Berita Palembang
Underpass Charitas Mulai Dibangun, Penampakan Tanah Sedalam 30 Meter Dibor
Menurut pekerja mereka akan mengebor sedalam 30 meter untuk mengukur dan memeriksa kontur tanah.
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pembangunan underpass Simpang RSRK Charitas akan jadi kenyataan.
Ini terbukti dengan dilakukannya pengeboran tanah di tengah Simpang Empat tersebut, Selasa (16/2/2021).
Menurut pekerja mereka akan mengebor sedalam 30 meter untuk mengukur dan memeriksa kontur tanah.
Dikutip dari bakohumas Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang, Harrey Hadi proyek underpass simpang Charitas terus berjalan.
Menurut dia, underpass Charitas, masih dilakukan kajian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), terkait nilai jual lahan dan bangunan yang terimbas dari pembangunan underpass itu.
"Sekarang masih tahap perhitungan KJPP. Karena berdasarkan informasi ada 42 persil yang harus dibebaskan," ujar Harrey, Senin (11/1/2021).
Ia menyebutkan, untuk proses pendanaan pembebasan lahan, juga kemungkinan akan sharing dana, sebab tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBD Palembang.
Hal ini terkait perkiraan dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di sepanjang kawasan Jenderal Sudirman, yang terbilang besar sehingga perlu dukungan pendanaan lebih.
"Harga pasarnya cukup tinggi untuk sepanjang Sudirman, sudah pasti tak cukup jika hanya APBD Palembang," kata Harrey.
Ia menambahkan, skema sharing dana juga diberlakukan untuk proses pembebasan lahan flyover di simpang Sekip.
Sharing dana itu antara Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
"Untuk pembebasan lahan, Pemkot sudah anggarkan sekitar Rp24 miliar sampai Rp25 miliar, dan sisanya provinsi," sebut Harrey.
Sementara itu, Kasubid Bina Marga PSDA Bappeda Kota Palembang, Puput, menambahkan, selain masih diproses oleh KJPP untuk rencana pembangunan, khusus untuk underpass masih dalam persiapan Detail Engineering Desain (DED) dan LARP.
"Untuk simpang Charitas tidak ada relokasi. Tapi ada perhitungan aset untuk lahan dan bangunan, tanaman tumbuhan milik warga yang terdampak," ujar dia.
Puput menyebutkan, hasil observasi awal terhadap warga terdampak di sekitar lokasi pembangunan dekat underpass simpang Charitas, mencakup warga Kelurahan Sei pangeran dan Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur Satu.