Bus Masuk Jurang
TUNANGAN Resa di Korea Menangis Histeris, Guru SMP Jadi Korban Bus Maut: Sempat Dilarang Orangtua
Kisah pilu usai kecelakaan bus di turunan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat dialami Resa Siti Khoeriyah.
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Kisah pilu usai kecelakaan bus di turunan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat dialami Resa Siti Khoeriyah. Resa turut menjadi korban dalam kecelakaan bus pariwisata maut tersebut.
Resa diketahui adalah seorang guru di SMP IT Al Muawanah dan diketahui akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Resa sempat dilarang oleh sang ibu sebelum ia berangkat ikut rombongan ziarah sekolahnya tersebut.
Namun, Resa menolak dengan alasan tidak enak kalau tidak ikut karena ia juga merupakan salah satu guru di sekolah tersebut.
Yayat (50), ibu Resa, menuturkan, putrinya itu sempat mengeluh karena tangannya terasa kaku sehari sebelum ia berangkat berziarah. "Enggak usah ikut, Teh, sekarang musim hujan. Tapi dia bilang harus ikut. Gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal, kata si Teteh," tutur Yayat ketika ditemui di kediamannya di Kampung Pasirlaja, Desa Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3).
Sambil menahan isak tangis, Yayat melanjutkan ceritanya. Sebelum kejadian kecelakaan tersebut, Resa sempat melakukan panggilan video kepada ayahnya yang kebetulan diangkat oleh Yayat. "Dia kasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.
Tak lama berselang, keluarga Resa mendapat kabar tentang kecelakaan maut itu dari aparat setempat. Ayah Resa juga langsung bergegas menemui Resa ke RSUD Sumedang dan sampai di sana pukul 21.00 WIB.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Cerita kemudian dilanjutkan Witono (30), kakak Resa karena sang ibunda tak kuasa menahan tangis. Yayat pun sempat dipeluk beberapa kerabatnya di rumah duka untuk menenangkan diri.
Witono lalu bergegas menyusul sang ayah untuk menjemput Resa adiknya pada pukul 01.00 WIB dini hari setelah pulang kerja ke RSUD Sumedang. "Resa itu salah satu guru SMP IT Al Muawanah. Ia juga sempat dilarang Ibu karena sempat cerita Resa itu merasa lemas dan kaku tangannya itu. Ibu nyangka dia kurang sehat," kata Witono.
Witono juga mengungkapkan, adiknya itu baru selesai wisuda di salah satu perguruan tinggi di Sumedang. "Dia juga sudah melangsungkan pertunangan bersama teman lelakinya," ujarnya.
"Sekarang teman lelakinya masih di Korea, jadi TKI. Rencananya, pernikahan dilangsungkan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," kata Witono.
Keluarga tunangan Resa juga sudah mengunjungi kediaman Resa. "Mereka sudah ke sini, turut berbelasungkawa. Tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis histeris, tapi dia juga sadar bahwa ini sudah takdir," kata Witono.(Tribun Network/van/wly)
