Rumus Menghitung Berat Badan Ideal Anak, Caranya Mudah dan Akurat, Bisa Jadi Patokan!
Berikut adalah rumus berat badan ideal anak yang bisa dijadikan patokan.Berat badan dan usia anak harus ideal, begini cara menghitungnya
SRIPOKU.COM - Tumbuh kembang setiap anak berbeda, ada yang tumbuh dengan begitu cepat dan ada yang cenderung lambat.
Sebagai orangtua tentu mengharapkan tumbuh kembang anak berjalan sebagaimana mestinya.
Diketahui tumbuh kembang setiap anak bisa sangat dipengaruhi berat badan idealnya.
Nah, orangtua penting bagaimana untuk mengetahui rumus berat badan ideal anak yang baik dan benar.
Kerap kali orangtua merasa anak yang gemuk lebih menggemaskan, sehingga tidak apa-apa bila si Kecil banyak makan dan lebih gemuk di antara teman-temannya.
Sementara anak yang kurus akan dikira kurang makan dan diminta untuk makan lebih banyak dari porsi anak-anak se usianya.
Padahal, hal tersebut tak melulu baik lho Moms.

Baca juga: Belum Tentu Karena Vaksin, Penambahan Angka Virus Corona di Palembang Berangsur Menurun
Anggapan soal tinggi dan berat badan bukanlah ukuran atau indikator yang benar-benar akurat, terutama untuk anak-anak.
Setiap bayi dan anak-anak akan mengalami perbedaan dalam cara mereka tumbuh dan berkembang.
Oleh sebab itu Moms jangan sampai salah lagi, berikut adalah rumus berat badan ideal anak yang bisa dijadikan patokan.
Anak-anak bisa dikatakan sehat jika mereka tetap dalam kisaran berat badan tertentu sesuai tinggi dan usia saat mereka tumbuh.
Inilah yang disebut berat badan yang sehat untuk usia mereka.
Anak-anak yang berat badannya di bawah rumus berat badan ideal anak sehat dapat mengalami masalah kesehatan di masa kanak-kanak.
Sedangkan anak-anak yang memiliki berat badan di atas rumus berat badan ideal anak sehat juga cenderung menjadi orang dewasa yang kelebihan berat badan.
Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Bisa di Samsat Palembang IV, Ada di Daerah Celentang, Ini Jam Operasionalnya

Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Ini 4 Jenis Kanker yang Sering Dialami Anak-anak, Kenali Gejala Awal Terjadi
Risiko ini akan menempatkan mereka pada peningkatan masalah kesehatan kelak saat dewasa seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.