Oknum Kades Hamili Gadis di Pekalongan, Dianiaya, Disantet dan Diancam akan Dilbunuh

NA mengaku memiliki bukti-bukti ancaman dalam bentuk rekaman suara dan tangkapan layar percakapan dengan Kades tersebut, di antaranya omongan via WA

Editor: aminuddin
IST
ilustrasi ancaman 

SRIPOKU.COM, PEKALONGAN - Benar-benar bejat.

Seorang kades yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat yang dipimpinnya justru berbuat asusila dan di luar perikemanusiaan.

Seperti halnya terjadi di Pekalongan.

Seorang wanita berinisial NA (27/3) Rabu (24/3) siang mengaku dihamili seorang pria yang kini menjabat sebagai kepala desa.

Hal itu disampaikannya di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pekalongan.

Setelah dihamili, NA mengaku sering dianiaya bahkan diancam dibunuh hingga disantet.

Terkait hal itu pelaku yang seorang Kepala Desa buka suara.

Laporan itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Akhwan Nadzirin.

Sementara itu, pelaku yang merupakan Kades di Kecamatan Panggaran berinisial E menepis tuduhan yang dilaporkan.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Ia mengatakan tidak melakukan kekerasan malah sering membantu keluarga NA setelah korban ditinggalkan sang ayah bekerja di luar kota.

"Justru, sejak dia ditinggalkan ayahnya kerja di luar kota, saya sering membantu keluarganya," katanya.

E menyebut peristiwa itu terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai kepala desa.

Ia juga mengatakan masalah ini sudah selesai dan siap bertanggung jawab menikahi NA.

"Sebenarnya, masalah ini sudah selesai dan saya siap bertanggungjawab untuk menikahinya," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved