Ada Ganja Dijual 10 Ribu, BNNK OKU Timur Minta Anak-anak Waspada: Ini Mengkhawatirkan!

"Ini terus harus kita waspadai, pasalnya sudah ditemui harga ekstasi hanya Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, ini benar - benar mengkhawatirkan,"

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/edo
AKBP H Gendi Marzanto Kepala BNNK OKU Timur saat lakukan sosialisasi pencegahan bahaya narkoba, Kamis (25/3/2021) 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Peredaran narkoba di wilayah Kabupaten OKU Timur kian mengkhawatirkan.

Pelaku narkoba tidak hanya menyasar remaja atau dewasa, anak-anak pun kini sudah diincar.

Harga jualnya juga disesuaikan dengan isi saku anak-anak, yakni kisaran 10 ribu hingga 20 ribu.

Hal ini menjadi perhatian khusus Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) OKU Timur.

Mantan Anggota DPRD Palembang Dituntut Mati, Pengacara: 20 Tahun Aja Pak Hakim, Dia Yatim Piatu

AKBP H Gendi Marzanto selaku Kepala BNNK OKU Timur menjelaskan, bahwa penyalahgunaan narkoba bisa menimbulkan dampak yang berbahaya.

"Narkoba jenis ekstasi yang paling banyak menyebabkan orang meninggal, dan paling banyak dipalsukan," kata AKBP Gendi pada agenda Sosialisasi Pencegahan Bahaya Narkoba antara DPD KNPI OKU Timur dan BNNK OKU Timur yang dilaksanakan di Royal Cafe Martapura. Kamis (25/3/2021) sore.

Selain itu, narkoba jenis ekstasi juga banyak diproduksi secara oplos dari rumah. 

"Belum lagi dicampur dengan minuman keras, menyebabkan ketagihan sehingga overdosis lalu berujung kematian," ujar dia.

Diketahui, setiap harinya 30 orang meninggal dunia karena ekstasi di indonesia. 

Menurutnya, sebenarnya ada 200 lebih jenis narkotika, namun untuk di indonesia khususnya OKU Timur paling banyak ditemui tiga jenis narkotika berupa sabu, ekstasi dan ganja.

Malam-malam Hendak Hadiri Pesta Ada Dua Pasang Pasutri Dicegat Polisi, tapi Hanya 1 yang Ditangkap

"Itu kita lihat dari data ungkap kasus yang BNN lakukan bersama Polri," ungkap AKBP Gendi. 

Kejahatan pengaruh narkoba ini membuat orang kecanduan dan dosisnya terus meningkat dan mengakibatkan ketergantungan hingga sulit disembuhkan.

 "Akhirnya melakukan tindakan kriminalitas seperti mencuri atau menjual barang untuk mencukupi keingananya untuk mengkonsumsi barang haram tersebut," ujar dia.

Namun untuk saat ini penggunaan ekstasi  di OKU Timur sudah mengalami penurunan sejak adanya peraturan daerah mengenai larangan hiburan malam oleh bupati.

"Salah satu tantangan saat ini adalah peredaran gelap narkoba pada anak-anak.

Ini terus harus kita waspadai, pasalnya sudah ditemui ganja dijual Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, ini benar - benar mengkhawatirkan," tutupnya.

Apa Itu Avifavir? Obat Ampuh dari Rusia untuk Covid-19: Disetujui BPOM, Lebih Cepat Sembuh

Selain melakukan sosialisasi, BNNK dan KNPI OKU Timur juga melakukan nota kesepemahaman (MOU).

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved