Tahun Ini Kembali Dibuka untuk Masyarakat Lubuklinggau
"Sementara empat pelaku lain masih buron dan masih kami lakukan pengejaran, empat pelaku itu inisial RA, AN, HI dan NP masuk dalam daftar pencarian orang petugas kami," tegasnya seraya juga mengingatkan bandit pecah kaca kasus lainnya.
Lebih lanjut, Siswandi meminta tim khusus yang telah dibentuk untuk memburu para pelaku bandit pecah kaca di Prabumulih agar terus melakukan penyelidikan serta memburu kawanan tersebut.
"Tim patut kita apresisasi karena melakukan pengejaran ke berbagai tempat dan pantang pulang sebelum pelaku dapat.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
Kami harap pengejaran terus dilakukan sehingga seluruhnya berhasil diamankan," tegasnya.
Tidak hanya itu, pria yang sebelumnya menjabat Kasatres Narkoba Polrestabes Palembang itu meminta agar masyarakat yang mengambil uang di bank agar berhati-hati dan meminta bantuan agar didampingi sehingga tidak menjadi korban pencurian atau perampokan.
• Sambut Bulan Suci Ramadan, Ini Rancana Pengurus Masjid Agung Sabilul Muttaqin Martapura
"Di setiap bank di kota Prabumulih kita tempatkan petugas kita, jika ada warga mau mencairkan uang dalam jumlah besar silakan minta pengawalan sehingga tidak menjadi korban kejahatan.
Silakan minta tolong ke petugas kita yang ada di bank untuk meminta bantuan pengawalan," tegasnya.
Untuk diketahui, satu diantara lima pelaku bandit pecah kaca curi mobil kepala SMA Negeri 1 Prabumulih berhasil diringkus petugas kepolisian di kota Bandung.
Petugas selain terus melakukan pengejaran terhadap empat kawanan itu, juga memburu pelaju bandit pecah kaca yang menyasar toke karet yang terjadi selang sehari dari Kepsek SMA N 1 Prabumulih.
Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 kota Prabumulih, Maas Sobirin SPd, yang menjadi korban bandit pecah kaca, Rabu (17/3/2021) sekitar pukul 09.00.
Mobil Inova putih dengan plat nomor BG 1936 KE milik Maas Sobirin dipecah kaca bagian kanan belakang oleh kawanan bandit.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
• Chord & Lirik Lagu Talining Asmoro - Happy Asmara, Loro Ati Atiku Loro, Trending YouTube
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan A Yani, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, kota Prabumulih tepatnya di depan Indomaret Prabujaya.
Akibat peristiwa itu uang Rp 100 juta lebih yang merupakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri 1 Prabumulih raib dibawa kawanan maling.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Tribunsumsel.com, aksi kawanan bandit pecah kaca itu bermula ketika Maas Sobirin dari sekolah ke Bank Sumsel Babel untuk mengambil uang Rp 100 juta.
Usai mengambil dana BOS itu, Kepala Sekolah lalu hendak kembali ke sekolah namun tiba di Jalan A Yani korban mampir ke Indomaret simpang empat Prabujaya.
Saat masuk mini market tersebut, Maas Sobirin tiba-tiba dipangil tukang parkir yang menyampaikan mobil dibobol kawanan bandit pecah kaca.
• Bisnis Buku Nikah Palsu Dijual Rp 400 Ribu Sepasang Diburu Para Pelaku Nikah Siri Terungkap
Maas kemudian langsung keluar mini market, betapa terkejutnya dia melihat kaca mobil bagian kanan sudah pecah.
Ketika memeriksa uang yang baru diambilnya namun ternyata sudah raib.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
"Bapak itu ke mini market lalu tidak lama tukang parkir teriak ada pencuri yang memecahkan kaca mobil, kami keluar kaca mobil sudah pecah dan pelaku sudah kabur, uang raib sekitar Rp 170 juta," ungkap karyawan Indomaret enggan menyebutkan nama ketika dibincangi wartawan.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1, Maas Sobirin ketika diwawancarai mengakui mobil miliknya menjadi korban pecah kaca dan menyebabkan uang dana BOS raib dibawa kabur kawanan maling.
• Pembagian Grup LIDA 2021 Top 70, Ada 2 Duta Sumatera Selatan, Dua Peserta Sudah Tersingkir
"Saya dari bank ambil uang Rp 100 juta an lalu mampir belanja ke mini market lalu tiba-tiba tukang parkir teriak ada pencuri.
Saya lihat keluar kaca mobil sudah pecah dan uang yang saya ambil sudah hilang," ujarnya.
Maas mengaku saat pelaku mencuri uang dan kabur dirinya tidak melihat karena sedang berada didalam mini market.
"Rencana saya mau ke sekolah lagi tapi mobil kena pecah kaca, uang itu dana BOS SMA Negeri 1 Prabumulih," jelasnya melalui sambungan telpon.
pada Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 10.30 giliran mobil Hailux hitam dengan plat nomor BG 9754 CK milik seorang tauke karet menjadi korban kawanan bandit pecah kaca.
Akibat peristiwa itu, kawanan bandit berhasil membawa kabur uang Rp 180 juta milik sang tauke karet yakni Hendri Aprianto ST (43) yang merupakan warga Jalan Basuki Rahmat, RT 04 RW 03, Kelurahan Tanjung Raman, Kecamatan Prabumulih Selatan.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Korban dan beberapa warga sempat mengejar kawanan pelaku bandit pecah kaca hingga 700 meter, namun para pelaku yang menggunakan sepeda motor jenis bebek berhasil kabur.
• Alasan Nil Maizar Dukung Ambrizal Rangkap Asisten Pelatih Sriwijaya FC
Selain membawa kabur uang, kawanan pelaku juga membawa tas abu-abu, kartu ATM dan buku tabungan BCA, Mandiri, BII atas nama korban.
Atas peristiwa dialaminya itu, korban ditemani beberapa kerabat kemudian melapor ke Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Prabumulih Timur.
Kepada petugas, Hendri mengungkapkan peristiwa naas tersebut bermula ketika dirinya pada Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 10.00 mengambil uang di BCA Prabumulih sebesar Rp 150 juta lalu digabung dengan uang Rp 30 juta di dalam tas sehingga total Rp 180 juta.
Setelah dari bank, korban kemudian membeli beberapa keperluan, yakni ke Toko Pancing di Jalan Padat Karya, Apotik Aldo Farma Jalan Jenderal Sudirman dan Toko Setia Jalan Jenderal Sudirman.
Namun saat itu korban terus membawa tas berisi uang Rp 180 juta.
Setelah selesai membeli beberapa keperluan itu, korban lalu berniat memperbaiki mobil dan pergi ke Bengkel Alai di Jalan Kelenteng Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur.

Update 11 April 2021. (https://covid19.go.id/)
• Tata Cara Sholat Jenazah Mulai dari Niat, Empat Kali Takbir Bagi Laki-laki dan Perempuan Lengkap Doa
Setelah sampai di bengkel, korban turun dari mobil dan meninggalkan tas berisi uang di jok sebelah kiri lalu berjalan menuju bengkel.
Korban meninggalkan tas karena merasa aman dimana tempat bengkel yang sepi dan jauh dari keramaian.
Namun, selang beberapa saat alarm mobil berbunyi dan korban Hendri melihat seorang pelaku telah memecahkan kaca sebelah kiri depan mobil serta membawa tas abu-abu milik korban.
Melihat itu korban langsung berlari mengejar, namun pelaku bersama temannya yang telah menunggu di motor lalu kabur.
Korban dan warga kemudian melakukan pengejaran hingga sejauh 700 meter namun kedua pelaku berhasil meloloskan diri.
Korban yang diwawancarai wartawan ketika melapor di Polsek Prabumulih Timur enggan berkomentar banyak.
"Nantilah mas, saya masih syok," katanya kepada sejumlah wartawan.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini: