Pelaku Penculikan Diringkus
'KEMBANG Sudah Dapat' KODE Oknum Pecatan TNI Setelah Culik Bocah, Rp 100 Juta Melayang Keburu Viral
Siang itu, baik Suhartono maupun Sutriyono mengaku memang sudah mencari korban untuk dijadikan sasasaran penculikan.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Meski Suhartono, pecatan TNI ini mengaku dilakukan secara spontan, namun pengakuan rekannya bahwa aksi ini dilakukan dengan terencana.
Bahkan mereka sudah memiliki kode rahasia, ketika mengincar calon korban.
Suhartono, pecatan TNI ini otak penculikan terhadap bocah berusia 4 tahun bernama Dzaky Ichasadra warga Palembang Sumsel.
Baca juga: Pecatan TNI Jadi Kurir Narkoba Lintas Provinsi Tertangkap di Sumsel, Ngakunya Baru Satu Kali Antar
Baca juga: Pecatan TNI Ruslan Buton yang Minta Jokowi Mundur Ternyata Bekas Napi Kasus Pembunuhan, Riwayatnya
Siang itu, baik Suhartono maupun Sutriyono memang sudah mencari korban untuk dijadikan sasasaran penculikan.
Sehingga akhirnya mendapatkan sasaran seorang bocah 4 tahun bernama Zacky yang kemudian dieksekusi.
Sang eksekutor adalah otak penculikan yakni pecatan TNI, Suhartono, sementara Sutriyono menunggu di rumah kosong untuk mengamankan korban.
Diakuinya Sutriyono, kode rahasia yang mereka gunakan adalah ' Kembang Sudah Dapat '
"Kode kami pak dengan Suharto, dia telepon ' Kembang Sudah Dapat ' berarti korban sudah berhasil di culik. Lalu saya pun mendatangi TKP rumah kosong, dengan meminjam motor JK, temannya saya," ungkapnya.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
"Lalu, setelah berhasil, lanjutnya, Suharto membawa korban di rumah kosong di kawasan Tanjung Api Api tempat kebun sayur dengan kondisi mata tertutup," demikian ungkap Sutriyono dihadapan petugas penyidik, kini dia bersama Suhartono dan satu lagi diduga pelaku karena sepeda motornya dipakai untuk menculik sang bocah 4 tahun yakni, Joko yang ikut terseret.
Minta Tebusan Rp 100 Juta
Diungkapkan Kapolrestabes, Palembang, Kombes pol Irvan Prawira dan kasat Reskrim Kompol Edi Rahmat Mulyana Sabtu (20/2), ketika perkaranya di gelar Polrestabes, Palembang.
Bahkan para pelaku minta tebusan Rp 100 Juta
Ketika ditemui diruang Pidum Polrestabes, Palembang, keduanya mengaku penculikan ini dilakukan keduanya akan cepet mendapatkan uang.
"Kami nak dapat duet cepet pak, jadi aksi itu sudah kami rencana dua hari sebelumnya. Sebelum beraksi kami awalnya jalan dulu, pas di TKP melihat bocah itu Suharto langsung melakukan aksinya, sedangkan saya stanbay di rumah," ungkap Sutriyono.