Mengintip Baia, Kota Maksiat, Surga Dunia dan 'Penuh Dosa' yang Tenggelam di Dasar Lautan
"Ada banyak cerita intrik yang dikaitkan dengan Baia," kata John Smout, peneliti yang menyelidiki situs kota kuno tersebut, seperti dikutip dari BBC
Riwayat Baia juga diwarnai drama politik.
"Ada banyak cerita intrik yang dikaitkan dengan Baia," kata John Smout, seorang peneliti yang menyelidiki situs kota kuno tersebut, seperti dikutip dari BBC, Selasa (9/1/2018).
Rumor menyebut, Cleopatra melarikan diri dari Baia setelah Julius Caesar tewas terbunuh pada tahun 44 Sebelum Masehi.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Sementara, Julia Agrippina merencanakan plot pembunuhan suaminya sendiri, Claudius di Baia.
Tujuannya, agar putranya, Nero bisa menjadi Kaisar Romawi.
"Ia meracuni Claudius dengan jamur beracun," kata Smout.
"Namun, target berhasil selamat, sehingga pada malam yang sama, Agrippina menyuruh tabib untuk kudapan ramuan labu manis beracun.
Cara itu berhasil mengakhiri nyawanya."
Baca juga: Sekelumit Kisah Alexis, Misteri Bungkus Kondom, Surga Dunia hingga Pengakuan Iwan Fals Pernah
Berapi
Air dengan kandungan mineral dan iklim hangat menarik perhatian masyarakat Romawi Kuno untuk mengunjungi Baia sejak pertengahan Abad ke-2 Sebelum Masehi.
Saat itu, kota ini disebut sebagai Daratan Phlegraean (berapi) karena rekahan kawah gunung berapi yang banyak ditemui di sana.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
"Saya mengunjungi situs tersebut ketika masih kecil dan melihat pemandu menancapkan gagang payung ke tanah, lalu beberapa saat kemudian memunculkan uap dan lava ringan," cerita Smout.
Tepian kaldera tersebut dianggap oleh Yunani dan Romawi kuno sebagai pintu menuju dunia bawah tanah.