Apa Itu Iktikaf yang Sering Kali Dilakukan Saat Bulan Ramadan Selain Tarawih dan Witir, Ini Artinya
Iktikaf termasuk salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam, lantas apa itu iktikaf?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Konon Rasulullah selalu melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Kemudian pada tahun di mana beliau meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.
Ketika beliau tidak bisa i’tikaf, beliau kemudian menggantinya dengan i’tikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Tindakan Rasulullah itu merupakan bukti pentingnya ibadah i’tikaf.
Kesungguhan Rasulullah untuk mengerjakan ibadah yang satu ini juga bisa menjadi motivasi untukmu melakukan hal yang sama.
Baca juga: Arti Syafakillah dan Syafakallah Ucapan Untuk Orang Sakit, Begini Cara Penggunaannya dan Menjawabnya
Syarat dan Rukun I’tikaf
Sebelum melakukan i’tikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:
Pertama, niat, dalam i’tikaf harus ada niat sehingga orang yang melakukannya paham apa yang harus dilakukan.
Bahkan jangan sampai melamun, dan pikiran kosong.
نويت الاعتكاف لله تعالي
“Nawaitul I’tikaf Lillahi Ta’ala”
Kedua, diam di dalam masjid dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang beri’tikaf.
Sebagaimana firman Allah SWT “…Tetapi, jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS Al-Baqarah: 187).
Orang yang melakukan i’tikaf harus muslim, berakal, suci dari hadas besar (ada pendapat yang mengatakan bahwa hadas kecil juga membatalkan i’tikaf), dan harus di masjid.
Baca juga: Arti Kata Silaturahmi dan Silaturahim Ternyata Punya Perbedaan Makna, Coba Tebak Mana yang Benar?
SUBSCRIBE US