Puasa Ramadhan 2021

Bolehkah Membayar Fidyah Sekaligus untuk Satu Bulan? Begini Cara yang Tepat oleh Ustaz Adi Hidayat

Fidyah merupakan sebuah keringanan yang diberikan oleh Allah Subhanahuwata'ala bagi golongan yang tak mampu menunaikan puasa, bagaimana membayarnya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Cara membayar fidyah yang tepat begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat 

SRIPOKU.COM - Jika fidyah merupakan cara untuk menebus puasa Ramadhan bagi golongan yang sulit untuk berpuasa, apakah boleh dibayar sekaligus satu bulan?

Begini cara membayar fidyah yang tepat oleh Ustaz Adi Hidayat.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib yang dijalankan selama 30 hari atau satu bulan lamanya.

Ibadah puasa ini termasuk wajib sehingga siapa pun yang meninggalkannya akan berdosa.'

Tentu saja yang menjalankannya dengan keikhlasan semata-mata karena Allah ta'ala akan diganjar pahala kebaikan.

Namun, ternyata ada sejumlah golongan yang justru diperbolehkan untuk tak menjalankan puasa Ramadhan

Bahkan golongan tersebut diharuskan untuk berbuka puasa dan tak boleh memaksakan diri.

Golongan tersebut merupakan orang beriman yang sulit untuk berpuasa misalnya sakit dan beberapa kondisi yang membuatnya tak mampu berpuasa.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh golongan itu jika tak mampu berpuasa?

Yakni diberikan kemudahan dan keringanan dalam mengganti dan menebus puasanya dengan cara membayar fidyah.

Fidyah merupakan sebuah keringanan yang diberikan oleh Allah Subhanahuwata'ala bagi golongan yang tak mampu menunaikan puasa.

Apakah boleh kita bayar fidyah sekaligus satu bulan? Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat melalui akun Facebook Motivasi Dakwah.

Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat (Facebook Motivasi Dakwah)

"Ini kata para ulama kalo bicara boleh dan tidak, boleh diperkenankan, selama orang itu divonis tidak mungkin puasa, tapi yang terbaik adalah akan lebih bagus kalo fidyah itu diberikan secara berkala setiap harinya dari waktu-waktu Ramadhan," jelas Ustaz Adi Hidayat.

"Apa manfaatnya? Kata para ulama ada dua, yang pertama supaya terus melahirkan kenikmatan dalam ibadah.

Coba anda bayangkan misalnya sesuatu dirapel sekaligus bukankah keesokan harinya tidak ada perasaan kita untuk memberikan amal sholeh.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved