Banyak yang Tak Menyadari Ternyata Ini Rahasia Terbesar Rasulullah Terbiasa Berpuasa di Bulan Syaban
Mengapa Rasulullah sangat menekankan dan terbiasa melakukan puasa di bulan Sya'ban? Ternyata inilah alasannya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Tinggal menghitung hari, bulan Rajab akan segera berganti menjadi bulan Sya'ban atau Syaban.
Berikut ini amalan spesial yang bisa dilakukan di bulan Sya'ban yang merupakan bulan yang berada di antara Rajab dan Ramadhan.
Inilah waktu dan amalan di bulan Sya'ban 1442 H atau bulan Syaban 2021.
Bulan Syaban adalah bulan ke delapan penanggalan Hijriyah.
Tanggal 1 Syaban 1442 Hijriyah bertepatan dengan dengan hari Senin 15 Maret 2021.
Saat tibanya bulan Syaban setiap umat Islam diajurkan membaca doa Nisfu Syaban serta melaksanakan amalan sunnah lainnya.
Berikut bacaan doa Nisfu Syaban 1442 Hijriah 2021 dan amalan sunah yang dianjurkan.
Nisfu Syaban merupakan hari ke-15 bulan Syaban.
Itu artinya Nisfu Syaban 2021 jatuh pada malam Minggu 28 Maret 2021.
Malam ini termasuk malam istimewa yang hendaknya digunakan untuk memperbanyak ibadah.
Puasa Nisfu Sya'ban 2021 jatuh pada tanggal 29 Maret 2021 yang mana disebut juga dengan puasa ayyamul bidh, yaitu puasa sunah pada pertengahan bulan Sya'ban, tepatnya 15 hari sebelum Ramadhan tiba.
Akan tetapi selama bulan Sya'ban juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa syaban di hari tertentu.
Mengapa Rasulullah sangat menekankan dan terbiasa melakukan puasa di bulan Sya'ban? Ternyata inilah alasannya.
Berikut amalan spesial di bulan Syaban dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Baca juga: Apakah Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Syaban Diperbolehkan? Ini Kata Buya Yahya di Sisi Syariat
Diriwayatkan sahabat Usamah Bin Zaid, Nabi Sholallahu'alaihiwasallam itu saat masuk bulan Sya'ban punya kebiasaan, meningkatkan amalan beliau, beliau juga mencontohkan langsung kepada kita, bagaimana beliau meningkatkan amalannya?
Dan amalan yang spesifik yang banyak dikerjakan oleh Nabi Sholallahu'alaihiwasallam itu ternyata puasa.
Sehingga sementara sahabat itu ada yang merasa heran, kenapa? karena di bulan rajab juga sudah biasa puasa,
Sementara di Sya'ban bahkan menariknya lebih banyak dibandingkan dengan bulan Rajab.
Sampai kemudian sahabat mengkonfirmasi kepada Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam tentang kebiasaan beliau itu puasa.
Ketika dikonfirmasi khususnya nanti riwayat disampaikan oleh sahabat Usamah Bin Zaid, Nabi menjawab apa?
Kata Nabi bulan Sya'ban itu yang kalian banyak tanya kenapa aku puasa? Kenapa aku meningkatkan ibadah?
Bulan itu, Sya'ban itu sebetulnya agung, tidak seperti yang kamu bayangkan, Sya'ban juga punya keistimewaan yang sangat istimewa seperti rajab punya keistimewaan, seperti Ramadhan lebih istimewa lagi.
Kata Nabi banyak orang nggak sadar bahwa itu punya keistimewaan.
Sya'ban yang dimaksudkan yang istimewa ini di antara Rajab bulan ke-7 wa Ramahdan bulan ke-9, apa yang istimewa di situ?
Baca juga: Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Taubat, Jadi Amalan Saat Malam Nisfu Syaban, Ini Tata Caranya
Pertama kata Nabi di bulan itu amal-amal kita pada saat itu secara langsung gitu dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah Subhanahuwata'ala.
Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan, nggak dilaporkan pun Allah sudah tahu.
Tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat banyak kemudian melihat amalan kita, menyampaikan kepada Allah langsung, itu kebanggaan maka apa yang langsung Nabi Nabi berikan bimbingan kepada kita?
Maka kata Nabi aku sangat menginginkan saat amalku itu diangkat, disampaikan kepada Allah, aku sedang dalam keadaan berpuasa.
"Nabi yang ma'sum, Nabi yang paling taqwa, Nabi yang paling dekat dengan Allah, dipuji wa innaka la'ala khuluqin adzim, djamin surga dan sebagainya masih mencoba meningkatkan kualitasnya sehingga beliau ingin dinilai terbaik oleh Allah ketika tiba masa Sya'ban itu," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Dan Nabi mencontohkan tingkat tingginya, apa itu? Yaitu puasa, dalam puasa kita akan terbiasa menjaga 2 hal,
1. Menjaga amal sholeh
Menjaga amal sholeh kita supaya konsisten ditingkatkan.
Karena itu saat puasa kita senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis
2. Menjaga diri
Yang pertama menjaga amal sholeh untuk ditingkatkan, yang kedua menjaga diri untuk tidak beramal salah.
Makanya orang-orang puasa, yang beriman puasa itu pasti menjaga dari perbuatan maksiat.
Karena minimal dia takut batal puasanya.
Karena itu orang puasa itu amalannya cenderung baik.
Bah, kalau sudah baik disampaikan kepada Allah dalam keadaan yang terbaik.
Ya Allah si fulan hambamu puasa, Ya Allah si fulan sedang membaca Alquran.
Ya Allah saat ini si fulan sedang sedekah.
"Jadi semua itu baik, maka anda bisa bayangkan, Nabi dalam kondisi bulan Sya'ban itu kenapa di antaranya beliau menyampaikan kepada kita semua, bahwa beliau terbiasa menunaikan puasa itu salah satunya rahasia terbesarnya diangkat dan disampaikannya amalan langsung seorang hamba," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: Sholat Apakah yang Dilakukan pada Malam Nisfu Syaban? Begini Jawaban Buya Yahya Jangan Sampai Bidah
SUBSCRIBE US
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/puasa-bulan-dzulhijjah.jpg)