Sejumlah Alasan BSB Rangkul Badan Siber dan Sandi Negara, Bukan Hanya Karena Tanda Tangan Elektronik
Bank Sumsel Babel melakukan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait Pemanfaatan Sertifikat Elektronik dalam Sistem Elektronik
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bank Sumsel Babel (BSB) melakukan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait Pemanfaatan Sertifikat Elektronik dalam Sistem Elektronik.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, mengatakan, kerja sama ini, untuk tahap awal difokuskan untuk sistem internal perusahaan dalam penggunaan tanda tangan elektronik.
"Dengan adanya industri 4.0, sistem work from home (WFH), bank dengan digitalisasi membutuhkan kerja yang lebih efisien dan paperless," kata Achmad, usai penandatanganan kerja sama Bank Sumsel Babel dengan BSSN di kantor pusat Bank Sumsel Babel Jakabaring, Selasa (11/3/2021).
• Malang Tak Dapat Ditolak, Pedangdut Asal Lampung Tiba-tiba Pingsan di Panggung LIDA, Begini Nasibnya
Menurutnya, penerapan tanda tangan elektronik ini membantu dalam menguatkan sistem keamanan kerja perusahaan.
Terlebih, jika nantinya dijadikan satu dengan arus kerja (work flow) internal perusahan akam semakin memudahkan karena dapat meminimalisasi penggunaan kertas.
"Bukan tantangan elektronik saja. Saat ini sudah masuk ke digital. Ini tantangan besar bagi kami untuk lakukan perubahan mulai dari dalam," ujarnya.
Achmad menyebut, program penggunaan tanda tangan elektronik ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target bank daerah ini untuk menjadi bank daerah yang ramah digital.
"Ada empat hal yang ingin kami kejar. Pertama, dari sistem yang menuju digital.
Digital ini pun bukan hanya keren-kerenan saja tapi untuk memudahkan transaksi," terang Achmad.
Kedua, Bank Sumsel Babel juga tengah bersiap untuk difital onboarding agar nasabah tidak perlu datang ke cabang untuk proses pembuatan rekening tabungan hingga menerima buku tabungan dan kartu ATM.
• Ada Pajero & Xenia Ringsek di Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Cambai Prabumulih, Ini yang Terjadi
Selanjutnya, saat ini bank ini pun tengah menyiapkan API Application Program Interface (API) untuk memudahkan pelaku fintech menjalankan transaksi bisnis di Bank Sumsel Babel.
Sistem open API, jelas Achmad, wajib telah disediakan pada 2022.
"Ada middle wear masuk. Sinergi dan akan kerja sama dengan fintech, salah satunya dengan Amarta.
Saat ini banyak yang menawarkan tapi yang penting sistem kita bagus masuk, hitungan oke, lanjut kerja sama," tambah Ahmad.
Terakhir, Bank Sumsel Babel juga tengah menyiapkan virtual account untuk membantu proses transaksi keuangan online yang lebih mudah dan praktis.
"Jika virtual account ini sudah ada. Tidak perlu banyak sistem.
Kita bisa bikin wallet tidak membebani core perbankan. Bank ini bisa lebih cepat untuk tumbuh," terang Achmad.
• Produk Kecantikannya Laris, Ini Profil & Perjalanan Karir Felicya Angelista, Istrinya Caesar Hitto
Kepala Balai Sertifikasi Elektronik BSSN, Rinaldy, menyebutkan, Bank Sumsel Babel merupakan bank daerah kedua setelah Bank Jawa Barat (BJB) dalam menerapkan sistem tanda tangan elektronik.
"Banyak bank daerah lain yang menyusul. Jadi, memang perbankan mulai melirik karena banyak dokumen yang perlu diamankan terutama dari pencegahan pemalsuan," kata Rinaldy.
Dengan adanya tanda tangan elektronik ini, perbankan daerah membiasakan budaya organisasi perusahaan yang tak lagi bersifat manual atau telah terdigitalisasi.
Terlebih, di masa pandemi akselerasinya cukup tinggi karena kebijakan social distancing yang mengindikasikan peniadaan koneksi atau social disconnection.
Dijelaskan Rinaldy, kriptografi untuk kesandian di pemerintahan baik dari kunci dan personel berasal dari BSSN.
Algoritma dari sistem yang digunakan untuk perbankan pun akan sulit untuk dipecahkan karena keamanannya mencapai 300 triliun tahun.
• Antrian Mengular di Dalam Palembang Icon Mall Begitu Uniqlo Resmi Dibuka, Ada Promo Setengah Harga
Tanda tangan elektronik ini merupakan perkuatan dokumen dengan keamanan tingkat tinggi.
Jika terindikasi adanya pemalsuan akan mudah terdeteksi
"Ketika sudah di internal perusahaan maka akan mempersiapkan ke tahap nasabah.
Biasanya cukup lama tapi jika ada komitmen kuat bisa hanya satu bulan untuk di internal. Kebijakan pimpinan up down," ujar Rinaldy.