Berita Palembang
Ada Kue Bernama Gandus, Cerita Nenek-nenek 13 Ulu yang Tetap Eksis Bikin Kue Bingen Khas Palembang
Gandus adalah kue yang terbuat dari tepung beras yang dicampur santan dan garam, kemudian dikukus, diatasnya ditaburi potongan daun sop, cabai dan ebi
Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
Kue Pare terbuat dari ubi kayu atau singkong, yang direbus kemudian dihaluskan dan dicampur tepung tapioka, dicampur air pandan dan kapur sirih.
Isinya dimasukkan parutan kelapa yang sudah dioseng dengan gula merah.
“Kalau di pasar banyak yang buat dari ketan, kalau kami buat dari ubi. Harganya Rp.700 per buah,” ujarnya.
Sedangkan Khodijah, membuat kue Mentu yaitu kue yang terbuat dari tepung beras dengan campuran sagu dan santan.
Didalamnya ditambahkan udang ragu, bawang putih dan jinten, kemudian ditumis.
“Tidak lupa masukkan kepala dan bungkus menggunakan daun pisang,” ujarnya.
Rasa kue Mentu cenderung gurih dan asin, dengan harga Rp 1000 per buahnya.
Kue bingen lainnya yaitu Klepon, kue berwarna hijah kecil ini dibuat oleh Halimah, dengan berbahan dasar ubi yang diparut kemudian diadon dengan air pandan, ditambahkan sagu agar adonan merekat.
Kemudian masukkan gula batok yang sudah dicairkan, kue Klepon dibentuk bulat dan direbus hingga adonan matang. Setelah matang, diamkan selama beberapa menit, dan baluri dengan kelapa parut.
“Orang pasti suka karena dalamnya manis, harganya kita jual Rp 35.000 per 100 buah,” ujarnya.
Hingga kini, nenek-nenek di Kampung 13 Ulu ini masih menerima pesanan secara langsung, hal itu karena mereka pernah ditipu lantaran menerima orderan melalui telpon.
Tidak hanya kue bingen jenis tersebut, keempat nenek ini juga bisa menerima pesanan jenis makanan khas Palembang lainnya untuk acara-acara sesuai permintaan.
Kedepan, mereka berharap kue bingen ini terus dilestarikan, hingga anak cucu keturunan masih dapat mengenal dan menikmati kearifan lokal ini.