Demi Umrahkan Nenek dan Bantu Ekonomi Keluarga, Cewek Bercadar ini Rela Jualan Cilok Setiap Hari
Sebagai anak paling besar ia merasa harus bertanggung jawab terhadap keluarganya. Ia memilih jualan cilok dan mendapat dukungan dari kedua orangtuanya
SRIPOKU.COM, INDRAMAYU - Ada pemandangan haru dan mengejutkan di kawasan Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Indramayu.
Keterharuan ini bukan tanpa sebab.
Seorang pedagang cilok berhasil menyita perhatian masyarakat.
Karena yang menjual cilok adalah seorang perempuan.berkostum syar'i lengkap dengan penutup wajah atau purdah (cadar).
Gadis itu bernama Casinta (23).
Ia sudah menekuni berdagang cilok sekitar dua pekan.
Alasannya pun cukup menarik, yakni ingin membantu ekonomi keluarga karena anak paling besar.
Sebagai anak paling besar ia merasa harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.
Ia pun memilih berjualan cilok dan mendapat dukungan dari kedua orangtuanya.
Casinta adalah warga Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Dengan mengenakan cadar dan pakaian gamis syar'i, ia mendorong gerobak cilok setiap harinya.
"Sebagian untuk ditabung, ingin bisa mengumrahkan nenek.
Kalau Mamah, sih, sudah umrah," ujarnya kepada Tribuncirebon.com (TRIBUNBATAM.id Grup) saat ditemui di sela-sela aktivitas jualannya, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Kisah Gadis Bercadar Rela Jualan Cilok Demi Umrohkan Sang Nenek, Sempat Malu & Dipandang Negatif
Casinta mengatakan, keinginan itulah yang membuatnya rela berjualan cilok sejak dua pekan lalu.
Sejak dua pekan lalu, setiap pukul 11.00 WIB
ia berkeliling mulai dari rumahnya, lalu ke Jalur Pantura dan Jalur PLTU Indramayu, dan ia baru pulang sekitar pukul 17.00 WIB.
Keuntungan yang biasa dia dapat dari jualan cilok bervariasi, rata-rata antara Rp 60-Rp 100 ribu dalam sehari.
"Kadang kalau lagi ramai bisa dapat Rp 150 ribu, alhamdulillah," ujar dia.
Casinta mengaku sangat ingin juga bisa melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan karena ia sangat suka mengajar.
Akan tetapi, keinginan itu coba ia sisihkan dulu sementara.
Casinta mengatakan, sebagai anak pertama ia merasa harus ikut bertanggung jawab membantu perekonomian keluarga.
Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan sang ayah hanya buruh serabutan yang bekerja di pertambakan udang.
"Alhamdulillah orangtua mendukung, katanya gak papa, yang penting halal," pungkasnya.
.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Bantu Ekonomi Keluarga dan Ingin Umrahkan Nenek, Gadis Bercadar di Indramayu Ini Jualan Cilok"


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											