Indonesia Masters 2021

Alasan PBSI Batalkan Indonesia Masters 2021, Tanggal Bentrok Hingga Sebut Soal Pengorbanan

Indonesia Masters Super 100 sudah dua kali digelar, yaitu tahun 2018 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dan tahun 2019 di Malang, Jawa Timur.

Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM/HENDRA KUSUMA
Ilustrasi Bulutangkis 

SRIPOKU.COM - PBSI akhirnya membatalkan turnamen Bulutangkis Indonesai bertajuk Indonesia Masters 2021.

Turnamen tersebut awalnya akan dihelat pada 5 - 10 Oktober mendatang.

Namun karena alasan berikut, PBSI yang telah berkoordinasi dengan BWF memutuskan untuk membatalkan turnamen Indonesia MAsters Super 100 yang merupakan turnamen dengan level terbawah tersebut.

"Setelah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto yang tengah bertugas di Jepang dengan terus berkonsultasi dengan BWF,"

Baca juga: Terusir dari All England 2021, Sportivitas Tim Indonesia Selamatkan Muka BWF dari Pemerintah Inggris

Baca juga: INDONESIA Raksasa Bulu Tangkis Dunia, Presiden BWF Minta Maaf:Saya Mencintai Indonesia

"Bahwa kami memang membatalkan pelaksanaan turnamen Indonesia Masters Super 100 karena pandemi," ujar Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, dilansir dari laman resmi PBSI, Badminton Indonesia.

Ia mengatakan, pihaknya lebih memprioritaskan untuk melindungi kesehatan para atletnya ketimbang menggelar turnamen Bulutangkis tersebut.

Meskipun di luar negeri, beberapa turnamen telah dihelat.

Baca juga: Sudah Menang Disuruh Pulang, Marcus Fernaldi Emosi Hingga Tolak Permintaan Maaf BWF: Lepas Tangan

Baca juga: Sebut Frustasi & Ungkit Masa Lalu, BWF Minta Maaf ke Indonesia Imbas Pengusiran di All England 2021

"Di tengah pandemi yang belum mereda, prioritas PBSI saat ini adalah bagaimana melindungi agar pemain tetap sehat dari Covid-19. Karenanya, kami sangat selektif dalam memilih turnamen dan juga dalam menggelar turnamen di Tanah Air," lanjutnya.

Broto juga mengutarakan bahwa penundaan turnamen-turnamen besar di tahun 2020 ke tahun 2021 berdampak pada kalender kejuaraan yang menjadi sangat padat.

"Seperti kita semua tahu, pandemi membuat jadwal turnamen internasional dan nasional menjadi tidak menentu."

"Tahun 2020 banyak sekali penundaan-penundaan turnamen termasuk Olimpiade Tokyo dan Piala Thomas & Uber, yang pelaksanaannya dimundurkan ke tahun ini. Sementara tahun ini juga sudah menanti Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia. Agendanya sangat padat," ungkap Broto.

Belum lagi di level nasional, pihaknya tengah menggeber persiapan PON 2021 di Papua mendatang.

Tanggal pelaksanaannya pun bertabrakan dengan gelaran lain.

"Tanggalnya pun bentrok dan cukup sulit untuk menggeser ke tanggal lain karena padatnya turnamen. Sementara di level regional juga ada SEA Games di Hanoi, Vietnam. Atas dasar itulah kami akhirnya memutuskan untuk mengorbankan turnamen Super 100 dulu. Insya Allah tahun depan bisa diadakan kembali," papar Broto.

Baca juga: Tidak Segampang Itu, BWF Minta Maaf, Marcus Fernaldi Terlanjur Emosi Diusir dari All England 2021

Baca juga: Federasi Bulutangkis Turki Berani Bela Indonesia dan Kecam BWF, Usai Didepak dari All England 2021

Indonesia Masters Super 100 sudah dua kali digelar, yaitu tahun 2018 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dan tahun 2019 di Malang, Jawa Timur.

Pada edisi terakhir, Indonesia merebut satu gelar dari ganda putri lewat pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang sukses mengalahkan rekan senegara, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta 23-21, 21-15 di laga final. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved