Perjuangan Eks Pelatih Kiper Sriwijaya FC, Dari PS Pusri Galatama, Hingga Timnas: Kini Dirtek PT SOM
Ia pun terkenang momen saat pertama kali menjadi starter sekaligus dipanggil timnas Piala Kemerdekaan tahun 1992.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC bangga dan terharu memandang potret dirinya mengenakan kostum kiper Tim Nasional Sepakbola Indonesia yang terpampang Garuda di dadanya.
Wakabid Binpres KONI Sumsel ini menceritakan kiprahnya bangga pasca lulus PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Sepakbola Palembang, direkrut Pusri Galatama hingga menembus Timnas Indonesia.
"Setelah menyelesaikan studi saya di PPLP Palembang selama 3 tahun, tahun 1989 direkrut Pusri Galatama pada saat itu yang menjadi bagian sepakbola profesional pada saat itu di Palembang. Waktu itu ada Pusri Galatama dan Kramayudha Tiga Berlian. Saya direkrut Pusri Galatama untuk bergabung dengan mereka," ungkap mantan kiper Pusri Galatama dan PS Palembang ini kepada Sripoku.com.
Baca juga: Obsesi Mantan Pelatih Kiper Sriwijaya FC, Indrayadi Pernah Bermimpi Jadi Tentara: Kini Jadi Legenda
Baca juga: Nasib 29 Pemain Sriwijaya FC Ditentukan Desember, Dirtek Indrayadi Tegaskan Manajemen Tunggu Pelatih
Indrayadi yang menyandang gelar Sarjana Ekonomi Manajemen UMP, dan pernah mengenyam pendidikan di bangku SMAN 11 Pakjo Palembang ini mengatakan dari situlah mulai kariernya sebagai pemain sepakbola profesional.
"Selama saya bergabung dengan Pusri Palembang, Alhamdulillah sempat terpanggil Tim Nasional untuk ikut seleksi SEA Games pada saat itu.1990. Pelatihnya waktu itu Anatoli Polosin dari Rusia, saya tidak lolos," ungkapnya.
Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini pernah membawa Pusri Galatama dan PS Pusri meraih gelar juara.
Ia pun terkenang momen saat pertama kali menjadi starter sekaligus dipanggil timnas Piala Kemerdekaan tahun 1992.
Pria kelahiran Sungai Liat, Bangka, 24 April 1969, ini pernah menjadi kiper PS Bangka di kompetisi Piala Soeratin tahun 1985.
Ia juga pernah menghuni skuad PS Palembang level junior dan senior.
Tamat SMA, bakat Indrayadi terpantau klub besar saat itu, Pusri Galatama, dan pada tahun 1989 Indrayadi diajak bergabung.
Pada tahun 1991 Indrayadi dipanggil seleksi timnas SEA Games, namun dari tiga kiper yang masuk daftar skuad terakhir, Indrayadi kembali gagal memperkuat timnas.
Pada tahun yang sama, Indonesia lewat PSSI B menggelar turnamen Piala Kemerdekaan 1991, saat inilah Indrayadi mendapat kesempatan.
Indrayadi lolos seleksi dan menghuni skuad timnas Indonesia dalam turnamen antarnegara tersebut.
"Ini momen paling berkesan, sebelum dipilih masuk timnas, pelatih timnas saat itu melihat pertandingan Pusri Galatama melawan Pelita Jaya di turnamen Galatama. Kiper utama Herman tidak bisa bermain saya dijadikan starter untuk pertama kali," kata Indrayadi.
Lalu, pelatih timnas melihat potensinya, dari empat pemain Pusri Galatama yang masuk nominasi, beruntung Indrayadi yang terpilih masuk timnas.
Namun sayang, pada tahun 1992 Pusri Galatama harus bubar dan berubah nama menjadi PS Pusri. Indrayadi tetap dipercaya menjadi kiper.
"Kemudian Pusri Galatama itu bubar, saya banyak diminati klub-klub. Ada Persebaya, KTB, Niac Mitra minta aku juga untuk bergabung sama mereka. Nah oleh Pusri pada saat itu Dirutnya berkomitmen membina sepakbola di Palembang ini. Karena Pak Dirut kemarin pada zaman Pak Suhadi itu beliau berkeberatan kalau dibilang membubarkan Galatama itu," terang lelaki yang senang dengan tempat-tempat tenang
PS Pusri yang mewakili Sumatera Selatan, bertanding di Divisi II Nasional musim 1999 (saat ini Liga 3).
Lalu tim tersebut menjadi juara dan promosi ke Divisi 1 (saat ini Liga 2).
"Jadi dulu PS Palembang itu ya PS Pusri, kalau mewakili perusahaan kami namanya PS Pusri kalau mewakili Sumsel atau Palembang maka namanya PS Palembang," kata Karyawan PT Pupuk Sriwidjaya Palembang ini.
Pada turnamen antarklub nasional, PS Pusri juga pernah menduduki posisi empat, lalu di turnamen antar-BUMN Indonesia, Indrayadi juga membawa PS Pusri menjadi juara.
"Inilah momen-momen emas yang masih saya ingat sampai sekarang, membawa PS Palembang juara tahun dan PS Pusri juara antar-BUMN," ucap Indrayadi yang pernah menjadi kiper PS Bangka.
Indrayadi mengatakan, PS Pusri saat ini lebih fokus pembinaan usia muda, sedangkan PS Palembang masih berjuang di kompetisi resmi seperti di Liga 3 musim 2019.
Profil singkat Indrayadi
Nama: Indrayadi SE
TTL: Sungailiat 24 April 1969.
Anak ke berapa: Anak kedua dari 5 bersaudara buah kasih
Ortu: Hasbullah Cik Nuh dan Sundari.
Istri: Drg Ria Primavara
Anak: Naura Zianya Alfatiha, M Noval Al Toriq, M Dafa Al Arkaan.
Hobi lain: Ke tempat yang tenang
Makanan kesukaan: Sop
Pemain idola: Kiper legendaris Rusia Rinat Dasayev, penyerang Diego Maradona, Lionel Messi.
Pendidikan: Sarjana Ekonomi Manajemen UMP, SMAN 11 Palembang.
