Salat Tahajud, Salat Dua Rakaat yang Memikat dan Memiliki Banyak Keutamaan
Pun banyak yang menyebut, ibadah shalat malam adalah salah satu ibadah yang disukai oleh Allah dan mendapatkan kedudukan di sisi Allah.
Mengapa dua rakaat? Inilah model pemanasan yang ditawarkan Allah dan rasul-Nya.
Rupanya, Allah dan rasul menawarkan cara ibadah yang tidak menyiksa hamba-Nya.
Allah dan Rasulnya ingin hamba-hambaNya yang berkunjung menemui-Nya dengan penuh cinta, tidak jatuh sakit gara gara sikap menggebu tanpa perhitungan kesehatan tubuh.
Dengan melaksanakan dua rakaat shalat, tampaknya Nabi mengajarkan pola olahraga yang tepat untuk pergerakan fisik kita, yakni pola relaksasi dengan beberapa jeda.
Selepas dua rakaat cepat sebagai pendahulu tahajud, kita hendaknya berherti dulu.
Dengan demikian, kita lebih bisa menikmati tahajud kita.
Kita tidak berhenti dalam konteks mengantuk semata, tetapi berusaha untuk memanfaatkan waktu jeda itu sebagai ruang perenungan, ruang bercengkerama kita dengan Nya.
Selain itu, jeda juga mampu memberi kesempatan kepada tubuh kita untuk menetralisir kembali kekuatannya sehingga pulih.
Selepas kita bekerja keras di siang hari, disusul dengan tidur beberapa jam, melalui tahajud ini kita melakukan relaksasi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Itulah sebabnya, mereka yang rajin tahajud dikaruniai tubuh segar esok hari, pikiran yang bernas, dan langkah trengginas untuk memburu kurnia-Nya.
Waktu-waktu jeda di antara dua rakaat shalat yang kita laksanakan hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengadu, berdialog dengan Allah atas masalah yang sedang kita hadapi.
Dan canangkan tekad kuat dalam diri kita bahwa esok hari kita menyongsong hari yang lebih cerah.
Untuk itu, Nabi Muhammad SAW telah membekali kita dengan doa penting yang bisa dibaca saat tahajud. Seperti disabdakan lewat hadis berikut ini:
Dari Ubadah bin Shamit berkata: Rasulullah bersabda:
"Siapa bangun di malam hari, lantas mengucapkan Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syarii kalahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syaii'in qodiiru, subhaanallahu wa lakalhamdu lillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbaru, wa laa khaula wala quwwata illa billahi,"
(Tiada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan segala kuasa adalah milik-Nya. Segala syukur hanya milik-Nya dan Dia Kuasa atas segala. Allah Mahasuci, segala syukur milik-Nya semata, dan tiada tuhan melainkan Allah. Allah Mahaagung, tiada upaya dan kekuatan kecuali atas per-tolongan-Nya.)