Sinetron Buku Harian Seorang Istri
Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri 19 Februari, Roni Ajak Kuasai Harta Dewa, Alya Menolak
Nah untuk lebih lengkapnya simak Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri, Kamis 19 Februari 2021.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
Diketahui perusahaan Dewa terikat kontrak kerjasama dengan perusahaan Mr. Sakamoto.
Alya yang baru datang segera meminta maaf kepada Mr. Sakamoto. Kemudian Mr. Sakamoto memperkenalkan seorang pria bernama Fadli dan dia adalah asisten dari Mr. Sakamoto.
Alya tampak terkejut melihat wajah Fadli yang tidak asing, begitu juga dengan Fadli. Rupanya pria yang menolong Alya tadi adalah Fadli.
Tidak lama, Roni datang menghampiri mereka bertiga, dan dia terkejut melihat Fadli sedang berada di depan perusahaan Dewa.
Ternyata Fadli dan Roni sudah saling mengenal sejak mereka di kampus. Roni mengaku jika dirinya dan Fadli kuliah di kampus yang sama.
Baca juga: Link Streaming Sinetron Buku Harian Seorang Istri 18 Februari 2021, Kembaran Claudia Balas Dendam
Baca juga: Cinta Mulai Tumbuh, Kevin Lihat Sisi Claudia di Nana, Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 17 Februari
Baca juga: Link Streaming Sinetron Buku Harian Seorang Istri 14 Februari, Pasha Bantu Tutupi Masa Lalu Nana
Kilas balik antara Roni dan Fadli, saat itu Roni memberi kabar bahagia jika dirinya sudah resmi berpacaran dengan Nana.
Diketahui Fadli juga menyukai Nana dan hendak menyatakan cintanya, namun setelah mendengar kabar dari Roni, semua harapan itu pupus.
Akhirnya Fadli yang sakit hati pergi ke Jepang.
Alya mengenalkan Roni kepada Mr. Sakamoto, bahwa Roni adalah kakak ipar dari Dewa Buwana yang akan menggantikan Dewa untuk sementara waktu.
Alya menyimpan rasa curiga antara Roni dan Fadli, diam-diam dirinya ingin menguak lebih jauh tentang masa lalu mereka berdua saat di kampus.
Hingga saat ini kabar mengenai Dewa dan Pasha benar-benar tidak diketahui keberadaannya.
Alhasin niat jahat Roni ingin menguasai harta Dewa pun muncul.
Tak sendirian, Roni akhirnya mengajak Alya untuk menguras semua harta Dewa.
Namun Alya menolak, karena Alya sebenarnya benar benar cinta dengan Dewa bukan karena Harta.
Apalagi saat dewa sedang tidak ada, ALya ingin membuat perusahaan Dewa dalam keadaan baik-baik saja.