Jangan Anggap Enteng Syok, Bisa Memicu Kematian
Setelah seseorang menerima pengobatan untuk syok, dokter dapat membantu mereka membuat rencana tindak lanjut untuk membantu mencegah kejadian lain
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Syok adalah suatu keadaan yang terjadi bila perfusi oksigen ke jaringan menjadi tidak adekuat.
KehiIangan sel darah pada pasien dengan perdarahan mengakibatkan berkurangnya transport oksigen ke jaringan tubuh.
Hasilnya sel tubuh menjadi terganggu dan mulailah terjadi perubahan besar dalam jaringan tubuh.
Melansir Medical News Today, terdapat empat jenis syok medis.
Keempat jenis syok medis itu adalah:
1. Syok hipovolemik
Hipovolemia adalah penurunan volume darah dalam tubuh.
Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang mengalami pendarahan hebat atau menderita dehidrasi parah.
Jenis hipovolemik biasanya terjadi karena kehilangan banyak darah setelah cedera traumatis.
2. Syok kardiak
Syok kardiak atau dikenal juga sebagai syok kardiogenik terjadi ketika jantung tidak mampu memompa cukup darah.
Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab syok kardiak antara lain, yakni:
Serangan jantung
Gagal jantung
Kehilangan banyak darah atau edera di dada yang merusak jantung
3. Syok obstruktif
Syok obstruktif terjadi ketika penyumbatan pada sistem kardiovaskular, seperti emboli paru, membuat darah tidak mengalir ke jaringan dan organ tubuh.
4. Syok distributif
Pada syok distributif atau dikenal juga sebagai syok vasodilatas, cairan bisa terkumpul di antara sel-sel organ, sehingga membuat darah sulit mencapai jaringan.
Penyebab paling umum dari syok distributif termasuk anafilaksis, yang merupakan reaksi alergi yang parah, dan sepsis atau infeksi parah.
Keracunan atau efek samping obat-obatan juga dapat menyebabkan syok jenis ini.
Baca juga: Video : Lupa Punya Istri, Seorang Pria Syok Ada Wanita Berhanduk di Kamarnya, Viral di TikTok
Tanda dan gejala syok medis
Meskipun syok medis memiliki banyak penyebab yang berbeda, gejalanya biasanya sama.
Gejala syok medis merupakan akibat dari organ dan jaringan tubuh yang tidak mendapatkan cukup oksigen.
Tanda dan gejala syok meliputi:
Kulit terasa dingin, pucat, lembap, atau lengket
Keringat berlebih
Detak jantung cepat
Napas cepat atau napas pendek
Perasaan kantuk
Pingsan
Bibir atau kuku berwarna biru atau abu-abu
Sifat lekas marah
Kegelisahan
Pusing
Pupil mata membesar
Mual atau muntah
Lantas, apa yang harus dilakukan jika mendapati kondisi tersebut?
Merangkum WebMD, jika seseorang mengalami syok, langkah pertama yang dianjurkan untuk dilakukan adalah menelepon nomor darurat medis terdekat, meskipun gejalanya ringan.
Sambil menunggu tim medis datang, orang-orang di sekitar pasien atau orang yang mengalami syok itu bisa memberikan bantuan dengan cara:
Membantu orang tersebut berbaring dan meninggikan kakinya, jika memungkinkan
Menghindari memindahkan orang tersebut jika mereka mungkin mengalami cedera kepala, leher, atau punggung
Melakukan pertolongan pertama pada cedera jika perlu
Menjaga orang tetap hangat dengan selimut atau mantel
Tidak memberikan makanan atau minuman kepada orang tersebut
Memeriksa pernapasan dan denyut nadi setidaknya setiap 5 menit (jika orang tersebut tidak bernapas, orang yang terlatih dapat melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR))
Membalikkan orang tersebut jika tersedak atau muntah
Baca juga: Aldebaran Syok saat Tahu Ayah Kandung Reyna adalah Nino, Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta 23 Februari
Perawatan syok
Para ahli kesehatan sering kali dapat mengenali syok karena tanda-tandanya yang khas, termasuk tekanan darah rendah (hipotensi).
Perawatan untuk syok ini akan bervariasi berdasarkan penyebab yang mendasari.
Misalnya, seseorang yang mengalami anafilaksis mungkin memerlukan suntikan epinefrin, yang dapat mengobati reaksi alergi yang parah.
Jika seseorang menderita sepsis, mereka mungkin membutuhkan antibiotik, oksigen, dan cairan intravena (IV).
Sementara, orang dengan syok hipovolemik mungkin memerlukan transfusi darah dan cairan intravena.
Dokter dapat memulai transfusi darah atau tindakan lain untuk membantu memulihkan aliran darah yang benar, meskipun mereka tidak mengetahui penyebab yang mendasarinya.
Tim medis mungkin akan melakukan berbagai tes untuk menentukan penyebab syok, di antaranya:
Rontgen
Tes darah
Tes urine
CT-scan
Baca juga: BAPER IKATAN CInta, Netizen Ancam Bunuh Andin: Amanda Manopo Sempat Syok
Pemulihan dari syok
Setelah seseorang menerima pengobatan untuk syok, dokter dapat membantu mereka membuat rencana tindak lanjut untuk membantu mencegah kejadian lain.
Beberapa contoh tindakan yang bisa dilakukan, yakni:
Orang yang mengalami syok kardiogenik karena bekuan darah mungkin memerlukan perawatan tambahan untuk memecah bekuan tersebut
Seseorang yang mengalami syok anafilaksis mungkin perlu membawa epinefrin atau obat lain untuk membantu menghentikan reaksi alergi. Mereka juga harus menghindari kontak dengan alergen di masa mendatang
Seseorang yang mengalami serangan jantung mungkin memerlukan perubahan gaya hidup dan obat-obatan untuk membantu mengurangi kemungkinan serangan jantung lainnya
Perlu beberapa saat untuk pulih dari semua jenis syok medis.
Syok dapat menyebabkan kelelahan, nyeri otot, dan masalah dengan kekuatan atau fungsi mental.
Terkadang, efek ini dapat bertahan lama.
Seseorang mungkin membutuhkan rehabilitasi, baik di rumah sakit atau di fasilitas lain.
Pasien mungkin juga membutuhkan bantuan dengan tugas-tugas di rumah sebelum mereka benar-benar pulih.
Setelah syok septik, beberapa orang mengalami efek samping yang tidak kunjung hilang, seperti nyeri atau kesulitan berkonsentrasi atau mengingat.
Depresi atau kecemasan juga bisa terjadi.
Berbicara dengan dokter tentang efek ini dapat membantu selama pemulihan.
https://health.kompas.com/read/2021/02/22/060600268/4-jenis-syok-yang-bisa-sebabkan-kematian-