HATI-HATI Inilah 2 Golongan yang Tak Diampuni Allah di Malam Nisfu Sya'ban, Yang Kedua Kerap Terjadi

Allah memberikan perhatian khusus pada malam Nisfu Sya'ban, pada maam ini juga turn ampunan Allah terhadap makhluknya kecuali 2 golongan berikut ini.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Kolase Sriwijaya Post/Net
Nisfu Syaban 

SRIPOKU.COM - Tahukah kalian jika ada 2 golongan yang tidak diampuni Allah di malam Nisfu Sya'ban? Siapakah itu? Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad.

Bulan Syaban adalah bulan ke delapan penanggalan Hijriyah.

Tanggal 1 Syaban 1442 Hijriyah bertepatan dengan dengan hari Senin 15 Maret 2021.

Saat tibanya bulan Syaban setiap umat Islam diajurkan membaca doa Nisfu Syaban serta melaksanakan amalan sunnah lainnya.

Berikut bacaan doa Nisfu Syaban 1442 Hijriah 2021 dan amalan sunah yang dianjurkan.

Nisfu Syaban merupakan hari ke-15 bulan Syaban.

Itu artinya Nisfu Syaban 2021 jatuh pada malam Minggu 28 Maret 2021.

Malam ini termasuk malam istimewa yang hendaknya digunakan untuk memperbanyak ibadah.

Namun, tak banyak yang tahu jika pada malm Nisfu Sya'ban ada 2 golongan yang tak mendapat ampunan dari Allah Subhanahuwata'ala.

Hal ini disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad melalui tayangan YouTube dakwah insani.

Amalan Doa Rasulullah Agar Mendapatkan Perlindungan Allah SWT untuk Memulai Aktivitas di Pagi Hari

Ilustrasi Nisfu Syaban
Ilustrasi Nisfu Syaban (via Tribun Cirebon)

Doa Menjelang Bulan Rajab, Lengkap Dengan 6 Amalan Istimewa dan Ganjaran Pahalanya

Suatu ketika Usamah bin Zaid melihat Nabi Sholallahu'alaihiwasallam dan dia berkata,

Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa begitu banyak seperti puasa engkau di bulan Sya'ban," jelas Ustaz Abdul Somad.

"Nabi pun menjawab: itulah bulan yang banyak dilupakan orang, yang terle6tak antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan," lanjutnya.

"Beramal di bulan yang dilalaikan orang pahalanya besar, beramal disaat waktu orang lain lupa pahalanya besar

malam semua orang tidur, makanya pesan Nabi sholatlah engkau di tengah malam ketika orang sedang tidur,

karena beramal pada saat orang lalai itu pahalanya besar," terang Ustaz Abdul Somad.

Alasan yang kedua kata Nabi Sholallahu'alaihiwasallam, bulan itu pada saat orang lalai (bulan Sya'ban),

pada bulan itu diangkat catatan amal manusia, pada bulan it6u diserahkanlah amal orang selama setahun pada Allah Subhanahuwata'ala.

Aku ingin, aku suka, aku cinta ketika amal itu diangkat aku dalam keadaan berpuasa.

Pada saat amalan harian dilaporkan pada Allah, Allah bertanya pada malaikat.

Allah bertanya bukan Allah nggak tahu.

Allah bertanya dalam banyak ayat dan hadits, Allah bertanya begitu cara Allah ingin memberi tahu yang tak tahu.

Pada malam Nisfu Sya'ban Allah memperhatikan semua makhluk.

Tiap hari Allah memperhatikan makhluknya.

Lalu apa maknanya?

Allah memberikan perhatian khusus pada malam Nisfu Sya'ban.

"Diampunkan-Nya semua makhluknya yang meminta malam itu, yang berdoa malam itu, yang bermunajat malam itu," jelas Ustaz Abdul Somad.

"Allah mengampunkan semua makhluknya kecuali dua, ada dua yang tak diberikan ampunan, ada dua yang tak dikabulkan doanya," tambahnya.

"Yang pertama musyrik, orang yang masih syirik mempersekutukan Allah, menyembah selain Dia, yang masih datang kepada dukun, yang masih minta pada benda keramat,

masih mempersekutukan Allah, maka taubat nasuhalah, berhenti menjelang malam Nisfu Sya'ban," tutur Ustaz Abdul Somad.

"Yang kedua yang tak diterima Allah doanya, yang tak diperhatikan Allah malam itu, yang dicueki oleh Allah adalah musyahid yakni orang yang belum berdamai dengan musuh,

dengan kerabat, dengan tetangga, dengan sahabat, maka damai, damai itu indah, mendamaikan hati jangan lagi bermusuhan," ujarnya.

"Tidak boleh memusuhi, mendiamkan, berkelahi dan lain sebagainya, oleh sebab itu setelah bersih dari syirik, bersih daripada permusuhan, baik habluminallah, baik habluminannas, kamis malam Jumat ketemu dua keutamaan,

malam Nisfu Sya'ban, malam sayyidul ayyam (induk segala hari) , sayyidul syuhur (induk segala bulan)," jelasnya.

Baca juga: Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa? Ini Hukum dan Anjuran Waktunya Menyikat Gigi Oleh Ustaz Abdul Somad

Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban

Satu di antara keutamaan malam Nisfu Sya'ban adalah di malam itu Allah SWT mengampuni semua dosa hambanya.

Menurut Ustaz Abdul Somad, dosa yang diampuni diberikan kepada orang yang di malam itu bersujud dan bertaubat mohon ampun, kecuali musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Syaban tiba.

Pada siang hari nisfu syaban, setiap umat Islam disunnahkan untuk berpuasa.

Tentang puasa di Nisfu Sya'ban, Buya Yahya menegaskan, bukanlah puasa terlarang.

"Kalau ada yang mengatakan bid’ah, dialah ahli bid’ah," jelas Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, bulan Syaban ini adalah bulan yang sangat diperhatikan Rasulullah SAW.

Sampai dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Siti Aisiyah bercerita, Nabi tidak pernah berpuasa banyak di satu bulan, seperti pada bulan Syaban.

Dan nabi berpuasa di bulan syaban semuanya.

Nabi sangat perhatian dengan bulan Syaban karena bulan syaban adalah bulan dimana orang lupa, lalai dengan bulan Syaban karena jatuh di antara bulan Rajab dan Ramadan.

Kemudian, Buya Yahya juga mengatakan bahwa malam nisfu sya'ban adalah malam mulia.

"Allah itu di malam Nisfu Syaban membagikan pengampunan kepada semua makhluknya kecuali mereka yang menyekutukan Allah dan orang yang punya kebencian dan permusuhan," jelas Buya Yahya.

Selain Mendapat Ketenangan Hati, Ini Keutamaan Surat Yasin Lengkap Doa Sesudah Membaca Surat Yasin

Lalu ibadah apa yang baiknya dilakukan di malam nisfu syaban?

Buya Yahya menjelaskan, Ibu Rajab al Hanbali mengatakan, hendaknya kita menghidupkan malam nisfu syaban dengan amalan-amalan ibadah.

"Ibadah macam-macam. Membaca al Quran yang panjang. Solat yang sudah pasti, yang sudah jelas. Munajat, zikir dan sebagainya," kata Buya Yahya.

Tentang puasa di pertengahan bulan sa'ban (Nisfu Sya'ban), Buya Yahya menegaskan, bukanlah puasa terlarang.

"Kalau ada yang mengatakan bid’ah, dialah ahli bid’ah," jelas Buya Yahya.

Yang dimaksud puasa di Nisfu Syaban adalah puasa Ayyamul Bidh.

"Nabi menganjurkan kita untuk puasa di setiap bulan itu tiga hari. Kalau kamu ingin puasa di setiap bulan, maka puasalah kamu di hari 13, 14 dan 15," kata Buya Yahya.

"Puasalah anda di tanggal 15. Karena itu hari putih. Dianjurkan kita untuk berpuasa dan Rasulullah SAW memberikan petunjuk," katanya.

Bacaan Doa Anak untuk Orang Tua yang Masih Hidup dan yang Sudah Meninggal Lengkap Arab, Latin & Arti

Dalil Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Tentang keutamaan malam nishfu Sya’ban, Buya Yahya sudah menyampaikan dalam laman buyayahya.org.

Menurut Buya Yahya, telah banyak hadits dari Nabi Muhammad SAW di antaranya adalah:

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban, beliau berkata hadits ini shahih yaitu:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ

Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: “Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi’ Al-Gharqad” maka beliau bersabda “Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia-nyiakanmu?” Kemudian aku berkata: “Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu”.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak).” (HR. Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih).

Domba Bani Kilab adalah gerombolan domba terbanyak di Jazirah Arab di waktu itu.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ: أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ

Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila tiba malam nishfu Sya’ban, shalatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: ‘Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengkabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar.”

Hadits yang diriwayatkan Imam Abu Nu’aim dan dikatakan shohih oleh Imam Ibnu Hibban begitu juga Imam Thabrani berkata semua perowinya adalah orang yang dapat dipercaya (Tsiqah):

عَنْ مُعَاذٍ بِنْ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Dari Sayyidina Mu’ad Bin Jabal, dari Nabi SAW beliau berkata: “Allah Tabaraka wa Ta’ala melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban, lalu Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, dari Abu Musa Al-Asy’ari RA:

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو منافق.

Dari Abu Musa Al-asy’ari RA dari Rasulullah SAW, beliau berkata: “Sesungguhnya Allah SWT melihat kepada hambaNya di malam nishfu Sya’ban maka Allah SWT mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah atau orang munafik.“

Ini Kebiasaan Syekh Ali Jaber Sebelum Tidur, Amalan Rasul Tak Pernah Tinggal hingga Sakaratul Maut

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved