Breaking News

5 Dampak Dirasakan Anak Korban Kekerasan, Fisik tak Sehat hingga Gangguan Mental Jangka Panjang

Setidaknya ada 5 efek jangka panjang kekerasan pada anak yang harus diwasapadai antara lain:

Editor: pairat
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Umumnya kehadiran buah hati di tengah keluarga dan lingkungan adalah sosok yang  selalu periang dan ceria.

Hadirnya pun selalu dinantikan dan dirindukan oleh orang-orang terdekatnya.

Makanya, sosok anak-anak seharusnya dilindungi oleh orang tua dan orang dewasa di sekitarnya.

Sayangnya, fakta menunjukkan jika tindak kekerasan malah kerap menimpa anak-anak.

Bentuk penganiayaan juga beragam, mulai dari psikis, fisik sampai yang berujung pada kematian.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan jika pelaku kekerasan hampir seluruhnya merupakan orang terdekat anak. Mulai dari bibi, paman, pengasuh dan paling banyak orang tua.

ilustrasi
ilustrasi (Net)

Baca juga: Anton Medan Ayah Pablo Benua, Mantan Perampok Kelas Kakap 14 Kali Dipenjara Lalu Dirikan Masjid

Felicia Navarez, pekerja sosial yang kerap menangani kasus ini di Texas mengatakan jika tindakan kekerasan yang dilakukan orang terdekat kerap membuat anak kebingungan.

"Orang yang seharusnya menyayangi dan melindungi malah melakukan kekerasan," ujarnya sebagaimana dilansir dari laman Share Care pada Rabu (17/03/2021).

Hal ini amat disayangkan karena dampaknya bisa dirasakan dalam jangka panjang.

Bukan hanya kesakitan secara fisik namun juga memberikan efek pada kesehatan mentalnya.

Setidaknya ada 5 efek jangka panjang kekerasan pada anak yang harus diwasapadai antara lain:

  • Depresi

Depresi adalah dampak yang paling sering muncul dari kekerasan terhadap anak. Kebanyakan korban merasa tindakan itu akibat kesalahan mereka. Pikiran ini memicu perasaan tidak berharga yang berujung pada depresi.

  • Kecemasan

Gangguan mental ini juga kerap dirasakan anak yang punya sejarah sebagai korban kekerasan.

Navarez mengatakan jika anak akan merasa cemas terus menerus dan tidak percaya baik pada dirinya maupun lingkungan di sekitarnya.

Perasaan negatif ini bahkan terus bertahan hingga usia dewasa dan mengganggu kehidupan mereka berikutnya.

  • Masalah hubungan pribadi

Trauma masa kecil dapat berpengaruh pada hubungan pribadi yang dijalani ketika dewasa.

Hal ini berawal dari perasaan rendah diri yang membuat mereka mempertanyakan banyak hal.

Anak korban kekerasan juga cenderung terjebak pada hubungan yang tidak sehat dan cenderung sulit keluar dari posisi tersebut.

Secara tidak langsung, mereka merasa jika ini adalah akibat dari kesalahan di masa lalu.

  • Perilaku tidak sehat

Anak korban kekerasan juga cenderung melakukan perbuatan yang tidak sehat. Misalnya saja gangguan makan, alkoholik dan penyalahgunaan obat-obatan.

Dari yang sebelumnya sebagai korban, mereka juga bisa beralih menjadi pelaku kekerasan dan kriminalitas. Hal ini merupakan efek berlapis atas perasaan rendah diri yang dirasakan.

  • Masalah kesehatan

Kekerasan yang dilakukan orang dewasa jelas menghasilkan rasa sakit fisik kepada anak.

Lebam, berdarah dan patah tulang adalah efek yang nampak dari luar.

Namun, karena anak sedang dalam fase tumbuh kembang maka perilaku ini juga akan menggangu perkembangan otak dan trauma mendalam.

Dalam jangka panjang, ini menyebakan sejumlah masalah kesehatan seperti jantung, penyakit paru obstruktif kronik, tekanan darah tinggi, diabetes, asma, penyakit hati, dan obesitas.

Biasanya keluhan ini baru dirasakan setelah mencapai usia dewasa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Dampak Jangka Panjang yang Dirasakan Anak Korban Kekerasan"

Baca juga: 7 Tahun Janda dari Ivan Fadilla, Mendadak Venna Melinda Ungkap Dampak Perceraian terhadap Anak

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok, Jumat 19 Maret 2021: Scorpio Harus Bersabar, Capricorn Punya Peluang

Sumber: Info Komputer
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved