Tak Banyak yang Tahu, Inilah Sosok Putra Kecil Ustaz Maaher, Fasih Bahasa Arab: Takbir Allahuakbar

Sepeninggal Ustaz Maaher, rekan dan shabatnya yakni Ustaz Yusuf Mansur membagikan momen kebersamaan Ustaz Maaher dan anaknya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Instagram @yusufmansurnew
Ustaz Maaher At-Thuwailibi dan anaknya 

SRIPOKU.COM - Tak hanya keluarga, sejumlah rekan dan sahabat merasa kehilangan sosok Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Sosok pendakwah asal Medan ini dikenal sebagai dai yang keras dalam berdakwah.

Namun, di mata para sahabat yang mengenalnya, sosok almarhum memiliki sisi kepedulian yang tinggi.

Hal ini diungkap oleh Ustaz Yusuf Mansur yakni salah seorang rekannya berdakwah.

Yusuf mengatakan Maaher merupakan orang yang dermawan dan tak takut rugi saat berjualan minyak wangi dan kitab.

"Duitnya dibagiin ke orang-orang padahal dia ngontrak. Sama duit ke orang lain kenceng," kata Yusuf.

Sepeninggal Ustaz Maaher, istrinya harus berjuang menghidupi anaknya.

Merasa terpanggil, Ustaz Yusuf Mansur pun menggalang dana untuk membantu ustri almarhum Ustaz Maaher.

Tak hanya itu saja, Ustaz Yusuf Mansur juga membagikan momen kebersamaan Ustaz Maaher dan anaknya.

Ini Sosok Ustaz Maaher At-Thuwailibi Alias Soni Eranata, Pria Asli Medan Dikenal Keras dalam Ceramah

Meski dikenal keras dalam berdakwah, ternyata Ustaz Maaher sangat dekat dengan anaknya.

Apalagi anaknya tumbuh menjadi anak cerdas dengan pendidikan agama yang ditanamkan sejak dini oleh Ustaz Maaher.

Hal ini terbukti dalam unggahan terbaru yang dibagikan oleh Ustaz Yusuf Mansur di laman Instagram-nya.

Dalam unggahan tersebut Ustaz Maaher mengunggah kebersamaan dengan putranya yang masih kecil.

Nampak keakraban dan kedekatan yang terjalin antara ayah dan anak ini.

Kala itu Ustaz Maaher mengajukan sejumlah pertanyaan seputar pendidikan agama Islam kepada anaknya.

Sontak anaknya yang masih kecil itu menjawab dengan tegas dan lantang.

Menariknya, Ustaz Maaher mengajukan pertanyaan dalam Bahasa Arab.

Dan anaknya menjawab dengan menggunakan Bahasa Arab.

Hingga di akhir perbincangan dua beranak ini ditutup dengan kalimat takbir.

Unggahan Ustaz Yusuf Mansur ini pun mendapat perhatian publik.

Terlebih banyak yang mendoakan dan menuliskan Al Fatihah untuk almarhum Ustaz Maaher.

#SahabatDAQU, mendiang almarhum Ustadz Maaher At-Thuwailibi telah berpulang pada Senin (8/2) malam pukul 19.00 WIB.

Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih balita. Anak pertamanya berusia tiga tahun sementara yang kedua masih satu tahun.

Semasa hidupnya mendiang Ustadz Maaher sempat mengalami kesulitan ekonomi. Terlebih di masa krisis akibat pandemi yang sampai saat ini belum juga usai.

Ustadz Maaher sampai jualan parfum atau minyak wangi untuk mengatasi kesusahan yang dia hadapi. Ia bersama sang istri dan kedua anaknya pun masih tinggal di kontrakan daerah Cimanggu, Bogor, Jawa Barat.

Sahabat, untuk tetap bisa bertahan setelah ditinggalkan Ustadz Maaher, mari beri dukunganmu untuk istri dan anak-anaknya dengan Sedekah Terbaik.

Kebaikan Ustaz Maaher At-Thuwailibi Jarang Tersorot Hidupnya Susah, tapi Sama Duit Itu Ringan

Duka masih menyelimuti keluarga khususnya istri almarhum Ustaz Maaher yang meninggal dunia pada Senin kemarin.

Almarhum Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia saat menjalani hukuman atas kasus ujaran kebencian di Rutan Mabes Polri, Senin (8/2/2021).

Meninggalnya Ustad Maaher karena sakit infeksi di usus (TB Usus).

Istri almarhum, Iqlima Ayu kini harus berjuang menghidupi 2 anaknya yang masih kecil.

Selama Ustaz Maheer ditahan, Iqlima menjadi sosok setia yang menemani bahkan berjuang agar almarhum bisa mendapatkan penangguhan penahanan.

Kepergian Ustaz Maheer dalam usia 29 tahun menyisakan duka mendalam bagi keluarga terutama istrinya.

Turut prihatin terhadap keluarga almahrum sahabatnya, Ustaz Yusuf Mansur pun menggalang dana untuk istri Ustaz Maheer At-Thuwailibi.

Hal ini dibagikan melalui laman Instagram @yusufmansurnew dengan alasan saat ini istri almarhum sahabatnya belum bekerja.

Yang tak kalah membuat prihatin yakni sepeninggal Ustaz Maaher, istrinya harus berjuang menghidupi anaknya yang masih kecil.

"Ustaz Maheer At-Thuwailibi berpulang pada Senin (8/2) malam.

Kepergiannya meninggalkan duka bagi istri dan kedua anaknya yang masih balita. Sang istri yang tidak bekerja kini harus sendirian membesarkan anak-anaknya yang masih berusia 3 dan 2 tahun. Saat ini, ketiganya tinggal di rumah kontrakan di bilangan Cimanggu, Bogor.

Sobat Baik, mari ulurkan tangan kita serta menjadi mujahid dengan membantu istri dan kedua anak Ustadz Maheer melanjutkan hidupnya. Karena seperti hadis Nabi Saw yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, mereka yang berusaha menyantuni janda dan orang miskin adalah seperti mujahid di jalan Allah.

Bismillaah walhamdulillaah," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Baru saja dibuka penggalangan dana untuk istri dan anak almarhum Ustaz Maheer, nampaknya banyak donatur yang merasa bersimpati.

Hal ini lantaran dana sudah menembus angka yang fantastis.

"Sampe semalam udah dapet 24jt. Blm saya apdet sampe pagi ini ke kwn2 Daqu/PPPA.

Tar saya lapor di sini yaaa...

Mdh2an semuanya dapet keberkahan nolongin seorang istri yang ditinggal suami dan 2 anak yatim...

Mksh buat semuanya...

Met shalawat yaaaa. Dan met sedekah...," tulis Ustaz Yusuf Mansur memberikan informasi kelanjutan penggalangan dana.

Hingga perkembangan terbaru dana terkumpul sudah mencapai artusan juta.

"nih apdet donasi buat istri ust maheer dan 2 anaknya alm, sampe pagi ini... udah ampir 400jt. +/- 1600 transaksi sedekah. maasyaaAllah.

ini bisa buat istrinya alm usaha juga... dan bisa buat beliau, istrinya alm, sedekah juga kepada perempuan2 lain yg kurang beruntung sbb tdk kenal kita2 dg izin Allah.

mksh semuanya...

met shalawat yaaa...," tulis Ustaz Yusuf Mansur lagi.

Maaher At-Thuwailibi Alami Kesulitan Ekonomi  Sebelum Wafat,Ustaz Mansur: Sampai Jualan Minyak Wangi

Ustaz Maaher sontak menghebohkan publik, lantaran ia meninggal saat menjalani proses hukum atas kasus ujaran kebencian yang menjeratnya.

Berikut sosok Maaher At-Thuwailibi memiliki suara yang ketika ngaji.

Ustaz Maaher At-Thuwailibi, pria kelahiran 14 Juli 1992, diirinya meninggal di usia 29 tahun.

Dikenal kerap berdakwah melalui platform sosial media ini, berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Mulai dari Instagram bahkan yang saat ini trending, aplikasi TikTok.

Tempat tinggal di Bogor, Jawa Barat, juga sebagai lokasi penangkapannya.

Selain itu juga berikut asal usul Nama Maaher At-Thuwailibi, yang dikenal dengan nama Ustad Maaher.

Rupanya namanya tersebut bukanlah nama asli beliau.

Maaher At-Thuwailibi memiliki nama asli Soni Eranata.

Adapun terkait nama panggungnya, yakni ustaz Maaher At-Thuwailibi, adalah pemberian sang guru saat dia menjadi santri.

Gurunya menjuluki Maaher At-Thuwailibi setelah mendengar Soni Eranata melantunkan ayat Alquran dengan nada yang mirip Syekh Maher Al-Muaiqly.

Selain berdakwah, pemasukan sehari-harinya Ustadz Maaher juga menambah penghasilan dengan berjualan parfum dan kitab keagamaan.

Suara Maaher Buat Yusuf Mansur Kagum

Ditanya sosok Ustaz Maaher At-Thuwailibi, Ustaz Yusuf Mansur memuji suara ustaz tersebut.

"Suaranya kalau mengaji Al-Qran, Masya Allah enaknya minta ampun kalau imanin Allahu Akbar. Ustaz Maaher suaranya cakep, beneran," kata Yusuf Mansur.

Yusuf mengatakan Maaher merupakan orang yang dermawan dan tak takut rugi saat berjualan minyak wangi dan kitab.

"Duitnya dibagiin ke orang-orang padahal dia ngontrak. Sama duit ke orang lain kenceng," kata Yusuf.

Mengenal Almarhum Ustaz Maaher At-Thuwailibi Nama Asli Soni Eranata, Suaranya Merdu Saat Mengaji

Sebelumnya kabar berpulangnya Soni Ernata atau Ustadz Maaher di Rutan Mabes Polri sekira pukul 19.00 WIB.

"Betul, beliau meninggal sekira jam 7 malam di Rutan Mabes Polri," ujar kuasa hukum Ustadz Maaher, Djudju Purwantoro, saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

UstadzMaaher berstatus tahanan kejaksaan yang dititipkan di RutanBareskrim Polri.

Sewaktu menjadi tahanan Dittipidsiber Bareskrim, Ustadz Maaher sempat dibantarkan karena sakit.

Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia saat menjalani hukuman di rutan Mabes Polri, Senin (8/2/2021).

"Iya betul berita itu, beliau meninggal sekitar jam 7 malam tadi di Rutan Mabes Polri. Sekitar jam 8 sudah dibawa ke RS Polri," kata Djuju saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2021).

Ustadz Maheer At-Thuwailibi dan Nikita Mirzani
Ustadz Maheer At-Thuwailibi dan Nikita Mirzani (Kolase Sripoku.com / Tribunnews.com)

Lantas siapakah sosok Maaher At-Thuwailibi?

Maaher At-Thuwailibi memiliki nama asli Soni Eranata, pria kelahiran 14 Juli 1992, diirinya meninggal di usia 29 tahun.

Dirinya berasal dari Medan, Sumatera Utara, dan dikenal kerap berdakwah melalui platform sosial media.

Yakni dari Instagram bahkan yang saat ini trending, aplikasi TikTok.

Dirinya berdomisili di Bogor, Jawa Barat, juga sebagai lokasi penangkapannya.

Pernah Berseteru dengan Nikita Mirzani

Diketahui Maheer pernah berseteru dengan Nikita Mirzani.

Hal tersebut berawal dari penyataan Nikita Mirzani terkait Muhammad Rizieq Shihab tempo hari di sosial media.

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, diketahui Nikita mengatakan 'habib penjual obat'.

Nikita Mirzani pun dilaporkan pihak dari Ustaz Maaher At-Thuwailibi atas dugaan tindak penistaan, penghinaan dan pencemaran nama baik kepada Habib Rizieq Shihab.

Ustaz Maaher melaporkan Nikita karena menyebut Habib Rizieq Syihab sudah membuat ulah di Indonesia.

Ustaz Maaher At Thuwailibi dan Nikita Mirzani
Ustaz Maaher At Thuwailibi dan Nikita Mirzani (kolase tribunnews: IG ustadzmaaher_real/Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Saya sebagai umat Islam tidak mempermasalahkan itu (tukang obat) tapi dia bilang bahwa Habib Rizieq sudah membuat ulah," ujar Ustaz Maaher di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).

"Itu kan konotasi yang berindikasi kepada sesuatu yang negatif, perbuatan yang brutal. Dan itu bukan cuma satu video, itu penghinaan terhadap tokoh publik, ini harus ditindak," tegasnya.

Ia mengecap orang-orang yang membela Nikita Mirzani sebagai pembela penista ulama.

"Saya menanggapinya simple, proses yang saya tempuh adalah membela sosok seorang ulama, seorang tokoh agama, seorang tokoh masyarakat," ujar Ustaz Maaher.

"Adapun netizen atau publik mau membela dia, saya hanya bisa menilai bahwa mereka mendukung seorang penista ulama. It’s okelah no problem, adanya pro kontra itu biasa di dalam dinamikan kehidupan sosial," jelasnya.

Ustaz Maaher jadi Tersangka Diduga Hina Tokoh NU

Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau yang bernama asli Soni Ernata (SE) telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

Ustaz Maaher ditangkap polisi di rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB, Kamis (3/12/2020).

Sementara terkait penangkapannya kali ini berdasar pada laporan nomor LP/B/0677/XI/2020/Bareskrim tertanggal 27 November 2020.

Ustaz Maaher At-Thuwalibi dilaporkan karena dianggap telah menghina Habib Luthfi Pekalongan di media sosial Twitter.

Unggahan Maaher yang dimaksud berbunyi: “Iya tambah cantik pake Jilbab.. Kayak Kyai nya Banser ini ya..”.

Ustadz Maaher At-Thuwailibi dalam kanal YouTube tvonenews, Senin (16/11/2020). Ancam Nikita Mirzani, Ustaz Maaher beberkan alasannya.
Ustadz Maaher At-Thuwailibi dalam kanal YouTube tvonenews, Senin (16/11/2020). Ancam Nikita Mirzani, Ustaz Maaher beberkan alasannya. ((YouTube tvOneNews))

"Pelapor saudara WWN warga NU, modus operandi tersangka mengunggah konten SARA pada akun Twitter milik tersangka, sedangkan motif masih pendalaman" ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Awi Setiyono.

Barang bukti yang disita adalah berupa empat buah handphone dan satu buah KTP atas nama Sony Ernata.

Seperti dilansir Kompas.com, status tersangka Ustaz Maaher juga sudah berdasarkan keterangan ahli bahasa serta ahli ITE.

“Kita duga terjadi penghinaan yang menjadikan delik yang kuat untuk menghasut dan menimbulkan perpecahan antargolongan dan kelompok masyarakat, inlah yang menjadi pertimbangan kepolisian,” ucapnya.

Adapun Maheer diduga melanggar Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Ancaman hukumannya adalah enam tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp 1 miliar.

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved