Mengenang Masa Pengasingan SMB II di Ternate, KPD Ziarahi Kompleks Pemakaman Sultan di Palembang  

Rangkaian kegiatan ziarah diawali dengan pembacaan doa bersama, lalu dilanjutkan penjelasan sejarah singkat sultan-sultan Palembang yang dikunjungi

Penulis: maya citra rosa | Editor: aminuddin
maya citra rosa
ZIARAH - Sultan Mahmud Badaruddin IV, Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn bersama tokoh agama dan masyarakat berziarah ke komplek pemakaman sultan-sultan di Palembang, Jumat (26/2/2021). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA) 

SRIPOKU.COM, POALEMBANG -  Memperingati Perjalanan Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) yang sudah berusia 355 tahun hingga masa dimana Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dibuang dan diasingkan ke Ternate atau Maluku Utara pada 200 tahun yang lalu,  keturunan KPD menziarahi komplek pemakaman sultan-sultan Palembang Darussalam yang berada di sejumlah tempat di Kota Palembang, Jumat (26/2/2021).

Ziarah tersebut dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin IV, Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn, bersama Ustad Ahmad Fauzi Bin KH Abdullah Zawawi Idzom, juga banyak tokoh keturunan Palembang yang ikut hadir berziarah.

Di antaranya ada Raden Zainal Abidin Rahman Dato’ Pangeran Puspo Kesumo, R.M.Rasyid Tohir,S.H, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Mas’ud Khan, Pangeran Jayo Syarif Lukman, Pangeran Suryo Vebri Irwansyah, politisi PKS yang juga anggota DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Padli, para ulama dan tokoh masyarakat kota Palembang.

Rangkaian kegiatan ziarah diawali pembacaan doa bersama, kemudian penjelasan sejarah singkat sultan-sultan Palembang yang dikunjungi.

 

TOKOH AGAMA - Ziarah Sultan Mahmud Badaruddin IV, Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn bersama tokoh agama dan masyarakat  ke komplek pemakaman sultan-sultan di Palembang, Jumat (26/2/2021). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA)
TOKOH AGAMA - Ziarah Sultan Mahmud Badaruddin IV, Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn bersama tokoh agama dan masyarakat ke komplek pemakaman sultan-sultan di Palembang, Jumat (26/2/2021). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA)  

Dalam sejarah singkatnya, Sejarawan Palembang, Kemas Ari Panji menjelaskan bahwa SMB II adalah sultan ke VIII menggantikan ayahnya pada tahun 1803-1814, memiliki semangat perjuangan yang tidak pernah menyerah. 

Bahkan penjajah Inggris menggambarkan SMB II sebagai harimau yang tidak pernah jinak atau Never a tame tiger. 

Mereka selalu kewalahan menghadapi SMB II, bahkan Jenderal Meares dari Inggirs sangat berambisi untuk menangkap SMB II, namun justru jendral tersebut tewas dalam pertempuran di daerah hulu kota Palembang.

Tidak hanya itu, SMB II juga pernah terlibat peperangan antara Belanda-Inggris akibat ditemukannya timah di Bangka pada pertengahan abad ke 18.

Serangkaian konflik yang panjang mengenai perjuangan SMB II tersebut tercatat dalam sejarah, hingga akhirnya SMB II mengalami kekalahan.

Pada saat itu ketika Belanda berhasil menguasai Kesultanan Palembang, SMB II dan Pangeran Ratu serta keluarga ditangkap, kemudian dibuang dengan menaiki kapal dageraad dengan tujuan Batavia pada Selasa malam, 3 Syawal 1236 H atau 13 Juli 1821.

Sampai di Batavia, SMB II dan keluarganya diasingkan ke Ternate hingga akhir hayatnya pada 26 November 1862. 

“Peristiwa 4 Syawal adalah sebuah momen yang penting bagi kita sebagai anak negeri (masyarakat) Palembang Darussalam. 

Pada saat itu adalah detik-detik terakhir pemberangkatan SMB II ke Batavia dan dilanjutkan ke Ternate (Maluku Utara),” ujarnya. 

 

ZIARAH -- Sultan Mahmud Badaruddin IV, Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn bersama tokoh agama dan masyarakat berziarah ke komplek pemakaman sultan-sultan di Palembang, Jumat (26/2/2021). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA)
ZIARAH -- Sultan Mahmud Badaruddin IV, Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn bersama tokoh agama dan masyarakat berziarah ke komplek pemakaman sultan-sultan di Palembang, Jumat (26/2/2021). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA) 

Menurut Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV , Djayo Wikramo, RM Fauwaz Diraja SH Mkn, kegiatan ini adalah rangkaian dari Milad KPD hingga puncaknya pada 3 Maret dan menuju 200 tahun pembuangan SMB II ke Ternate.

“Kita mengunjungi makam Sultan-Sultan Palembang yaitu Sultan Abdurahman di belakang Pasar Cinde, Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo, Sultan Ahmad Najamuddin, Sultan Muhammad Bahauddin dan Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja di kawasan Kawah Tekurep di Kelurahan 3 Ilir, Palembang,” ujarnya.

Menurutnya, di Kawah Tengkurep juga ada beberapa sultan yang pernah memerintah di Palembang, hingga terakhir juga menziarahi makam Sultan Muhammad Mansyur, di Kawasan Kebon Gede, 32 Ilir, Palembang.

 “Ziarah ini dalam rangkaian milad pendirian Kesultanan Palembang Darussalam 3 Maret nanti, puncaknya di 3 Maret kita adakan di Istana Adat Kesultanan Palembang Darusalam, dan masih banyak kegiatan setelah ini,”ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved