Disilet Lalu Ditempeli Lem Modus Pencurian Beras di Banyuasin, Ada yang Sebut Timbangan Dikurangi

amat Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin angkat bicara terkait adanya dugaan pengurangan timbangan beras yang terima oleh ASN.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Refly Permana
sripoku.com/matbodok
Perwakilan warga yang menimbang beras Sembilang produk BUMD Banyuasin kurang timbangan dari 10 kg disaksikan oleh pihak Kecamatan Rantau Bayur 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Mat Bodok

SRIPOKU.COM, BANYUASIN - Camat Kecamatan Rantau Bayur, angkat bicara terkait adanya dugaan pengurangan timbangan beras yang terima oleh ASN di Kecamatan Rantau Bayur.

Camat Rantau Bayur, Syaiful Azwar,  menegaskan tidak ada pengurangan timbangan beras, akan tetapi terjadi pencurian beras yang dilakukan oleh oknum yang sampai saat ini belum diproses.

"Bukan pengurangan timbangan, tetapi ada dugaan pencurian beras yang dilakukan oleh oknum, sampai sekarang belum diproses," ujarnya, Rabu (10/3/2021) saat konfirmasi wartawan via telpon.

Subuh-subuh Polisi Gerebek Rumah Pengedar Ganja di Wisata Danau Ranau, Ada Biji Ganja di Lemari

Syaiful melanjutkan, yang menjadi penyebab dugaan adanya pencurian beras dikarenakan beras yang kembalikan terdapat bekas robekan silet yang kemudian dilem kembali menggunakan lem.

"Untuk dugaan saat ini pengurangan timbangan, akan tetapi setelah kami teliti ternyata ada sesetan silet yang dilem menggunakan Aibon warna kuning.

Dibuka kemudian dilem lagi, jadi bukan pekan pengurangan timbangan, tetapi ada oknum pencurian beras di Rantau Bayur," ungkapnya.

Dijelaskan Camat lagi, beras Sembilang yang diterima PNS di kantor camat Rantau Bayur berdasarkan bukti dan fakta bukan kurang timbangan tapi diduga asusmi (praduga tak bersalah) telah dilakukan pencurian oleh oknum dengan bukti setelah dikopirmasi pihak Sembilang karung beras dibuka lebih kurang 3 (tiga jari) lalu di lem aibon.

Anak Almarhum Musisi Muarenim Arry Syaff akan Disekolahkan BP Jamsostek Hingga Perguruan Tinggi

Sementara itu, perwakilan masyarakat atas nama Tim dari Amunisi, Effry Effendi mengatakan, ini temuan. Sehingga ASN yang menerima beras dari BUMD Banyuasin, jelas ada pengurangan timbangan dari 10 kg dalam sekarang menjadi 7 kg sampai 8 kg dalam sekarang.

"Beras produk BUMD Banyuasin untuk dijual ke ASN jelas timbangan kurang, dan kita bersama-sama mencari benang birunya siapa penyebab terjadi pengurangan beras ini," ungkap Effry.

Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin M Nasir SH terkait ditemukan kurang isi karung beras 10 kg menjadi 7 kg Samapi 8 kg itu, seharusya pihak BUMD bidang perekonomian, yaitu komisi dua, untuk menindak lanjuti hasil temuan masyarakat adanya pengurangan timbangan beras.

"Supaya ini bisa di konfirmasi ke pihak BUMD Banyuasin, bila perlu diadakan pertemuan yang diagendakan di DPRD komisi 2 harus merespon cepat, karena ini bidang mereka, untuk mengetahui masalahnya ini seperti apa," ujarnya.

3 Anggota Luput dari Pemeriksaan Urine Kala BNNK Pagaralam Mendadak Datangi Polsek Pagaralam Utara

Lanjut Nasir, agar semuanya clear, untuk mengetahui apakah beras tersebut diperuntukan 7 kg, 8kg, 10 kg, atau timbangannya yang tidak cocok, ataukah memang alokasi beras tersebut yang tidak sampai 10 kg.

"Jika peruntukannya itu memang 10 kg tetapi beras yang dibagikan tidak sampai 10 kg itu namanya penipuan. "ujarnya seraya berucap jika benar adanya penipuan inilah yang kita sesalkan, karena beras inilah yang kita bagikan kepada ASN di Kabupaten Banyuasin.

"Kasian dong ASN yang sudah mengikuti program pemerintah Kabupaten Banyuasin dalam rangka pemerataan beras dari BUMD Banyuasin, tetapi hasil dan kwalitas yang diperoleh tidak maksimal," tandasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved