Berita Palembang

Warga Palembang Ini Berhasil Membuat Robot Pendeteksi Dasar Air, Mampu Deteksi Titik Orang Tenggelam

Penemuan inovatif ini diklaim menjadi yang pertama kalinya, yang pernah ada di Indonesia.

Penulis: maya citra rosa | Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Muslim atau Mumus (baju biru garis-garis) Warga Palembang yang berhasil membuat Robot Pendeteksi Dasar Air. 

Namun kini dia lebih fokus untuk mengembangkan robot yang dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial ini.

“Saya hanya ingin agar robot ini nantinya dapat bermanfaat, karena seperti yang kita ketahui bahwa beberapa kasus orang tenggelam, pesawat yang jatuh ke laut, dan sebagainya, dengan alat ini dapat meringankan tugas para penyelam,” ujarnya.

Menurut seorang tim penyelam profesional freelance, Ahmad Syawaluddin berusia 43 tahun, Robot Kemas ini dapat menjadi solusi dari kesulitan para penyelam selama ini, yang mana sebelumnya tim penyelamat harus menyelam berulang kali dalam suatu pencarian.

Baca juga: Tuntut Hentikan Penyerobotan Tanah, Warga Gelar Aksi Demo di DPRD Sumsel

Baca juga: Punya Surat Bersertifikat, Abdullah Sahab Bantah Serobot Lahan Kebun Karet Warga di Gandus Palembang

“Selama ini kalau kita menyelam itu harus melakukan multi dive yang mana harus berulang-ulang menyelam sampai objek itu didapat, itu juga memiliki tingkat risiko untuk seorang penyelam,” ujarnya.

Sehingga dengan adanya alat atau robot Kemas ini, nantinya sebelum penyelam melakukan pencarian, alat dapat melakukan pendeteksian terlebih dahulu titik perkiraan letak objek yang hendak dicari.

“Ini dapat membantu misalnya mengarsir titik terlebih dahulu, mendeteksi orang tenggelam atau kapal yang hilang, setelah terdeteksi baru setelah itu penyelam melakukan penyelaman, sehingga pekerjaan kita efektif dan efisien,” ujarnya.

Robot Pendeteksi Dasar Air buatan warga Palembang.1
Ujicoba Robot Pendeteksi Dasar Air buatan Warga Palembang, di kawasan Sungai Musi.

Selain risiko yang dapat terjadi bagi seorang penyelam, saat melakukan pencarian orang tenggelam, hal yang dikhawatirkan juga adalah adanya binatang air seperti buaya, ular dan lain sebagainya yang dapat mengancam keselamatan penyelam.

Berbeda di laut, sungai yang memiliki air yang keruh juga menjadi faktor kesulitan penyelam untuk menyisir titik objek pencarian.

“Semoga alat ini nantinya dapat kita manfaatkan secara luas, sehingga kesulitan yang selama ini dirasakan para penyelam dapat teratasi,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved