Krisis Ekonomi Akibat Covid-19 Direncanakan Pihak Tertentu kata Mantan Menteri Keuangan, Alasannya?
Gonjang ganjing keraguan berbagai kalangan ada kecuragaan dibalik Pandemi Covid-19 mulai sedikit terkuak.
"Pola pemulihan ekonomi yang ini saya kira kita perlu memperhatikan dengan baik."
"Bentuknya seperti huruf K, yang saya bicarakan adalah ada risiko bahwa setelah pandemi ini akan ada ketimpangan pendapatan," ujarnya dalam video conference, kemarin malam.
Menurut dia, ada kesamaan dampak ekonomi akibat pandemi di Indonesia dan India, karena orang kelas menengah bawah tetap harus keluar rumah untuk bekerja.
"Bahwa dalam kasus di Indonesia atau di India ya, misalnya hanya orang kaya yang bisa nganggur."
"Mereka yang miskin pasti kerja, kerja apa saja, kalau tidak ya tidak bisa hidup," tutur Chatib.
Sementara, komisaris utama PT Bank Mandiri Tbk ini menambahkan, orang kaya masih bisa tinggal di rumah karena punya tabungan.
"Saya katakan itu social distancing bias kepada kelas menengah atas."
"Risikonya adalah ketimpangan pendapatan dan mereka yang bertahan itu ke era digital," ulasnya.
Perkirakan Ekonomi Tidak Mungkin Tumbuh di Kuartal I 2021
Mantan menteri keuangan Chatib Basri memperkirakan ekonomi Indonesia tidak mungkin bertumbuh di kuartal I 2021.
Chatib mengatakan, kemungkinan pertumbuhan ekonomi mulai terjadi di kuartal II 2021 didorong oleh makin banyaknya vaksinasi, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan mobilitas dari masyarakat.
"Kapan kira-kira mencapai pertumbuhan positif?"
"Perkiraan saya mungkin di kuartal II, di kuartal I 2021 mungkin itu ada di 0 persen atau sedikit di bawah 0 persen," ujarnya dalam video conference, Minggu (28/3/2021).
Bahkan, menurutnya proyeksi dari pemulihan ekonomi di tanah air mulai kuartal II 2021 nantinya akan melompat secara signifikan
"Kita lihat 6 bulan lagi ya apakah benar atau tidak, karena ciri dari ekonom adalah seseorang yang mampu untuk menjelaskan apa yang akan terjadi di masa depan."
