dr Tirta Mengebu-gebu Bongkar Metode Pemotongan Insentif Nakes Covid-19 : Takut Dipecat

Ia menjelaskan, metode yang digunakan oleh rumah sakit yakni dengan cara pukul rata.

Penulis: fadhila rahma | Editor: Yandi Triansyah
Tangkapan Layar TVONE
dr Tirta mengebu gebu membongkar metode pemotongan insentif nakes 

Seorang nakes yang setiap hari bekerja di bagian tenaga medis lainnya ini mengaku seharusnya menerima insentif Rp 5 juta per bulan.

Hal ini kata dia, berdasarkan surat yang dikeluarkan Kemenkes.

Namun kenyataannya dirinya menerima insentif tahap pertama hanya Rp 4 juta.

Padahal seharusnya dirinya menerima insentif tahap pertama itu sebesar Rp 15 juta.

"Harusnya Rp 15 juta kalo berdasarkan SK Permenkes," kata dia.

Begitu juga saat dirinya menerima insentif tahap kedua.

Kali ini ia mengaku insentif yang diterima lebih besar dibandingkan tahap pertama yakni sebesar Rp 6 juta.

Tapi insentif ketiga dirinya hanya menerima Rp 2,2 juta per dua bulan.

"Kalo berdasarkan surat Kemenkeskan itu Rp 5 juta perbulan, kalo tiga bulan itu Rp 15 juta," kata dia.

Namun ia mengaku tak pernah melakukan komunikasi dengan pihak rumah sakit terkait insentif tersebut.

menurut dia, komunikasinya itu hanya dilakukan di awal. Dimana dari pihak rumah sakit.

Nakes itu berujar dari rumah sakit memberikan pengumuman soal insentif yang akan turun.

Tapi akan ada pemotongan untuk non medis.

Seperti sekuriti, admin bagian yang membantu. tapi kata dia, managemen pun ternyata dapat dari insentif tersebut.

"Managemen RS juga dapet, kaya keuangan dan lain lain" kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved