TEROR Makhluk Langka Peninggalan Escobar di Kolombia Pasca 28 Tahun Kematiannya, Ada Koloni Baru
manusia pun terancam jika jumlahnya makin banyak, karena beberapa kasus, hewan ini dikenal agresif dan kerap menyerang manusia.
TEROR Makhluk Langka Peninggalan Escobar, Pasca 28 Tahun Kematian Sang Gembong Narkoba
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-
Meski sudah 28 tahun meninggal dan bagaimana proses kematian sang Gembong Narkoba terbesar di masanya, namun teror Pablo Escobar sepertinya belum habis.
Seperti diketahui, Pablo Escobar bukan penjahat kacangan, bukan pula sekedar gembong Narkoba biasa, dia merupakan pejahabat internasional yang tak hanya malang melintang di Kolombia Amerika Latin.
Tetapi teror dan aksinya dirasakan sebagian besar Eropa.
Kini sang pejahabat Kartel Narkoba kelas kakap di Kolombia itu sudah berpulang.
28 tahun lalu itu pula, sejumlah aset-aset pentingnya disita negara.
Sebagian besar di musnahkan dan diamankan oleh negara. Namun pemerintah Kolombia lupa mengamankan 4 sosok Mahkluk Langka Peninggalan Escobar.
Seperti diketahui, diungkapkan oleh media lokal setempat jika Penjahat kartel narkoba kelas kakap Kolombia, Pablo Escobar, yang tewas 28 tahun lalu masih menyisakan masalah sampai saat ini.
Yakni Kuda nil Kokain begiulah julukanm untuk Kuda Nil itu, merupakan bekas peliharaannya yang kini nmeresahkan warga dan pemerintah. Para ilmuwan Kolombia mengusulkan.
Bahkan kini, Kuda Nil itu sudah membentuk kolonmi baru, seperti meneror Kolombia, karena berkembang biak di luar kendali itu harus dimusnahkan.
Sejumlah ilmuan mengungkapkan, Mereka khawatir jumlah Kuda Nil yang banyak di lembah Sungai Magdalena itu akan merusak habitat alami di sana.

Cerita 4 Kuda Nil
Seperti dikutip oleh Sripoku.com dari dari The Sun, Senin (18/1/2021) bahwa, pria yang ditembak mati di usia 43 tahun pada 1993 itu, meninggalkan empat kuda nil yang dirawat di kebun binatang pribadi.
Namun, Setelah kematiannya, sebagian besar hewan kebun binatang itu dipindahkan, namun empat kuda nil luput dari perhatian, bahkan pemerintah terkesan membiarkan Kuda Nil tersebut.
Maka Sejak itu, jumlah Kuda Nil itu terus bertambah dan saat ini diperkirakan ada 80 sampai 100 ekor Kuda Nil yang keturunan hewan peliharaan Escobar.
Jadi Ancaman
Seperti diketahui pula, Para ilmuwan menilai, Kuda Nil tersebut menjadi ancaman bagi satwa liar alami, karena air kencing dan kotorannya beracun dan menghasilkan berbagai bakteri berbahaya. Jika semakin tidak terkendali, kuda nil kepunyaan Escobar itu bisa membahayakan spesies lain, bahkan penduduk sekitar.
“Kuda nil ini memang telah menjadi bagian dari identitas lokal, namun waktunya dirasa sudah cukup,” kata David Echeverri Lopez, pemerhati lingkungan dari Pemerintah Kolombia.
Bahkan, Para ahli memperkirakan, jumlah Kuda Nil di sana dapat meningkat menjadi 1.500 ekor pada 2024. Beberapa solusi, seperti merelokasi atau mengebiri agar berhenti berkembang biak, telah dipertimbangkan. Namun beberapa ilmuwan menilai langkah itu tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.
Perlu Langka Cerdas Kurang Populasi
Ahli ekologi Nataly Castelblanco Martinez yakin satu-satunya solusi untuk melindungi lingkungan adalah dengan menurunkan jumlah kuda nil.
"Memang tidak ada yang menyukai gagasan menembak kuda nil, tapi kita harus menerima tidak ada cara lain yang akan berhasil," ucapnya.
Meski demikian, beberapa peneliti pada 2020 menemukan bahwa kuda nil justru membawa keragaman pada ekosistem. Satu tim ilmuwan, termasuk para ahli dari Universitas Sussex, menyatakan, kuda nil merupakan pengganti llama raksasa dan mamalia yang disebut notoungulata, keduanya telah punah.
Tempat Paling Favorit Kuda Nil di Kolombia
Seperti diketahui, Kuda Nil adalah hewan khas Afrika, namun diboyong Pablo Escobar ke kediamannya di Kolombia.
Hewan langka dan dilindungi ini, memang sulit berkembang biak di Afrika, tetapi tidak demikian di Kolombia.
Sebab secara alami, kondisi alam Kolombia dan cuacanya yang dingin merupakan tempat paling baik bagi Kuda Nil.
Ancaman predator pun nyaris tidak ada, jika di Afrika ada kawanan Singa yang kerap mengincar anakan Kuda Nil, maka di Kolombia, justru Kuda Nil lah yang menjadi predator.
Maka tak heran, jika dalam waktu 28 tahun populasi Kuda Nil di Kolombia justru meningkat pesat jauh lebih pesat dari tempat aslinya di Afrika.
Ancaman Kuda Nil dan habitatnya bisa menganggu habitat lain seperti Lembu Laut, hewan khas di Kolombia, tak hanya hewan, manusia pun terancam jika jumlahnya makin banyak, karena beberapa kasus, hewan ini dikenal agresif dan kerap menyerang manusia. (Sebagian artikel ini terbit di Kompas.com)