Puasa Ramadhan 2021
Bolehkah Niat Puasa Ramadhan Dilafalkan untuk Satu Bulan Sekaligus? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Terkait Puasa Ramadhan dianjurkan membaca niat puasa untuk menunaikan ibadah wajib bagi umat Islam, tapi apakah boleh memasang niat untuk satu bulan?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Apakah boleh membaca niat puasa untuk satu bulan penuh? Begini jawaban Ustaz Abdul Somad.
Tak lama lagi, umat muslim di seluruh dunia tak lama lagi akan menyambut Puasa Ramadhan 2021.
Puasa Bulan Ramadhan jatuh pada Selasa, 13 April 2021 berdasarkan penanggalan masehi.
Maka tak lama lagi umat Islam akan menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah.
Namun, penentuan awal bulan Ramadhan masih harus melihat hilal terlebih dahulu.
Puasa Ramadhan termasuk salah satu rukun Islam yang ditunaikan satu kali setiap tahunnya.
Terkait Puasa Ramadhan dianjurkan membaca niat puasa untuk menunaikan ibadah wajib bagi umat Islam.
Terkadang muncul pertanyaan bolehkah niat puasa dilafalkan untuk satu bulan?
Lantas, kapan niat puasa Ramadhan sebaiknya dibaca?
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad melalui Tanya Jawab Puasa - Ustadz Abdul Somad.
Baca juga: Apa Itu Qodho Puasa, Begini Cara Mengganti Puasa Ramadhan jika Lupa Bilangannya oleh Buya Yahya

Baca juga: Cara Membayar Hutang Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Berikut Niatnya Lengkap Dengan Dalilnya
Dalam hal ini Ustaz Abdul Somad memperbolehkan membaca niat puasa untuk satu bulan dalam sekali niat.
Hal ini berdasarkan mazhab yang diikuti oleh setiap umat Islam terutama di Indonesia.
"Bolehkah niat puasa untuk satu bulan sekaligus?
Mazhab Maliki, malam pertama nanti kamis jumat malam sabtunya,
Nawaitu shauma syahri romadhon, aku niat puasa ramadhan komplit, sah, Mazhab Maliki,
Tapi saya tak pakai itu, walaupun saya di kampung bermazhab Maliki 2 tahun, tapi saya tetap berniat tiap malam,
Tapi kalau ada yang melaksanakan sebulan paket, karena kata dalilnya mana ayat Quran
Syahru Romadhon, sepaket," jelas Ustaz Abdul Somad.
Syahru Romadhon sebagai suatu perjalanan waktu ini tercantum dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 185.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ
وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ
يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya :
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.
Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Baca juga: Apa Makna Imsak yang Seringkali Jadi Acuan saat Hendak Berpuasa, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Ibadah puasa di bulan Ramadhan juga diperintahkan oleh Allah SWT melalui firmannya dalam Alquran.
Perintah menjalankan puasa ramadhan dapat ditemui dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185.
Allah SWT berfirman:
Artinya:
"… Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang menyaksikan bulan Ramadan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, …."[QS. al-Baqarah (2): 185].
Dalam menjalankan ibadah ini wajib memenuhi rukun puasa yang terdiri dari dua rukun.
Dua rukun puasa tersebut ialah mengucapkan niat puasa dan menahan diri dari segala hal yang membatalkan ibadah ini sejak terbitnya fajar (waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu magrib) demi menjalankan perintah Allah SWT.
Niat adalah penegasan status fardu dari puasa Ramadhan.
Selain itu, niat menunjukkan kejelasan adanya ibadah, bukan sekadar kehendak menunaikannya.
Para ulama Mazhab Syafi'i berpendapat setiap orang yang akan berpuasa disunahkan untuk melafalkan bacaan niatnya.
Oleh karena itu, membaca niat puasa ramadhan penting untuk dikerjakan.
Bacaan niat puasa ini wajib diucapkan meskipun di dalam hati.
Namun, pelafalan niat puasa sangat dianjurkan.
Dalam hadis yang diriwayatkan dari Umar ibn Al-Khattab RA, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya…," (HR. al-Bukhari).
Berikut bacaan niat puasa ramadhan dalam bahasa Arab, latin beserta artinya dalam terjemahan bahasa
Indonesia:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin:
Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhona hadzihisanati lillahita'ala
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Baca juga: Ramadhan Sebentar lagi, Ini Niat Qadha Puasa untuk Bayar Hutang Puasa yang Bolong
Lantas kapan niat puasa Ramadhan diucapkan?
Menurut Ustaz Abdul Somad, inilah waktu yang diperbolehkan memasang niat puasa.
"Niatnya itu yang penting sebelum adzan subuh.
Itu bedanya puasa wajib sama puasa sunnah.
Kalau puasa sunnah jam 8 pagi bisa, sholat subuh, begitu selesai sholat tidur, begitu bangun jam 9 teng.
Lihat lemari nggak ada makanan, ah kalau begitu saya puasa lah. Sah.
Tapi dengan syarat dari Subuh tadi tak ada masuk apa-apa," jelasnya.
Adapun niatnya dianjurkan untuk dilafalkan sesuai dengan bacaan niat yang telah disebutkan di atas mengenai niat puasa ramadhan.
Baca juga: Kapan Puasa dan Lebaran Tahun 2021? Berikut Tanggal Penting Kalender Islam Sepanjang 1442 Hijriyah
SUBSCRIBE US