Jelang Ramadan Stok Padi Melimpah di PALI, Manfaatkan Program Opla

Sawah-sawah yang baru selesai dipanen merupakan hasil dari program Optimalisasi Lahan (Opla) dari Dinas Pertanian PALI.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Azwir Ahmad
sripoku.com/Reigan
Petani padi di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara saat melakukan panen raya pada program Opla. 

SRIPOKU.COM, PALI - Memasuki bulan Suci Ramadan, pasokan bahan pangan seperti padi dan beras dipastikan mencukupi untuk warga di Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (PALI).

Hal ini lantaran, salah satu daerah lumbung padi di Bumi Serepat Serasan yakni di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara masih menggelar panen raya.

Sawah-sawah yang baru selesai dipanen merupakan hasil dari program Optimalisasi Lahan (Opla) dari Dinas Pertanian PALI.

Jarit salah seorang petani Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara berkata, bahwa sawah program Opla ini sebelumnya adalah rawa-rawa dan tak pernah disentuh program pemanfaatan lahan.

Sehingga, pada Bulan Oktober 2019 dilakukan awal mula digarap Opla di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara.

Meskipun demikian, total keseluruhan Opla yang digarap seluas 250 hektare yang terealisasi.

"Namun, pada masa penanamannya hanya bisa seluas 150 Hektare." ungkap Jarit, Kamis (1/4/2021)

Dijelaskan, awal mula digarap, Panen raya sejak dibukanya Opla ini baru perdana dilakukan, lantaran usai digarap lahan diatas 150 hektar ini, pihaknya masih terkendala dengan Covid-19. 

Sehingga, kebutuhan untuk menanam padi di Desa Tempirai sedikit terkendala.

"Hasilnya, baru satu kali panen raya. Dari luas lahan 150 hektar ini bisa didapat 250 Ton padi." Jelasnya.

Menurut dia, sebelumnya, lahan tersebut merupakan rawa-rawa serta ada sedikit sawah dengan tada hujan.

Dengan begitu, berkat adanya bantuan dari pemerintah melalui program Opla sangat membantu para petani di Desa Tempirai.

Kemudian, adanya bantuan mesin giling padi sangat membatu proses panen, sehingga padi langsung siap diolah menjadi beras.  

"Yang tadinya prosesnya panjang, mulai dari panen, menjemur padi, lalu di ayak (dibersihkan) bisa memakan waktu dua hari. Sekarang adanya bantuan mesin dari Kelompok Tani, tidak perlu repot. Panen, tinggal bawa pagi ke rumah terserah mau berapa karung," katanya.

Dijelaskan, meski baru satu kali panen raya di Tahun 2020 kemarin. Namun kebutuhan akan padi dan beras jelang Bulan Ramadan dipastikan mencukupi.

Para petani di Desa Tempirai selama ini tidak pernah menjual hasil panen. Melainkan hanya untuk kebutuhan sehari-hari.

"Stok beras kita melimpah, masih ada sekira 150 ton. Sehingga jelas Bulan Puasa, padi kita tak hanya mencukupi untuk warga Desa Tempirai. Namun kami juga siap menjual jika ada masyarakat PALI yang membutuhkan beras atau padi," katanya.(cr2) 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved