Dermawan dan dan Sangat Peka terhadap Masalah Sosial
Tahun 1999, ia mulai bekerja dengan grup lawak Bagito di acara Paviliun 21 yang kala itu tayang di TVRI. Dari sinilah Azis mengenal grup lawak Patrio
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Jika anda membuka saluran televisi TRANS 7 pasti kenal dengan sosok komedian dan penyanyi pria satu ini.
Lawakannya setiap malam pukul 21.00 di Opera Van Java sudah tidak diragukan lagi. Bikin pemirsa di rumah ketawa terpingkal-pingkal sendiri.
Dia lah Azis Gagap.
Nama lengkapnya Muhammad Azis.
Ia telah mengawali kariernya sejak 1990-an.
Sebelum menjadi pelawak terkenal seperti sekarang, pria kelahiran 22 Desember 1973 ini mengawali kariernya melalui panggung lenong dari kelurahan satu ke kelurahan lain.

Pada tahun 1999, ia mulai bekerja dengan grup lawak Bagito di acara Paviliun 21 yang kala itu tayang di TVRI.
Dari sinilah ia mengenal grup lawak Patrio.
Pada akhirnya, Azis Gagap berhasil melejit pada 2008.
Kala itu, ia bergabung dalam program Opera Van Java (OVJ) di Trans7 bersama Sule, Patro, Andre Taulany, dan Nunung.
Tidak berhenti sampai di situ, Azis Gagap juga mencoba peruntungannya di dunia tarik suara dan seni peran.
Untuk karier bernyanyinya, Azis mengeluarkan sebuah album, dan salah satu singelnya berjudul “Putus Lagi”.
Untuk karier beraktingnya, ia telah membintangi tujuh film seperti Pocong Ngesot (2011), Kafan Sundel Bolong (2012), dan lain-lain.

Kemudian empat sinetron, salah satunya berjudul Mas Boy dan Lemon dari 2013 hingga 2014.
Kesuksesannya sebagai pelawak membuat Azis Gagap telah tampil di 19 program di layar kaca.
Di balik sosoknya sebagai pelaku dunia hiburan, Aziz dikenal dermawan dan sangat peka terhadap masalah sosial.