Mobil listrik
Rumah Tangga Kelak Dilengkapi Charger Kendaraan Listrik
PT PLN segera membangun 67 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum tahun ini, untuk mendukung proyek kendaraan listrik di Tanah Air.
SRIPOKU.COM --- PT PLN (Persero) akan membangun 67 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun ini, sebagai upaya mendukung kendaraan listrik di tanah air.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN akan bekerjasama dengan pengelola hotel, mal, tempat parkir, dan Pertamina dalam membangun SPKLU.
"Sehingga nanti ada SPBU, ada SPKLU dan Pertamina juga sudah siap mendukung, di mana SPBU-nya akan ada untuk charging (ngecas) untuk mobil listrik," kata Darmawan dalam webinar, Selasa (02/03/2021).
Baca juga: Pertamina Pastikan Masuk ke Proyek yang Diincar Tesla, Industri Mobil Listrik
Baca juga: Potensi Cerah Sumber Alam, Indonesia Segera Produksi Kendaraan dan Baterai Mobil Listrik
Dikatakan, di masa yang akan datang, tempat ngecas atau isi daya mobil listrik akan lebih banyak dihadirkan di rumah, di mana porsinya 80 persen ada di rumah dan 20 persen dipenuhi dari SPKLU.
"Hingga tahun depan akan ada 168 SPKLU," kata Darmawan.
Ia menjelaskan, tempat ngecas yang lebih banyak disediakan di rumah dibanding di jalan, karena konsumsi mobil listrik sangat irit dibanding bahan bakar minyak.
"Saya punya mobil listrik, sekali ngecas bisa 350 kilometer. Jadi kalau saya ke kantor pergi-pulang 70 kilometer, itu bisa empat hari," katanya.
"Artinya saya tidak pernah ngecas di SPKLU, saya ngecasnya hanya di rumah saja sudah cukup," sambung Darmawan.
Stimulus
Sementara itu, untuk mengurangi beban akibat pandemi, PT PLN memberikan stimulus kepada pelanggan bisnis dan industri dalam bentuk penghapusan pemakaian minimum 40 jam nyala untuk daya 1300 Volt Ampere (VA) ke atas.
Berdasarkan data Desember 2020, dari total 293.527 pelanggan bisnis di wilayah PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, sebanyak 36.295 pelanggan mendapat stimulus.
Sedangkan untuk pelanggan industri, relaksasi jam minimum dinikmati oleh 1.367 pelanggan dari total 5.916 pelanggan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan mengatakan, PLN menjalankan amanat pemerintah untuk memberikan kelonggaran kepada kalangan bisnis dan industri yang sangat terdampak adanya pandemi Covid-19.
"Dari pelanggan bisnis yang dapat relaksasi, ada 24 pusat perbelanjaan di Jakarta dan sekitarnya yang mendapatkannya seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Central Park, AEON Mall, dan Pasaraya Blok M," ujar Doddy dalam keterangannya, Selasa (02/03/2021).
Pelanggan sosial
Stimulus penghapusan rekening minimum juga dinikmati pelanggan sosial dengan daya 1.300 VA ke atas, dan pelanggan layanan khusus menyesuaikan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL).
Adapun yang dimaksud pelanggan sosial PLN di antaranya yaitu rumah ibadah, panti sosial, rumah sakit pemerintah, dan pusat rehabilitasi sosial.
Selain stimulus penghapusan minimum jam nyala, PLN juga memberikan stimulus lain yaitu diskon 100 persen rekening listrik untuk rumah tangga kecil, industri dan bisnis kecil dengan daya 450 VA.
Stimulus diskon 50 persen juga diberikan kepada rumah tangga dengan daya 900 VA bersubsidi.
Pemerintah melalui PLN juga memberikan stimulus pembebasan biaya beban atau abonemen untuk golongan sosial daya 220 VA, 450 VA, dan 900 VA serta golongan bisnis dan industri daya 900 VA.
"Pelanggan yang ingin tahu informasi rekening listrik dan info kelistrikan lainnya bisa melihatnya di aplikasi PLN Mobile yang dapat diunduh melalui Play Store maupun App Store," papar Doddy. *****
Penulis: Tribunnews/Seno Tri Sulistiyono/tis