KDRT Picu Perceraian hingga Mengancam Nyawa, Ternyata Ini Penyebab Pria Berlaku Kasar pada Wanita
Ada beragam alasan pria melakukan KDRT. Para peneliti mendapati bahwa ini penyebab pria melakukan KDRT
SRIPOKU.COM – Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sering terjadi, hal ini bisa terjadi kepada siapa saja.
Pelaku dan korbannya mulai dari orang biasa hingga publik figur.
Seperti baru-baru ini, terungkapnya kasus KDRT yang dialami penyanyi Nindy Ayunda yang pelakunya adalah suaminya sendiri.
Kemudian Nindy Ayunda juga menggugat cerai sang suami.
Mengutip laman Tribunnews.com, satu alasan Nindy tetap menggugat cerai suaminya itu karena telah mengalami KDRT.
Masalah KDRT memang bisa membuat sebuah hubungan berakhir bencana, mulai dari perceraian hingga kehilangan nyawa.
Ada beragam alasan pria melakukan KDRT.
Baca juga: Susi Pudjiastuti Kritik Jokowi, Asing Bebas Cari Harta Karun di Laut, Minta Presiden Lakukan Ini
Baca juga: Berat Badan Turun Drastis, Diet Ala Tya Ariestya Dikritik Yulia Baltschun, Minta Bukunya Diblacklist
Dirangkum Grid.ID dari Situs Better Health Channel via Kompas.com, para peneliti mendapati bahwa pria yang melakukan KDRT sering kali mengalami hal-hal:
1. Menggunakan kekerasan fisik dan emosional untuk mengontrol keluarganya.
Memberi label "buruk", "sundal", "bodoh", dan sebagainya kepada istri atau anak-anak sudah merupakan bentuk kekerasan emosional.
3. Berpikir bahwa pria sejati harus tangguh, kuat, dan menjadi kepala rumah tangga.
Oleh karena itu, mereka juga meyakini bahwa merekalah yang harus mengambil semua keputusan, termasuk berapa jumlah uang yang boleh dibelanjakan.
4. Percaya bahwa pria berhak menuntut hubungan seks dari pasangannya.
5. Mereka tidak bertanggung jawab atas perbuatannya dan menganggap bahwa istri atau lingkunganlah yang memprovokasinya.
6. Membuat alasan mengenai kekerasan yang dilakukannya, seperti menyalahkan alkohol atau stres karena pekerjaan.
7. Mengaku kehilangan kontrol ketika sedang marah kepada keluarganya, tetapi mampu mengontrol kemarahannya ketika berada di antara orang lain.
Mereka cenderung tidak menggunakan kekerasan dalam situasi lain, misalnya ketika sedang bersama teman-teman, atasan, atau rekan kerjanya.
8. Mencoba menyalahkan orang lain bila terjadi pembenaran atau penyangkalan kekerasan yang mereka lakukan atau pengaruh kekerasan tersebut terhadap wanita dan anak-anak.
Ketika ini yang terjadi, yang ada bukanlah cinta antara pasangan, melainkan konsep bahwa perempuan adalah makhluk yang lebih rendah.
Perempuan menjadi objek yang harus dimiliki dan dikuasai.
Oleh karena itu, kebutuhan emosionalnya yang lain tak layak diberikan.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul KDRT Kerap Berujung Cerai hingga Kehilangan Nyawa, Mengapa Pria Berlaku Kasar pada Wanita?
Baca juga: 5 Daerah di Sumsel Berstatus Zona Oranye, Masyarakat Diminta tidak Terlena, Covid-19 Belum Berakhir!
Baca juga: Syarat & Ketentuan Rapid Test Antigen Gratis Penumpang Garuda Indonesia, Klaim Vouchermu di Link Ini
