Berita Musirawas
PROFIL Ahmadi Zulkarnain, Kepala Dinas PMD Musirawas, Dulunya Lurah Kalidoni Palembang
Sebelum bertugas di Kabupaten Musirawas, Ahmadi Zulkarnain mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkot Palembang
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Ahmadi Zulkarnain SIP, MSi kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Musirawas. Dia menjabat sebagai Kepala Dinas PMD sejak tahun 2019.
Sebelum bertugas di Kabupaten Musirawas, Ahmadi Zulkarnain mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
Bahkan lebih dari separuh perjalanan kariernya sebagai PNS adalah sebagai PNS di Pemkot Palembang.
Kepada Sripoku.com Ahmadi Zulkarnain menuturkan, dia mulai jadi PNS tahun 1983 dengan tugas pertama di Dinas Pasar Pemkot Palembang, sampai dengan tahun 1985.
Selanjutnya pada tahun 1986, dia kuliah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Palembang sampai dengan tahun 1990.
Selepas kuliah, dia kemudian kembali bertugas di pemerintahan dengan jabatan sebagai Sekretaris Lurah III Ilir Kota Palembang yang dijabatnya mulai tahun 1990 sampai dengan tahun 1992.
Kemudian pada tahun 1992 - 1995 dia menjabat sebagai Kasubsi di Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang.
Dan pada tahun 1996 - 2000 dia menjabat sebagai Lurah Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang.
Setelah lebih kurang menjabat sebagai Lurah Kuto Batu selama empat tahun, dia kemudian pindah tugas sebagai Lurah Kalidoni Kecamatan Kalidoni Kota Palembang yang dijabatnya mulai tahun 2001 - 2005.
Selepas itu, suami dari Dra Ainun Sari ini kembali menjabat sebagai Lurah, yaitu Lurah Sungai Buah Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang yang dijabatnya mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.
Jabatannya sebagai Lurah Sungai Buah ini merupakan jabatan terakhirnya selama bertugas di Pemkot Palembang.
Karena mulai tahun 2007, ayah tiga anak ini hijrah tugas ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musirawas.
"Saya masuk PNS pertama kali bertugas di Pemkot Palembang, tepatnya Nopember 1983 sampai tahun 2007. Jadi kurang lebih sekitar 24 tahun jadi PNS di Pemkot Palembang. Setelah itu saya pindah tugas ke Pemkab Musirawas, dari tahun 2007 sampai sekarang," kata Ahmadi Zulkarnain.
Dijelaskan, setelah pindah ke Kabupaten Musirawas, dia menjadi staf di Bagian Tata Pemerintahan (Tapem).
Satu tahun kemudian, yaitu tahun 2008, dia menjabat sebagai Camat Ulu Rawas (Sekarang Kecamatan Ulu Rawas masuk wilayah Kabupaten Muratara, setelah Muratara mekar dari Kabupaten Musirawas-red).
Jabatan sebagai Camat Ulu Rawas ini dijabatnya selama kurang lebih satu tahun. Dan pada tahun 2009 - 2010 dia menjabat sebagai Camat Rawas Ilir (Sekarang Kecamatan Rawas Ilir masuk wilayah Kabupaten Muratara, setelah Muratara mekar dari Kabupaten Musirawas-red).
Selepas menjabat Camat Rawas Ilir dia kemudian dipercaya menjabat sebagai Kepala Bagian Tapem Pemkab Musirawas pada tahun 2011.
Hanya sekitar satu tahun menjabat Kabag Tapem, dia kembali jadi camat, yaitu Camat Megang Sakti.
Jabatan sebagai Camat di Megang Sakti ini diembannya cukup lama. Yaitu mulai tahun 2012 - 2017, atau lebih kurang lima tahun lamanya.
Dan tahun 2017 dia mulai menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Pemkab Musirawas.
Dua tahun kemudian, yaitu tahun 2019 dia menjabat sebagai Kepala Dinas PMD Pemkab Musirawas yang dijabatnya sampai sekarang.
Kepada Sripoku.com Ahmadi Zulkarnain menuturkan, banyak sekali suka duka yang dialaminya selama menjadi PNS.
Apalagi dibeberapa posisi jabatannya, seperti lurah dan camat, adalah posisi yang paling banyak bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.
Beragam persoalan masyarakat harus diselesaikan. Dari persoalan yang ringan hingga persoalan yang cukup pelik.
"Kalau suka duka banyak sekali, karena tugas jabatan saya rata-rata banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jadi apapun persoalan masyarakat harus kita selesaikan. Bahkan saat saya jadi lurah, seringkali ada warga yang ribut rumah tangga lapor ke saya, ya semuanya kita layani sebaik mungkin," katanya.
"Dan yang paling berkesan bagi saya adalah membantu masyarakat menyelesaikan persoalan lahan. Sewaktu saya jadi camat, cukup banyak muncul persoalan lahan, seperti di Rawas Ilir pada waktu itu.
Tapi itulah dinamika pengabdian kita selaku aparatur sipil negara, antara lain adalah melayani masyarakat sebaik mungkin," pungkasnya.