Trauma Jarum Suntik Bikin Wartawati Ini Menangis Saat Vaksinasi Covid-19, Tensi Darah Maulana Tinggi

Sebanyakak 230 insan pers di Palembang mengikuti vaksinansi Covid-19 yang diadakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/linda
Salah satu peserta vasinansi Covid-19 menangis karena takut jarum suntik saat divaksinasi Covid-19 di RSUD Siti Fatimah,  Minggu (14/3/2021). 

Salah satu peserta vasinansi Covid-19 menangis karena takut jarum suntik saat akan diviaksin di RSUD Siti Fatimah,  Minggu (14/3/2021).

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyakak 230 insan pers di Palembang mengikuti vaksinansi Covid-19 yang diadakan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di RSUD Siti Fatimah.

Proses vaksinansinya dilakukan bertahap, yang dimulai hari ini Minggu (14/3/2021).

Di hari pertama ini, sebanyak 59 awak media divaksinasi Covid-19 dan sisanya besok, Senin (15/3/2021).

Mengapa 3 Karyawan Rumah Makan di Jakabaring Diduga Bisa Keracunan Asap Genset, Ini Penjelasan Warga

Dari 59 orang yang diviaksin, ada satu peserta yang akan divaksin takut jarum suntik dan satu orang gagal vaksin karena tensi tinggi.

Peserta vaksin yang gagal vaksin mengenakan pakain dan hijab berwarna ungu, yang merupakan salah satu pimpinan media di Palembang.

Terlihat dari awal mendaftar ia memang mengutarakan takut jarum suntik sehingga saat akan diviaksin ia pun sempat menangis.

Namun beberapa petugas bahkan Gubernur Sumsel Herman Deru turut menenangkannya, sehingga ia pun bisa divaksin.

"Sebenarnya kalau udah disuntik nggak apa, cuma pada saat akan disuntik nya itu yang takut," kata salah satu peserta
vaksinansi Covid-19 untuk wartawan, Minggu (14/3/2021).

SESAL Kemudian Tiada Guna, Satu Desa Santap Ikan Raksasa, Setelah Habis Baru Tahu Harganya Rp37 M

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa ia pernah trauma dengan jarum suntik, sehingga jadi takut dengan jarum suntik.

Menurutnya ia trauma dengan jarum suntik dimulai ketika akan melahirkan anaknya.

"Jadi sewaktu akan dimasukan jarum infus nggak masuk-masuk jadinya buat trauma," katanya singkat.

Sementara itu Maulana peserta vaksinansi Covid-19 yang gagal vaksin mengatakan, bahwa ia ditunda vaksin dikarenakan saat proses skrining dan ditensi, tensinya tinggi.

"Tensi saya tadi 190/100, jadi vaksinnya ditunda.

Saya nggak ada riwayat hipertensi, nggak tau tadi diperiksa ternyata tensinya tinggi," katanya.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved