Gadis Cacat Dirudapaksa Dua Pria Secara Bergantian, Lalu Ditinggalkan Begitu Saja di Lokasi Kejadian
Aksi tidak terpuji itu dilakukan oleh dua pemuda di tempat wisata Pantai Lekoena, Dusun Nuamuzi Desa Warupale 1, Kec. Inerie, Kab. Ngada, Rabu (10/3)
SRIPOKU.COM, AIMERE - Malang nian gadis satu ini.
Sudah cacat dirudapaksa pula.
Yang merudapaksa dua pria.
Tentu saja tidak ada perlawanan dari si gadis saat dirudapaksa.
Pasalnya si gadis penderita tuna wicara dan tuna rungu.
Kejadian tersebut terungkap setelah polisi menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi dengan korban.
Peristiwa itu terjadi saat korban menghadiri acara syukuran pelepasan perahu baru.
Korban dirudapaksa oleh kedua pelaku di belakang WC umum di sekitar lokasi acara.
Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan bahwa, korban rudapaksa dua pemuda di Inerie-Ngada menceritakan kasus rudapaksa yang dialaminya menggunakan bahasa isyarat kepada kedua saksi.
Pasalnya, korban memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar (bisu dan tuli) sehingga menggunakan bahasa isyarat untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.
"Saat korban menceritakan kasus rudapaksa terhadap dirinya, dia menceritakan kepada kedua saksi menggunakan bahasa isyarat," kata Kapolsek Aimere Elias kepada Pos Kupang saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: SELAMA 9 JAM, Gadis Usia 12 Tahun Dirudapaksa: Modus Hendak Diantar Pulang, Ditengah Jalan Dibius
Selain itu, jelas Elias, korban menceritakan ciri-ciri dari kedua pelaku kepada keluarganya juga menggunakan bahasa isyarat.
Diberitakan sebelumnya, seorang gadis yang memiliki keterbatasan berbicara dan mendengar menjadi korban rudapaksa dua pemuda.
Gadis berinisial MEW (20) tersebut dirudapaksa dua pemuda berinisial PT (22) dan YDK (20) secara bergilir.
Aksi tak terpuji tersebut dilakukan dua pemuda di tempat wisata Pantai Lekoena, Dusun Nuamuzi Desa Warupale 1, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Rabu (10/3/2021) sekira pukul 23:00 Wita.
Kapolsek Aimere Ipda Elias Ballo, SH mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama masyarakat yang ada di sekitar lokasi, menghadiri acara syukuran pelepasan perahu baru di pantai Wisata Lekoena.
Karena korban merasa ingin membuang air kecil, pada saat itu korban berpamitan dengan sorang saksi bernama Yasinta Paga.
Namun pada saat itu, Yasinta Paga meminta seseorang yang bernama Geril untuk mengantar korban ke WC umum yang ada di tempat kejadian.
Seorang yang bernama Geril lalu kembali, karena menunggu korban terlalu lama.
Ternyata korban sudah ditangkap oleh kedua pelaku.
"Terus mereka bawa ke belakang WC umum.
Di situ mereka lakukan rudapaksa secara bergantian," ungkapnya.
Elias mengatakan, setelah lama menunggu seorang bernama Geril ke tempat kegiatan dan melaporkan kepada Yasinta Paga karena korban tidak berada di tempat WC.
"Terus mereka mencari korban.
Disana mereka menemukan korban di belakang WC, terus korban cerita bahwa dia sudah dirudapaksa oleh dua orang," ungkapnya.
Baca juga: NOTARIS Kebelet, Incar Calon Karyawati Muda: Dirudapaksa dengan Tangan Terborgol
Baca juga: Teriakan Minta Tolong Tertutupi Suara Musik, Siswi Ini Jadi Korban Rudapaksa di Rumah Sang Pacar
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul "Gadis Bisu dan Tuli di Ngada Cerita Kasus Pemerkosaan Menimpa Dirinya, Gunakan Bahasa Isyarat ?"